TRASMIGRASI Es [ Hiatus ]

27 . Rheinad amarta ice'na

Hapyy reading

Xxx

Hari ini catarina sudah siap dengan seragam akademi baru nya .

Memasuki kelas nya dengan
tenang sampai tak terasa 3 Jam sudah di lalui nya dengan pelajaran bahasa dan politik yang menbosankan . Sungguh

Selama itu pun catarina hanya duduk sendiri . Mereka tampak enggan untuk mendekati nya walau hanya sekedar sapaan basa basi . Itu semua tak lepas dari catarina sendiri yang memasang wajah datar dan sifat acuh nya .

Untuk nara ? , entahlah catarina malas mencari nya .toh mereka beda kelas jadi kemungkinan bertemu juga minim .

Bunyi bel waktu istirahat sudah berbunyi sekitar 5 atau 10 menit lalu . Catarina berjalan menyusuri koridor yang cukup ramai sampai di persimpangan jalan ke kantin dan taman akademi . Ia terpaksa berhenti karna suara seseorang .

'' nona ''

Catarina lantas berbalik . Dan yah yang ia lihat adalah seorang pemuda yang seperti nya lebih tua satu tahun dari pada catarina. dengan rambut coklat madu dan tinggi yang ideal . Karena catarina juga tergolong cukup tinggi setidaknya catarina sampai sehidung pemuda tersebut .

Kembali sekarang , catarina hanya mengangkat satu alis nya dengan ekspresi bertanya . Masih ingat kan catarina tidak terlalu suka dengan orang asing .

'' kau di panggil ketua dewan untuk menghadap padanya '' ujar nya

Ah ya , di akademi memang ada sistem dewan hampir sama seperti osis di sekolah mungkin . Anggota dewan di pilih berdasarkan peringkat , biasanya anggakat 2 dan 3 yang aktif menjadi dewan akademi . ( baca babu akademi ) bercanda ok .

Catarina terdiam cukup lama sebelum mengganguk. ' bukannya nggak bakal tau kalo nggak di temui kan ' batin catarina .

Melihat catarina yang mengganguk pemuda tersebut tersenyum lebar '' mari saya antar '' ajak nya .

'' perkenalkan saya keith fendera westye , anggota inti dewan ke 3 biasa dipanggil kak kei '' ujar nya dengan seyum yang belum juga luntur itu .

'' catarina '' jawaban singkat itu lah yang menjadi jawaban .

Setelahnya hening yang menyapa , masalah nya Catarina yang selalu menjawab singkat setiap pertanyaan yang di layangkan untuknya tanpa minat memperpanjang pembicaraan.

Keith sendiri mulai kesal pada sikap gadis di depannya , kalo bukan permintaan teman nya , ia tak akan mau berurusan dengan bangsawan tinggi yang merepotkan . ' sungguh menyebalkan ' Batin nya kesal .

Perjalanan mereka seketika sampai di sepan pintu ruang dewan tanpa di rasa .

'' sampai , aku pergi '' ujar keith pamit .

Sepergi nya keith tanpa menunggu balasan dari catarina . Menyisakan catarina yang memandang rumit pintu dengan warna dasar putih dan corak pendamping warna biru dan emas .

' firasat gue nggak enak ' Batin catarina . Memandang lekat pintu depan nya .

Memang catarina .a.k.a es masih sering menggunakan bahasa modern nya tapi hanya di dalam hati saja . Setelah berpikir separuh matang catarina memutuskan masuk .

Krieet .

Suara pintu yang terbuka cukup nyaring untuk ruangan yang baru pertama kali catarina lihat . Ruang ketua dewan .

Catarina dapat melihat seseorang yang sedang duduk bersandar pada kursi dengan posisi membelakangi nya . Walau begitu satu yang catarina kenali . Rambut nya

Rambut perak berkilau yang sudah beberapa kali ia jumpai itu kini ada di hadapan nya .

'' lelaki pe... putra mahkota '' belum jadi menyelesaikan kalimat nya Catarina langsung meralat nya .

Terdengar kekehan lirih dari lelaki yang kini sudah duduk menghadap catarina . Catarina sendiri sudah duduk di hadapan nya . Meja menjadi pembatas satu satu nya mereka .

'' kita bertemu lagi nona mata ungu xixixix '' ujar rei sang putra mahkota dengan tawa singkat di akhir kalimat .

Catarina memandang datar manusia di hadapan nya ini '' jadi apa masalah anda memyuruh saya kemari '' tanya catarina dengan nada sedikit ketus .

'' tidak ada , aku hanya ingin saja lagi pun kita belum berkenalan dengan benar bukan , jadi mari '' ujar nya nampak girang dengan sorot mata berbinar .

'' harus kah '' guman catarina yang sayang nya di dengar oleh sang lawan bicara .

'' tentu '' balas nya cepat .

'' perkenalan aku rheinad Amarta ice'na , biasa dipanggil rei dan pengeran mahkota dari kerajaan ini '' sambung nya dengan sedikit membungkukkan badan dengan sopan .

Catarina yang melihat nya mau tak mau harus membalas kan . '' Catarina delux morgan '' singkat nya dengan gerakan badan apa bangsawan.

'' ehh bangsawan morgan ya '' ujar nya

'' Anda dan saya tak begitu dekat untuk di panggilan itu bukan '' sarkas catarina .

Yang dimaksud adalah panggilan aku-kamu . Untuk para bangsawan yang bisa memanggil dengan panggilan tersebut adalah keluarga atau tidak dengan yang masih memiliki hubungan darah .

Dan jika itu di gunakan untuk selain nya berarti mereka dekat atau ada hubungan khusus . Tentu nya akan menjadi bulan - bulanan para bangsawan .

'' kalo gitu mari jadi dekat , mungkin sahabat '' ajak nya .

'' tidak '' Catarina cepat bahkan tak ada 3 detik .

'' memang nya kenapa anda sangat ingin '' sambung catarina dengan pertanyaan .

'' hanya tertarik '' jawab nya dengan santai .

Mendengar itu catarina menatap datar pada lelaki yang sudah membuang waktu dan jam istirahat nya dengan sia sia . Dia kesal .

'' kalo tak ada yang ingin di bahas , saya pamit '' ujar catarina dengan diikuti gerakkan salam badan .

'' ya , DAN TAWARAN KU AKAN SELALU BERLAKU '' teriak rei karena Catarina yang sudah menutup pintu ruangan nya dan berlalu pergi .

Kemudian senyum tipis terbit di lengkungan bibir yang lebih sering menjadi garis lurus itu . Datar

Berbeda dengan rei , catarina sekarang mengerutu sepanjang koridor jalan menuju kelas nya. Hei karna mengurusi hal yang tak berguna sekarang ia melewatkan waktu istirahat nya tanpa istirahat lagi .

Xxx

Thanks , semangat baca , vote , and pay pay