Good Boy - BossNoeul [COMPLETE]

20. Menjadi Lawanmu!

╔═.✾. ═════════════╗
© Astagalaxy Presents

BossNoeul
2k23

❝Good Boy - Chapter 20!❞
╚═════════════.✾. ═╝

[VOTE!! VOTE!!! VOTE!!!! ノ⁠ಠ⁠益⁠ಠノ]

•••

Saat Apo membuka matanya, yang menyambutnya adalah atap putih. Ketika menoleh ke samping, dinding kaca itu masih ditutupi oleh gorden berwarna ungu.

Apo mengernyit. Siapa yang memiliki selera sangat gay semacam ini?

Tunggu.. yang sebenarnya harus ditanyakan adalah, bagaimana dia bisa sampai di tempat ini?

Apo akan beranjak untuk bangun. Tapi dia langsung membanting kembali tubuhnya ke bawah.

Wajahnya dipenuhi teror.

Sialan! Apa yang terjadi pada tubuhnya?!! Apa dia baru mengalami kecelakaan?!!

Detik selanjutnya, ingatan yang mengerikan mulai membanjiri otak Apo. Ekspresinya menjadi semakin terdistorsi setiap detiknya.

Dia dan orang itu!

Dia dan si bajingan itu!

Mile Phakphum!

Brengsek! Bagaimana mungkin dia berakhir bercinta dengan orang itu?!!!

Pandangan Apo melesat ke arah suara pintu yang dibuka. Sesuatu yang seperti mimpi buruk benar-benar keluar dari sana.

Mile berjalan mendekat dengan membawa nampan berisi makanan.

Apo beranjak bangun dengan sekuat tenaga hingga keringat dingin keluar dari dahinya.

"Kau bisa berbaring, jangan memaksakan dirimu.."

Apo melotot mendengar suara yang sudah dikenalnya.

Bajingan ini selalu berbicara dengan nada penuh ejekan, kemudian saat ini ketika mendengar kalimat yang perhatian itu dari Mile, Apo hampir ingin menyeret orang itu ke psikiater untuk memeriksakan apakah ada yang salah dengan otaknya.

Mile duduk setelah meletakkan nampan di atas meja. Dia tidak bisa menahan tawa saat melihat wajah Apo yang seolah melihat hantu.

"Apa kau lupa ingatan?" Mile bertanya.

Apo mengepalkan tangannya di atas selimut, membuat benda berwarna abu-abu yang menutupi tubuh telanjangnya itu kusut. "Tidak."

"Baguslah.." Mile menanggapi ringan kemudian mengambil mangkuk berisi bubur. "Untuk sementara, kau hanya bisa makan ini.."

Apo tidak menjawab untuk beberapa waktu. "Kau melakukan ini, bagaimana jika dia tau?"

Mile menarik nafas panjang.

Pria itu kembali meletakkan mangkuk di atas meja kemudian melihat Apo dengan pandangan yang dalam, "Ayo menikah.."

Mata Apo membelalak horor. "Apa yang kau katakan?!!"

"Adikmu saja berani masuk ke keluargaku, kenapa kau tidak berani?"

Apo memelototi Mile saat mendengar kalimatnya, itu seolah titik sakit Apo telah disentuh. "Itu karena dia bodoh!"

Keduanya terdiam.

Pandangan bermusuhan Apo pada Mile perlahan surut, "Bagaimana dengan ibumu?"

"Dia selalu begitu.. Tapi mau sampai kapan kita seperti ini? Lagipula Boss tidak perlu perlindunganku lagi. Dia sama kuatnya denganku sekarang. Jika itu untuk menghadapi ibuku, dia lebih dari mampu."