ada apa lagi?

54 7 2
                                    

Kembali lagi dengan takdir terpendam, makasih banyak ya yang masih ikutin cerita ku yang ini, maaf kalo tulisanku banyak yang typo,
Happy reading ya temen-temen,

setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya Gulf pun segera beranjak ia menunggu satu jam sembari mengobrol dengan ibu dan ayahnya di bandara, kini akhirnya Gulf masuk ke pesawat, perjalanan dari Chiang Mai ke Bangkok tak memakan waktu banyak, Gulf bukanlah orang yang banyak berfikir, namun untuk masalah mimpinya, ia terlalu berfikir keras, selama tiga hari di Chiang Mai pun Gulf banyak melamun, entahlag ia memikirkan apa,sampailah Gulf dibandara Suvarnabhumi setelah penerbangan 1 jam 15 menit, Gulf menggeret koper nya menuju pintu keluar, dan segera masuk kedalam taksi, namun sebelum ia membuka pintu, orang dari arah belakang merebut gagang pintu dan masuk begitu saja,
"Aiii saaatt, kurang aja menyalip, gue yang berentiin tuh orang yang masuk, apes banget," saat Gulf mendumel karna merasa kesal, mobil berwarna hitam berhenti dihadapannya, sontak Gulf terkejut, saat mobil itu membuka kaca nya seorang yang Gulf kenal, yaa itu Mew,
"Butuh tumpangan?biar gue anterin" ucap Mew dari dalam,
"Ga usah, biar gue naek taksi aja" ucap Gulf cuek, sembari melihat ke kanan dan kiri mencari taksi,
"Jam segini taksi lagi banyak orang pesen, mending biar gue yang anterin, yok masuk Gulf"
Gulf yang sedikit lelah pun tak mau jual mahal dan malas untuk berdebat dengan orang yang dihadapannya, akhirnya ia masuk ke dalam mobil mew, duduk disebelah bangku setir Mew,
"Lu ngapain dibandara?" Tanya Gulf namun mata nya mengarah keluar jendela
"Gue abis anterin mama gue," ucap Mew, yang pada faktanya adalah, Mew memang sengaja ke bandara hanya untuk menjemput Gulf,
terima kasih earth berkat earth Mew bisa lebih dekat dengan Gulf, mobil pun berjalan dan mulai meninggalkan bandara,
"Lu abis dari mana?" Tanya Mew yang memecahkan keheningan,
"Perlu ya gue kasih tau?gue abis darimana?" Ketus Gulf, Gulf pun membuka jendela sedikit dan mengeluarkan rokok dan korek, Gulf menyalakan rokok dan mulai menghisap
"Bahkan lu ga bertanya dulu sama gue, apa boleh ngerokok dimobil gue" ucap Mew melihat ke arah Gulf,
"Sorry," Gulf pun membuang rokok begitu saja ke luar jendela,
"Ada yang mau lu ceritain?" Tanya Mew yang masih fokus menyetir
"Mew bisa ga lu diem, gue lagi badmood banget jangan banyak tanya," mobil mew pun berhenti dilampu merah,
"Oke oke maaf" tiba-tiba ada suara ledakan ban meledak dan itu membuat Gulf sontak kaget dan memegang kepalanya yang terasa sakit, Mew pun ikutan kaget dan melihat ke arah Gulf, Gulf terlihat ketakutan dan menangis, Mew melepaskan seatbel nya dan segera memeluk Gulf,
"Gulf ga apa-apa itu cuman suara ban mobil kok, ada aku gausah nangis ya," gulf yang saat itu mood nya kurang bagus, akhirnya luluh juga oleh Mew, tidak ada penolakan atas perlakuan Mew terhadap nya, Gulf pun melepaskan pelukan Mew pelam,
"Gue ga papa kok, gue cuman kaget aja tadi" sembari menyeka air mata nya, Gulf merasa suara itu seperti pelatuk tembakan, dan entah tiba-tiba kepala gulf sakit bebarengan dengan suara itu,
Lampu merah pun berganti menjadi hijau, Mew segera melajukan mobilnya menuju condo Gulf, sesampainya di lobby Gulf, Gulf segera turun, dan Mew pun turun, melihat Gulf yang berwajah pucat membuat Mew khawatir,
"Udah loh anterin gue sampe sini aja, ga usah naek, gue ga apa apa kok, makasih ya tumpangannya" ucap Gulf
"Bener lu ga apa apa?" Ucap mew yang masih ragu melihat keadaan Gulf, Gulf berjalan menuju lift, Mew segera memakirkan mobilnya dan mengikuti Gulf ke dalam condo, belum sampai mengejar Gulf dilorong condo, Mew sudah melihat Gulf berhendi dan tiba-tiba, tubuh Gulf ambruk, bagus Mew berlari cepat dan mendapatkan tubuh Gulf, terlihat pucat wajah Gulf, Mew pun segera mengangkat tubuh Gulf dan segera membuka pintu condo Gulf, dan meletakkan Gulf diranjang, terlihat wajah Gulf sangat pucat, dan suhu tubuh Gulf sangat panas, Mew meraih ponselnya di dalam saku dan menelpon seseorang,
"Lu bisa kesini, ke condo deket kampus Thonburi" ucap Mew ditlp, setelah menutup telponnya mew pun menghampiri gulf,
Mew memegang tangan Gulf
Kamu sakit Gulf, kecapean ya,psti banyak hal yang harus kamu pikirkan,-ucap mew, mew masih nyaman duduk di sebelah Gulf, tak lama pintu kamar Gulf diketuk, seorang lelaki tinggi memakai kemeja biru navi dan berkacamata, dan membawa tas kecil
"Akhirnya lu Dateng phi arm, tolong priksa dia, dia kenapa?" Ucap mew pada orang yang bernama arm, arm teman Mew yang berprofesi dokter,
"Iyaiyaa..biar gue periksa dia dulu, lu duduk Mew" mew pun duduk di ujung ranjang, dan memperhatikan arm,yang sedang memeriksa Gulf
"Mew dia pingsan, kok bisa? Jantung dia kenapa?"
"Ga tau phi, tadi gue abis jemput dia dari bandara, sedaritadi dia emang pucat mukanya, maka gue ikutin dia dari lobby, eh tadi depan pintu dia tiba-tiba pingsan, makanya gue tlp lu takut dia kenapa-kenapa," jelas Mew
"Dia cuman kecapean aja kayanya, tapi detak jantung dia bergerak cepet, dia abis kaget ya?"
"Hahh??iyahh..tadi dia kaget sampe nangis gara-gara denger ban mobil meledak, gue fikir dia udah baik-baik aja" ucap Mew khawatir,
"Yaudah gue kasih resep obat penurun panas aja ya, sama vitamin, nanti lu tebus di apotik nong, udah lu ga usah khawatir gitu, dia ga apa-apa kok,nanti kalo bangun lu langsung kasih dia obat penurun panas" ucap arm lalu dia pergi berlalu, Mew pun mengunci pintu dari luar ia segera turun dan pergi menuju apotik, dan setelah itu kembali ke condo gulf lagi, Gulf masih berbaring ditempat tidur,
Mew duduk disofa panjang sembari melihat ke arah Gulf, tiba-tiba Gulf mengigau tersontak Mew pun bangkit dari duduk nya dan menghampiri Gulf, Gulf masih memejamkan matanya,

takdir terpendam (MEWGULF+THARNTYPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang