°58°

7 1 0
                                    

Yeonjun dan soobin sudah berada di rumah besar milik keluarga Bang's. Woozi mengundang keduanya untuk membicarakan soal keadaan soovi saat ini .

"Jadi gini" Woozi menjedanya seraya melihat yeonjun dan soobin secara bergantian.

"Soovi.... Sudah sadar dan pulih 100%" Yeonjun dan soobin tersenyum senang dan bahagia. Mendengar kabar ini .

"Tapi.. Hyung minta tolong sama kalian"
"Otak soovi menghapus semua memori soovi selama ia brada di korea. Soovi hanya akan mengingat bahwa ia baru saja tiba di korea" Yeonjun terkejut bukan main begitu juga soobin.

"Hyung tau kalian yang paling deket dan paling sering bersama soovi selama ia dikorea. Jadi hyung minta tolong sama kalian . Deketi soovi kembali perlahan. Dan buat memorinya pulih . Tapi jangan terburu buru biarkan soovi yang mengingatnya perlahan" Yeonjun menundukkan kepalanya. Soobin yang sadarpun mengelus lembut punggung yeonjun.

"Hyung... Yeonjun minta maaf" Yeonjun kembali mengingat kejadiannya yang sempat membuat soovi menjadi drop.

"Ga njun... Lu gasalah. Ini emang udah takdir soovi. Karena penyakitnya juga yang sedari kecil tidak akan hilang" Woozi tersenyum simpul.

.

Matahari sudah terlihat lagi dan mulai masuk melalui jendela rumah sakit kamar inap soovi dan dino. Soovi sudah terbangun dari jam 5 pagi . Ia masih terus menatap kembarannya yang sudah 2 hari belum sadar juga.

Sampai saat ini soovi masih belum diberikan ponsel oleh mamah dan kakaknya. Karena soovi harus tau juga penyakitnya agar ia lebih berhatihati dan tidak akan memaksakan otaknya untuk memulihkan kembali ingtannya yang hilang .

Saat ini pukul 7 pagi. Soovi yang sudah lancar berjalan . Bahkan ia sudah bisa membawa tiang infusnya kemana mana sendiri.

Soovi bangkit dari tidurannya di ranjang itu , ia bawa tiang infusnya dan beralih duduk disamping ranjang dino .

"Oppaa... Bangun dong, soovi kangen" Soovi menggengam tangan dino.

Tanpa soovi sadarii , dino membuka kedua matanya perlahan. Ia melihat langitlangit ruang kamar inap yang ditempatinya dan beralih ke soovi yang sedang menggenggam tangannya.

Tangan dino yang lainnya terangkat perlahan walaupun sedikit kaku sendi sendinya , ia memaksa untuk mengelus lembut pucuk kepala kembarannya .

"Oppa sudah bangun" Dengan suara serak nya itu dino tersenyum dibalik mask oksigen yang ia gunakan.

"Oppa!!" Soovi terkejut lalu ia menekan tombol darurat yang menghubungkan langsung pada para perawat dilantai ruang inap itu.

"Iya ada apa?" Seorang suster datang dengan berlari. Matanya menatap soovi yang terlihat baik baik saja. Namun soovi ikut terdiam karena ia masih merasakan terkejutan pada oppanya .

"Chan ... Oppa .... Sudah sadar" Soovi menatap sang suster . Dan suster pun menyibak tirainya dengan menyeluruh , ia tersenyum lega melihat dino yang sudah tersenyum dibalik mask oksigennya .

"Bang Chan-ssii.. Ada keluhan ? Bagimana rasa sakitnya?" Suster bertanya seraya tangannya terus memeriksa infus nya .

"Baik perawat shin , aku merasa tidak sakit lagi" Dino hanya tersenyum pada suster .

"Baik saya akan panggilkan dokter yoon untuk memeriksa mu kembali" Suster pun pamit dan tersenyum pada keduanya .

.

Dokter yoon sudah memeriksa dan ternyata hasilnya baik sekali. Tubuh dino sudah pulih kembali.

"Perawat shin , tolong di lepas saja mask oksigen"

•𝘽𝘼𝘽𝙔 𝙏𝙒𝙄𝙉𝙎• | 𝘽𝙏𝙎𝙎𝙑𝙏𝙏𝙓𝙏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang