EARTH POV
Aku sadar tak seharusnya ku menyalahkannya, memang saat itu aku sangat marah karena melihatnya pergi dengan orang lain tapi bukan ia penyebab kegagalanku mendapatkan proyek itu.
Aku menyesal.
Sekarang masalahnya semakin ruyam.
Setiap kali aku berusaha berbaikan dengannya malah berakhir semakin kacau.
Seperti saat ini.
"Mix"
Mata indah itu menatapku dengan bulir air mata yang menetes tanpa permisi di pipi meronanya yang manis.
Ingin sekali aku menyeka dan mencium sisi lembut dari wajahnya itu.
Tapi.
Mix dengan kepalan tangan yang mengepal aku tau ia sepertinya akan menghajarku.
Baiklah, lakukan Mix aku bersedia. Aku memang berengsek dan tak pantas kau maafkan, lakukan saja.
Terus berjalan kemari Mix pukul saja aku kemari Mix.
"Kau sudah kembali?" Apa ini? Dia malah tersenyum?
Flashback.
"Earth, ku fikir aku bisa membantumu" aku hanya menatap wanita itu malas tak ada yang bisa membantu masalahku saat ini.
"Aku kenal Mr.Robber dia sering datang ke resitalku"
"Ah, nama itu lagi aku sangat kesal mendengarnya, kami bahkan tak sempat bertemu karena dia lebih memilih naik pesawatnya dari pada bertemu denganku"
"Kau tau, sebenarnya ia tak kembali ke negara asalnya, malah sekarang dia tengah berlibur di Jepang"
"Apa?"
"Jika kau mau aku bisa membantumu bicara dengannya, kau bisa mendapatkan tender itu lagi"
"Bagaimana mungkin Aye dia saja tak ingin bicara denganku"
"Tapi berbeda denganku Earth ( wanita itu berjalan ke belakangan kursiku dan memeluk leherku) dia penggemarku jadi dia akan mendengar permintaan idolanya"
"Apa kau yakin?"
"Tentu saja" ia tersenyum meyakinkan.
Aku menimbang sejenak, apa aku terima saja tawaran itu yah?
"Baiklah"
"Tapi dengan satu syarat" tunggu ada syaratnya?.
"Jika permintaanmu aneh-aneh aku tidak mau Aye"
"Earth tenang ini tidak aneh"
"Apa?"
Wanita itu hanya tersenyum aku tak tau apa yang ada dibalik senyumannya itu.
Kami pergi ke Jepang berdua, tentu saja aku harus memberi tau istriku kalau tidak dia bisa kawatir mencariku.
Tapi saat aku hendak memberitahunya untuk pertama kali Aye menahanmu. Dia bilang kita selesaikan urusan itu dulu nanti jika sudah berhasil aku bisa memberitahunya kabar baik ini.
Itu bukan hal yang buruk jadi aku menundanya.
Kami bertemu dengan pria itu dan Aye sebagai pemandu, iah... dia sendiri yang bilang kalau pria itu adalah penggemarnya jadi terserah.
Kami bernegosiasi cukup lama sampai terdapat sebuah kesepakatan.
Pria tua itu berkata
"Ini hanya karna wanita cantikku yang minta (mencium tangan Aye) aku kan mempertimbangkan tawaranmu tuan Pirapat, namun aku tak bisa melepas kerjasamaku dengan Ploden Contruction. Jadi perusahaanmu harus bekerjasama dengan mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSCURE -Obvious Vol II-
FanfictionKehidupanku dengan Earth adalah sebuah mimpi indah yang menjadi nyata. akankah mimpi indah ini terus bertahan. tapi kenapa??. "aku mencintaimu" kenapa kata itu terdengar menyakitkan. aku tak dapat menguraikan apa yang terjadi dengan jelas. semua m...