°46°

7 1 0
                                    

Soovi masih terus menangis dan yeonjun yang ikut berjongkok dihadapannya pun masih menunggu soovi tenang .

Sampai satu pergerakan seseorang membuat yeonjun bingung bahkan ada sedikit kekesalan pada orang itu.

Soobin sedikit menyingkirkan yeonjun yang sedang dihadapan soovi dan soobin dengan tibatiba memeluk soovi didepan semua member termasuk kekasih soovi yang melihat dengan jarak yang sangat dekat .

Yang membuat yeonjun semakin bingung soovi dengan cepat menerima pelukan soobin. Soovi seakan tau wangi bahkan sentuhan soobin yang selalu membuat soovi tenang .

Benar saja , hanya butuh waktu 3 menit soobin memeluk soovi, ia pun tenang dan sudah bisa menatap lagi kedua mata soobin dan yeonjun secara bergantian.

"Yha? Soobin-a?" Yeonjun baru bisa mengucapkan beberapa kata setelah mulutnya kaku melihat perlakuan soobin yang secara tibatiba.

"Maaf hyung" Soobin menundukkan kepala nya dan hendak bangkit untuk meninggalkan yeonjun dan soovi.

Namun , tangan soobin lebih dulu di tahan oleh soovi . Dan soovi memohon untuk soobin tetap tinggal menemaninya .

"Choi soobin?" Yeonjun lagi lagi menegurnya dengan nada yang rendah .

"Vi.. Lepasin" Soobin pun menatap soovi penuh permohonan . Namun soovi menggeleng untuk tidak meninggalkan nya sendiri dengan yeonjun .

"CHOI SOOBIN!!" yeonjun meninggikan suaranya , sontak membuat semua yang berada diruangan itu pun terdiam kaku . Soovi pun ikut tersentak karena ia tepat disebalahnya .

Tangan soovi perlahan melepaskan hoodie yang soobin kenakan.

"Yha! Gua mau ngomong sma lu nanti!" Soobin tidak bisa menjawab apapun ia memilih pergi dari hadapan yeonjun karena sebenarnya ia tau itu kesalahan yang fatal .

"Yeonjun-a.." Soovi berusaha menenangkan yeonjun dengan menarik kecil lengan kemeja yeonjun .

"Mwo? Kamu mau bilang apa lagi?"
"Aish! Yang benar aja depan mata aku loh!" Yeonjun dengan posisi sedang lelah ia melihat soovi memarahinya dan menangis dihadapannya ditambah dipeluk oleh membernya sendiri . Emosi yeonjun memuncak.

"Hyung kekamar dulu aja. Tenangin diri" Beomgyu berusaha membawa tubuh yeonjun kedalam kamarnya .

"Nunaa.. Gapapa?" Huening menghampiri soovi . Ia membawa kan air mineral pada soovi.

"Eung, gomawo kai-ya" Soovi menerimanya walaupun ia masih terlihat terkejut atas perlakuan yeonjun dihadapannya .

Yeonjun sudah diantarkan kekamarnya oleh beomgyu, sampai kamar yeonjun pun membuat semua orang mengalihkan atensinya kearah pintu kamar yeonjun.

"ARRGHHHHH!!" teriak yeonjun yang terdengar sampai keruang tengah.

"Gyu.." Soovi menatap beomgyu yang mungkin bisa menolong soovi saat ini .

"Nuna tenang dulu yaa.."
"Kai, hyun. Soovi nuna di tenangin dulu. Hyung urus mereka berdua" Setelah mengucapkan beomgyu pergi menuju kamar soobin terlebih dahulu.

Hanya membutuhkan waktu 3 menit beomgyu sudah keluar dari kamar soobin dan beralih kekamar yeonjun .

"Hyung.." Beomgyu menyembulkan kepalanya kedalam kamar yeonjun. dan mendapatkan sang kakak yang sedang terduduk membelakangi pintu kamarnya .

"Hyung, diomongin baik baik yuk. Kesian soovi nuna masih terkejut . Lu yakin mau begini terus sampe kita lanjut tour?" Yeonjun hanya menundukkan kepalanya .

"Setelah gua liat artikel itu. Gua ngerasa harus ngelindungin kalian dan ngelindungin TXT , MOA bahkan perusahaan. Ini hal bodoh yang hanya bisa merusakkan hubungan gua sama kalian. Gua sadar , gua juga salah memperlakukan soovi seperti itu. Ga menanyakan kabar nya . Bahkan gua tutup mata seolah ingin menghindari soovi hanya karena artikel itu" Yeonjun menarik nafas kasar , setelahnya ia menatap beomgyu dengan penuh air mata yang sudah mengalir dikedua pipinya .

•𝘽𝘼𝘽𝙔 𝙏𝙒𝙄𝙉𝙎• | 𝘽𝙏𝙎𝙎𝙑𝙏𝙏𝙓𝙏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang