6.misi kedua_

609 38 0
                                    

Tin-Tin!

"Itu bang hyunsuk kayaknya" tebak haruto lalu mengintip keluar dari jendela.

" tuh kak, pacar lu dah didepan" celetuk haruto setelah melihat mobil yg amat familiar diluar sana.

Plak_

"Sembarangan!" yoshi memukul kepala haruto.

"Hehe.. " kekeh haruto sambil meringis memegangi Kepala.

Kakak disampingnya ini.. Wajah boleh cantik, tapi pukulannya gk main²!! Sakit banget anjirr kepalanya!. Klo orang lain dh di balas dua kali lipat sih ama haruto. Tapi karna yg mukul kakak cantik, anggap berkah aja lah. 😅

"Gw berangkat dulu ya. Jangan lupa kunci pintu. Itu matiin acnya klo mau naik, ntar uang sewanya naik lagi klo buang² listrik" ingat yoshi.

"Iyaaa. Bawel. Dh sono, kasian tuh pangeran lu kepanasan" ujar haruto mengibaskan tangan. *ngusir 😅

"Gw tabok lu ngomong gitu lagi" sewot yoshi berjalan keluar.

"Ehh kak! Ada yg kelupaan!" seru haruto bergegas mendekati yoshi.

"Apaan?" tanya yoshi bingung. Perasaan dia udah ngecek semua yg perlu di bawa kok.

Cup

"Good luck ya kak" ucap haruto tersenyum manis setelah mengecup kening yoshi.

"Yeuu.. Modus amat lu. Tapi makasih ya" yoshi mengusak rambut orang tinggi di depannya. Lalu kembali berjalan, dan melambaikan tangan sebelum masuk kedalam mobil.

Tin!

"Hehe" haruto nyengir lebar. Matanya menatap kearah mobil yg terlihat kepanasan sampai kedalam hati pengemudinya. Tetap berdiri di posisinya sampai mobil itu hilang dari pandangan.

»»----> 💌 <----««

"Lu gk pernah di apa-apain kan ama para penghuni kost? Tanya hyunsuk di tengah perjalanan menuju perusahaan tempat yoshi akan interview.

" maksudnya? " tanya yoshi bingung.

"Ya, maksudnya mereka gk macem-macem kan?" jelas hyunsuk.

"Oohh.. Gk kok. Gk berani lah mereka. Gw kan atlet taekwondo" bangga yoshi, sambil membuat gestur meninju.

"Hahaha.. Iya-iya, percaya kok" ujar hyunsuk. Tangan nya terulur mengusap rambut yoshi.

"Btw, rambut lu kan nyentrik banget warna silver gitu. Emang dibolehin ntar ama perusahaan nya?" tanya hyunsuk.

"Ya klo gk boleh tinggal di gelapin aja nanti" sahut yoshi. Dia menggeser badannya sedikit dan merapikan rambutnya di cermin.

Setelah nya perjalanan dilanjutkan dalam hening. Hyunsuk fokus mengemudi, sedangkan yoshi membaca ulang materi yg dia siapkan untuk interview nya.

Hingga akhirnya mobil berhenti di pelataran perusahaan pajak.

"Mau di temenin ampe masuk gk?" tawar hyunsuk.

"Gk usah. Gw gk mau perusahaan nerima gw cuma gegara liat gw dekat dengan CEO famous yang punya banyak saham di berbagai perusahaan ternama" ucap yoshi dengan nada yang di buat².

"Ouh.. Terimakasih, terimakasih" ucap hyunsuk sambil membenarkan dasi dengan gaya sombongnya.

"Sumpah.. Ngeselin banget liatnya" gerutu yoshi memukul lengan hyunsuk menggunakan map yg dia pegang.

"Haha.. Gw kan cuma ngikutin alur" kekeh hyunsuk.

"Sini peluk dulu" ucap hyunsuk melebar kan tangannya.

Yoshi menyambut. Masuk kedalam pelukan orang yang sudah dia anggap seperti abang nya sendiri.

"Jangan gugup oke?" ucap hyunsuk menepuk-nepuk punggung yoshi pelan, lalu mengecup rambut nya.

Ting_

Yoshi melepaskan pelukannya lalu memeriksa pesan masuk.

|𝙢𝙞𝙨𝙞 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖.

|𝘿𝙖𝙥𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙪𝙢𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩!

"Ck_"

Lagi-lagi aplikasi ini. Dan apa yg dia bilang? Ciuman penyemangat? Hey..harus dengan siapa dia meminta nya? Bang hyunsuk?

Cih_jangan harap yoshi akan melakukan nya! Dia tidak akan melakukan hal bodoh lagi karna permintaan dari aplikasi sialan ini!

"Kenapa? " tanya hyunsuk melihat yoshi yg seperti kesal dengan sesuatu.

"Eh? Gk papa bang. Yaudah klo gitu gw masuk dulu." pamit yoshi lalu keluar dari mobil.

Hyunsuk menurunkan kaca jendela mobilnya,
"Klo butuh sesuatu telpon aja" ucap hyunsuk.

Yoshi mengangguk, lalu berbalik masuk kedalam perusahaan.

"Semoga lancar" gumam hyunsuk menatap punggung yg masih bisa dia liat dari tembok kaca perusahaan di depan nya, kemudian melaju pergi.

»»----> 💌 <----««

"Kak saya mau interview, di mana ya?" tanya yoshi pada resepsionis yg berjaga.

"Oh, ruangan nya di pindah di lantai 4 ya kak. Di ruang 6, kalo bingung nanti tanya yang jaga di lantai itu aja" jawab resepsionis dengan ramah.

"Makasih kak" ucap yoshi sedikit membungkuk.

Yoshi berjalan menuju lift.

Ting_

|𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙙𝙖 𝙝𝙖𝙡 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙥𝙚𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣.

|𝙃𝙖𝙩𝙞-𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙞𝙘𝙞𝙣.

"Apa sih gk jelas banget! Di kira gw takut gitu? Hehh" gumam yoshi sinis.

Oke_ mari kita lupakan tentang aplikasi aneh ini. Sekarang dia akan fokus pada interview nya dulu.

Yoshi memencet tombol lift. Berdiri sedikit lama disana. Hatinya mulai gusar melihat jam tangan. Tapi pintunya tetap tidak terbuka.

"Maaf kak, itu liftnya rusak." seorang OB menghampiri yoshi dan memberi taunya.

"Oh, iya. Makasih" ucap yoshi tersenyum.

"𝘠𝘢𝘩𝘩.. 𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘯𝘢𝘪𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢"😞 batinnya.

Dengan tergesa yoshi lari menaiki tangga. Baru sampai di tengah tangga, kakinya tergelincir.

Badan yoshi terasa melayang. Map dan tas nya terlempar. Beberapa saat, yoshi merasa seolah kehidupan sedang berjalan begitu pelan, seperti film yang sengaja di slowmo. Tapi detik berikut nya seperti di percepat 2,0X. Terlalu cepat hingga yoshi tidak tau apa yang terjadi setelah nya.

»»----> 💌 <----««

Game_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang