apa salahnya?

34 2 0
                                    

Setelah kelulusan Mew, kini 1 Minggu sudah berlalu, mew dan Gulf akan kerumah orangtua Mew, Mew akan berbicara dengan sang papah, soal kuliah diluar negeri, Mew yakin sang ibu sudah tau tentang hubungan dirinya dan gulf, namun untuk sang papa, mew harus berbicara 4 mata,

Gulf bersiap setelah memasak makanan untuk dibawa ke rumah mew, saat ini nenek lebih sering tinggal dirumah sang mama, karena fikir Jane ibu nya kasian juga terlalu sering sendiri dirumahnya, walaupun ada orang yang menemani nenek mai, tetap saja Jane merasa was-was pada ibu nya,

"Phi Mew..apa kamu udah rapi?" Tanya gulf setelah meletakkan makanan dimeja ruangtamu, mew sedang duduk dibangku sembari memainkan ponselnya
"Udah sayang...ayok kita ke rumah mama, kamu udah rapi kan?" Gulf hanya mengangguk
"Bentar ya aku ganti baju dulu" Gulf pun pergi berlalu ke kamarnya dan mengganti baju, setelah itu Gulf dan Mew berlalu pergi dari condonya dan menuju kerumah sang ibu, hanya butuh beberapa menit untuk sampai dirumah sang ibu,

Jam menunjukkan pukul 2 siang,
Ibu dan sang nenek sudah menyambutnya mew dan gulf, keduanya duduk dan mengobrol santai diruangtamu,
"Nenek..aku buatkan massaman curry untuk nenek, tapi aku bikin ga terlalu pedas, nenek suka kan?" Ucap Gulf tersenyum
"Apapun yang kamu masak, nenek pasti suka sayang" ucap sang nenek mengelus tangan gulf, gulf hanya tersenyum senang,
"Dan untuk Tante.." ucap Gulf ragu pada Jane,
"Mama..." Ucap Jane melihat kearah gulf
"Mmm Iyah..aku buatkan ayam bola isi mie,untuk mama, kata phi Mew mama suka itu" ucap gulf tersenyum ke arah Jane, Jane pun berbalik tersenyum
"Makasih ya udah buatkan mama makanan, padahal ga usah repot-repot lho.." ucap mama mew lagi
"Terus buat jom, phi Gulf bikinin apa?" Ucap jom cemberut,
"Untuk nong jom, phi buatkan puding coklat,kata phi mew, nong jom suka itu" Jom pun tersenyum senang,
"Makasih phi gulf naaa" ucap jom tersenyum lebar kearah Gulf,

"Oiya mah, papa mana?" Tanya Mew ke arah sang ibu,
"Oh papa, papa lagi di ruang kerjanya, kamu samperin papa aja sana, kaya udah dari tadi sih" Mew pun langsung berdiri dan menuju ke ruang kerja sang papa,

Tok..tok...tok...

"Masuk" suara dari dalam membuat mew membuka pintunya,

"Papa..hari libur masih aja kerja, having fun dong pah sama mama" ucap Mew tersenyum, ia duduk dan sofa dekat meja kerja sang papa,

"Kamu sendiri mew kesini?" Tanya sang papa yang masih fokus ke laptop nya,
"Aku kesini sama gulf, Gulf masak untuk nenek dan mama, jadi aku anterin dia" ucap Gulf cuek
"Oh Gulf ikut? Oiya gimana? Kamu mau lanjut S2 atau mau lanjutin perusahaan papa mm?" Ucap tuan Jong melihat ke arah mew,
"Yaelah papa udah nanya gitu aja, baru mew lulus 1 Minggu pah, udah di cecar sama pertanyaan dadakan kaya gini" ucap mew tertawa kecil
"Papa serius mew, kamu harus konsisten, kata nya kan kamu mau kuliah di luar negeri, gimana? Udah mulai ikut test belum?" Ucap sang papa to the points,
"Belum ada lah pah, mereka belum keluarin pengumuman penerimaan mahasiswa baru, lagian emang mew udah setuju sama rencana papa? Kan belum?" Ucap mew melihat serius ke sang ayah, tuan Jong pun berdiri dan melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger dihidungnya,
"Buat masa depan kamu, kenapa papa mesti tunggu persetujuan kamu? Ga perlu lah, orang waktu itu kamu juga oke oke aja kok, yakan" ucap sang papa berdiri didekat Mew
"Yasih aku ok ok aja, tapi bukan berarti aku mau pah, lagipula kenapa harus keluar negeri sih, kan aku bisa lanjutkan S2 ku disini" ucap mew tak kalah kekeh,
"Pembelajaran diluar lebih mumpuni, lagipula kamu kan emang mau lanjutin bisnis papa, jadi kamu harus jadi lulusan Terbaik" ucap papa Jong
"Nantilah pah, kita bicarakan lagi hal kaya gini, aku belum siap untuk keluar negeri ninggalin mama nenek" ucap Mew yang hendak berdiri dan ingin pergi, namun tiba-tiba tuan Jong menarik tangan sang anak sulung,
"Jangan karna Gulf kamu melupakan kesepakatan kita Mew" ucap tuan Jong dengan tatapan mengintimidasi,
"Maksud papa?" Ucap Mew menautkan alisnya,
"Jangan karna mama sudah memberi kamu kebebasan, kamu melakukan hal sesuka hati mu, papa tau Mew, kamu beratkan mau ninggalin Gulf, kalian memilki hubungan kan?" Mew hanya diam tak menjawab,
"Papa selalu memantau kamu, menyutujui kamu untuk tinggal bersama dengan gulf, tapi apa yang pala tau, kalian memiliki hubungan terlarang" ucap sang papa yang masih dengan suara netralnya,
"Bagus jika papa sudah tau, sebenarnya mew juga mau bilang soal ini ke papa, tapi beruntung papa lebih tau, jadi mew ga usah capek-capek buat jelaskan" ucap mew kesal
"Papa minta kamu sudahi hubungan gila ini, kalian berdua tidak akan mendapatkan apa-apa dari hubungan kalian ini" ucap sang papa menatap serius mew
"Apa? Mew bahagia hidup dengan gulf, mew senang setiap hari bersama gulf, papa tidak tau apa yang mew peroleh dari hubungan gila ini, karna papa tidak seterbuka pikiran nya seperti mama, bahkan mama lebih mengerti tentang kebahagiaan mew lah," ucap mew menatap sang papa sengit,
"Apa selama ini papa kurang kasih kamu kasih sayang, fasilitas, dan hak-hak kamu sebagai anak hah?apa itu kurang cukup buat kamu Mew hah, jangan karna gulf, kamu menjadi pembangkang seperti ini" ucap sang papa dengan sengit

takdir terpendam (MEWGULF+THARNTYPE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang