11.Night_

472 48 1
                                    

"Hmm?"

Yoshi mengernyit. Sedikit membuka mata saat merasakan hembusan angin di tengkuknya. Jantung nya berpacu dengan cepat. Sekujur tubuhnya merinding.

Apakah hantu benar-benar ada?

Apakah yangg sekarang ada di belakangnya ini hantu?

"HUWAAAAAAAAAAA"

Yoshi berteriak saat sesuatu yang dingin menempel di kulit tengkuknya.

"HAH? APA? KENAPA? "

"ANJ*NG! GOBLOK! BEGO! TOLOL!"
Serapah yoshi.

"LU NGAPAIN MALAM-MALAM DIKAMAR GW?!?!" seru yoshi kesal. Dia besyukur masih hidup, setelah hampir serangan jantung karna teman tololnya ini.

"Syuuttt.. Jangan teriak-teriak yosh.. Ntar kalo ada yg denger dikira kita lagi iya-iya" ujar jihoon. Niatnya mau menenangkan yoshi yg sedari tadi seperti orang kesurupan. Untung semua kamar dirumah ini memiliki instalasi suara yg bagus. Jadi tidak akan ada yg terbangun meski menyetel musik dengan volume tertinggi sekalipun.

Bugh_
Jihoon meringis kecil. Kepalanya baru saja dilempar dengan bantal oleh yoshi.

"Balik sana kekamar lu. Gw mau tidur" ujar yoshi kembali berbaring diranjangnya.

Bukannya menuruti perintah yoshi, jihoon malah ikut berbaring, dan memeluk yoshi dari samping.

"Jii.. Gw ngantuk, mau tidur." ujar yoshi dengan mata yang terpejam.

"Iya, tidur aja. Gw juga mau tidur" sahut jihoon.

"Hhh" yoshi menghela nafas pasrah. Oke, gk masalah. Seenggaknya jihoon gk ganggu tidur nya.

Jihoon menyangga kepalanya dengan tangan. Melihat yoshi yg memejamkan mata.
"Yosh?" panggil nya.

"Gw tendang lu gk diem" gerutu yoshi.
Masih dengan mata tertutup.

"Gw udah ngosongin bagian bendahara diresto. Mulai besok lu udah bisa kerja" beritahu jihoon lalu kembali menyamankan posisinya untuk tidur.

"Hah? Beneran lu?" yoshi terduduk karna kaget mendengar penuturan jihoon.

"Lu mecat bendahara lu sebelum nya? Tanya yoshi.

"Gaaakk.. Gw naikin jabatan jadi asisten gw. Itu si junkyu." jawab jihoon.

"Ooh.. Kirain lu mecat orang cuma buat ngasih gw kerjaan" ujar yoshi lega. Dia kembali berbaring lagi.

Dan jihoon kembali memeluknya dari samping.

Beberapa menit berlalu. Tk ada suara lagi dari dua insan yg berbagi tempat tidur itu.

Jihoon mengeratkan pelukan nya dan mendusel di pundak yoshi.
"Ya Memang. gw sengaja naikin jabatan si junkyu biar lu ngisi tempatnya" bisik jihoon sambil menutup mata.

Tidak ada respon dari yoshi. Jihoon juga tidak mengaharapkan apapun. Dia hanya mengeluarkan apa yg difikirkan nya.

Ruangan itu kembali sunyi. Hanya suara detik jarum jam yg tertempel di dinding.

Yoshi membuka matanya perlahan setelah merasakan nafas teratur jihoon yg sedikit mengenai kulit lehernya.

Dia meletakkan lengan kanannya diatas kening. Entah ada apa dengan tubuhnya. Padahal jihoon sering melakukan ini padanya. Maksudnya, jihoon sering memeluknya. Jihoon juga sering numpang tidur dikamarnya seperti ini. Dan selama ini tk ada yg terjadi. Semua terasa biasa.

Tapi.. Kenapa malam ini rasanya berbeda? Tubuhnya terasa panas. Seperti ada gelenyar aneh yg tidak bisa yoshi deskripsikan. Bahkan jantungnya berdetak sedemikian rupa (yg semoga tidak terdengar oleh orang disamping nya).

Tidak mungkin kan dia..

Argh! Jangan berpikir terlalu jauh. Lebih baik dia tidur sekarang.

Yoshi kembali memejamkan mata. Membiarkan jiwanya memasuki alam bawah sadar secara perlahan. Yang dia harapkan adalah, semoga besok tubuh dan fikiran nya kembali jernih seperti semula.

»»————> 💌 <————««

Game_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang