°25°

16 0 0
                                    

Matahari sudah tidak terlihat berganti dengan gelapnya langit malam . Saat ini soovi masih menunggu infusnya yang masih tersisa setengah itu harus masuk semua ke tubuh soovi.

"Nuna mau buah?"

"Boleh" Jay berdiri mengambil pisau untuk mengupaskan kulit buah itu dan memotongnya menjadi bagian kecil.

"Nih nuna" Jay memberikan potongan kecil buah apel pada soovi . dan soovi menerima dengan membuka mulutnya .

"Jay jadi kangen waktu kita suka bercanda saat weekend disore hari . Nuna terlihat sehat bahagia . Jay gapernah ngebayangin kalo nuna harus terus diberi infus dalam beberapa waktu ini. Jay mau nuna seperti dulu lagi" Jay menatap soovi dengan matanya yang sudah berkaca kaca .

"Nuna akan sekuat tenaga untuk melawan trauma ini ya jay .. Jay bantu doa . Nuna juga gamau jadi wanita yang lemah" Soovi memegang pipi kanan jay yang sudah terlihat jejak air matanya disana.

"Udah ah jangan sedihan gini . Nuna gasuka" Soovi menarik jay kedalam pelukannya .

Jay menangis tanpa suara . Heeseung yang melihat jay menangis ia duduk disebelahnya dan mengelus lembut punggung jay yang bergetar.

Jay melepaskan pelukannya ia merasa sudah membaik . Matanya yang merah dan hidungnya pun yang memerah membuat soovi sedikit terkekeh .

"Lucu banget sih. Nuna terakhir liat kamu nangis tuh waktu sd loh jay Hahaha... " Jay sedikit malu dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan nya .

"Jay bisa nangis juga ya nuna hahaha" Heeseung ikut menggoda jay , dan jay pun memukul manja paha heeseung.

Saat mereka sedang tertawa , pintu ruangan soovi terbuka dan menampakkan kepala seseorang yang wajahnya seperti khawatir .

"Eo?! Oppa.. Ada apa ? Sini masuk" Soovi yang melihatnya memanggil seseorang itu untuk masuk.

"Kamu sudah baikkan?" Hoshi menanyakan keadaan soovi seraya matanya terus melihat infus yang menggantung mengikuti arah selang nya dan berakhir pada punggung tangan soovi yang sudah ada perekat jarum infus .

"Aku? Tentu lebih baik oppa" Soovi tersenyum seperti tidak ada apapun sebelumnya .

"Kamu sudah makan?" Soovi menggeleng seraya bibirnya terus tersenyum lembut kearah hoshi.

"Mau oppa belikan? Kamu mau apa?" Hoshi menunggu jawaban soovi .

"Kita ramyeon aja ya hyung" Bukan soovi yang menjawab melainkan jay . Tentu membuat hoshi yang penasaran dengan jawaban soovi pun menatap tajam jay .

"Hemm ide bagus tuh, aku mau ramyeon juga oppa. Sama seperti mereka" Hoshi yang ingin marah pun tidak jadi karena soovi menjawab pertanyaannya yang sempat ketunda beberapa menit .

"Jay, beli ramyeonnya sana" Hoshi malah menyuruh jay untuk membeli ramyeonnya seraya tangannya mengulur kearah jay dan ia sudah memegang blackcardnya untuk digunakan membeli ramyeon.

"Ice cream juga ya hyung" Jay menarik heeseung untuk menemaninya .

"Iya iyaa bebas jay mau beli apa aja" Seakan akan mengusir mereka berdua dengan halus , hoshi mengiyakan saja kemauan jay .

"Assaa!!" Dengan kaki ringannya ia berjalan menuju pintu dan keluar dengan riang .

"Sini oppa" Karena sedari tadi hoshi tidak duduk . Soovi mengajaknya untuk duduk disebelah soovi.

"Pasti sakit ya" Hoshi melirik punggung tangan soovi yang sedikit berdarah akibat jarum infusnya .

"Eemm.. Ini? Engga kok" Soovi tersenyum pilu melihat punggung tangannya .

•𝘽𝘼𝘽𝙔 𝙏𝙒𝙄𝙉𝙎• | 𝘽𝙏𝙎𝙎𝙑𝙏𝙏𝙓𝙏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang