Chance

612 27 14
                                    

Mix menatap Earth yang terlihat begitu hancur ia tau pria itu sudah sangat menyesal.

Heuh~

Hembusan nafas Mix yang menata perasaannya, menepuk tempat tidur di samping lalu mengajak pria yang tengah berlutut itu untuk bergabung bersama ia dan putranya.

Mengerti maksud Mix Earth perlahan berdiri dan duduk di samping Mix.

"Bagaimanapun juga kau adalah Daddy yang selalu putramu rindukan" Mix bisa apa tentang hal itu.

Earth tersenyum, Mix telah memaafkannya kali ini ia senang dan tanpa permisi mengangkat telapak tangan Mix kemudian menciumnya.

Sontak Mix terkejut dan melotot tak percaya.

"Heiii!! Siapa yang mengizinkanmu menyentuhku!"

"Terimakasih Mix" Earth yang tak perduli terus saja berterimaksih malah kini ia menciumi seisi wajah putranya hingga putra kecilnya tertawa kegirangan.

"Ugh sayang daddy, jangan sakit na daddy tak bisa melihatmu kesakiatan sayang biar daddy saja yang menerima sakitmu"

"Heuh... Bohong" sinis Mix dengan suara yang pelan namun masih dapat Earth dengar.

Sebuah tangan kekar melingkar di pinggang Mix dan tiba-tiba menariknya mendekat pada tubuh bidang yang tengah menggendong putranya itu.

"Earth!! Lepaskan sudahku bilang kan"

"Shutt jangan berteriak Edin bisa takut, benarkan Edin sayang"

Anak kecil itu malah mengangguk seolah ia memang faham apa yang tengah terjadi pada kedua orang tuanya itu.

Bibir Mix berpoud dia menatap Earth sinis tapi sejujurnya dalam hatinya masih ada debaran itu.

Debaran rasa dari cinta yang begitu besar bagi pria yang terus saja mengecewakan hatinya.

Mix dilema.

Ia berkata pelan sembari menatap Earth yang terus saja tertawa.

"Apa kita masih saling mencintai?"

Earth terdiam ia menoleh dan menatap netra indah Mix.

Ia tersenyum lembut dan mengangguk.

Mix mencoba menata hatinya, iapun yakin Earth tak pernah sedikitpun berhenti mencintainya hanya saja...

Ia selalu ragu.

.
.
.

Mix sangat fokus pada komputer di hadapannya ketika sepucuk surat mendarat bersama sebotol susu pisang dan makanan ringan di hadapannya, menoleh ternyata Love berdiri di sampingnya.

"Terimakasih" ucap Mix namun di tanggapi gelengan oleh wanita itu.

"Jangan terimakasih padaku, ucapakan itu pada orang yang mengirimkan makanan ini pada divisi kita"

Dahi Mix berkerut dilihatnya semua orang tengah bergembira dengan makanan juga minuman yang begitu banyak entah datang dari mana, Love lantas mengisyarakan pandangannya pada surat yang ia letakan di hadapan Mix.

"Aku sampai sekarang masih iri denganmu Mix, semoga kau selalu berbahagia" tutur wanita itu dengan senyum yang seperti bidadari pada pria yang sudah ia anggap sahabatnya sendiri lalu duduk dengan tenang di mejanya.

Mix tersenyum singkat lalu membuka amplop dari surat yang ia pegang.

Tertulis.

"Kau tau rasa susu pisang pertama ku?, begitu manis dan mendebarkan. Aku selalu mengingatnya, mengingat semua tentangmu, jangan pernah berfikir aku melupakanmu karena aku mencintaimu dan selalu mencintaimu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSCURE  -Obvious Vol II-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang