Mengabdi

5.2K 245 1
                                    

Akan ku tanyakan pada hati, akankah ia sudi menerima dia kembali?

-Ameera Noura Syakila-

~♡~

Hari ini Ameera akan diantar oleh Devan untuk pergi ke pesantren kyai Abbas, perpisahan kembali terjadi. Ameera menghela nafas saat ia harus menginjakkan kaki ditempat dimana ia bertemu dengan kakaknya kembali.

"Kalo ada apa-apa bilang sama abang, jaga kesehatan dan jangan sampai kecapean" ucap Devan yang menatap Ameera khawatir, Devan takut jika kejadian yang dulu terulang kembali.

Ameera tertawa, Devan merasa heran. "ko kamu malah ketawa?"

"bang Devan lucu kalo lagi khawatir, aku kira bang Devan cuek" kata Ameera diakhiri tawa.

Devan mengusap kepala Ameera, " ya beda kalo sama kamu mah." Devan tersenyum.

Ameera terdiam, ia teringat kenangan dirinya bersama bang Evin.

Flashback on

Seorang anak kecil perempuan yang menangis karena dibully oleh anak kecil yang lain, ia terus menangis tersedu-sedu. Hatinya sakit saat ia di olok-olok tidak memiliki ibu.

"Yah kasian gak punya ibu!" ucap anak laki-laki berkaos hitam.

"Kan ibunya meninggal, haha!" Kata anak perempuan yang berada disampingnya, semua menertawakan anak perempuan yang masih menangis tersedu-sedu.

"HAI KALIAN!!" teriak seseorang.

Seorang laki-laki yang usianya lebih dewasa dari mereka sedang menatap tidak suka kepada anak-anak yang menertawakan perempuan yang sedang menangis, perempuan yang amat ia sayangi.

"Jangan pernah katain Adzra kaya gitu, kalau berani lawan aku sini!" Semuanya langsung pergi, mereka takut kepada anak laki-laki yang tak lain adalah Kevin.

Kevin menghampiri Adzra dan memeluknya erat, menenangkan adik tersayangnya. bagi Adzra, Kevin adalah pelindungnya dan pahlawan setelah ayah yang selalu menjaganya.

"Tenang zra, ada Evin disini" ucap Kevin yang masih memeluk Adzra dengan rasa bersalah karena belum bisa menjaga Adzra dengan baik.

Flashback of

"Ameera, ko ngelamun. Mikirin apa coba?" Tanya Devan yang menyadarkan Ameera.

Ameera tersenyum, berharap jika semua akan baik-baik saja. Ameera pamit kepada Devan, mobil Devan pergi dan meninggalkan Ameera yang masih terdiam, akankah ia bisa menerima dan menghadapi semuanya?

"Assalamualaikum" salam seorang santriwati yang bersama temannya.

"Wa'alaikumsalam" jawab Ameera tersenyum.

"Afwan, bener ini Ning Ameera ya?" Tanya temannya yang langsung dibalas anggukan kepala dari Ameera.

"Mari Ning saya antar kedalam"

Santriwati itu membantu Ameera membawa barang-barang nya, Ameera sempat menolak tapi mereka tetep kekeuh untuk membantu Ameera, tiba di rumah kyai Abbas dan Ameera berterimakasih kepada mereka berdua yang telah membantunya.

Aksara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang