Bab 11

239 16 0
                                    

Setelah pemakaman Duke Archibald, secara otomatis Wilbert menjadi penerus keluarga Duke. Saudara jauh yang tiba-tiba muncul. berlomba-lomba menarik perhatian Wilbert namun ia tidak peduli. Sesampainya ia di ruang kerja yang dulu milik Ayahnya, kepala pelayan memberinya sebuah surat.

Wilbert duduk di kursi sambil membuka surat bersegel lambang Istana.

Salam untuk Duke Fernandez,

Saya turut berduka cita atas kepergian Duke terdahulu
Dengan segala hormat saya ingin sekali menuju ke Duchy
Namun ada banyak hal yang membuat saya harus berada di Istana

Duke,
Meskipun anda tidak ingin saya tidak peduli
Tapi kalau sekarang anda merasa ada banyak hal yang menumpuk dalam hati dan pikiran anda,
sekali saja hanya untuk hari ini
Tidak apa-apa walaupun hanya sebentar, saya harap dapat menemui anda di kuil suci

Saya selalu menunggu anda,
Althea Marc Lascaris

Setelah itu, Wilbert menggenggam suratnya erat-erat kemudian menyimpannya ke dalam laci. Ia meminta untuk di siapkan kuda lalu pergi ke kuil suci.

Meskipun Wilbert tidak ke kuil suci, Althea pasti menunggunya. Jika isi suratnya benar ditulis oleh Althea berarti ia diam-diam pergi ke kuil suci atau menggunakan berbagai macam alasan untuk pergi ke sana agar bisa menemui Wilbert. Karna keluarga kerajaan pasti melarangnya datang ke Duchy yang dapat menyebabkan rumor tidak mengenakkan bagi Istana.

Di kuil suci, seorang perempuan berambut merah seperti sudah menunggu dan menyambutnya secara alami. Ia memandu Wilbert ke ruang tunggu. Disana Wilbert melihat Althea berdiri memeluk bunga lily putih.

"Duke, selamat datang-"

Bruk.

Wilbert tiba-tiba terjatuh di depan Althea. Sebelum Althea sempat bertanya, Wilbert mencoba untuk bangun. Saintess pun kemudian menutup pintu, menyisakan mereka bertiga di dalam ruangan.

"Maaf Putri." Lirih Wilbert yang tau perbuatannya lancang yang membuat Althea menunduk meraih kedua bahu Wilbert untuk membantunya berdiri.

"Tidak masalah, Duke. Saya sudah bilang, Duke boleh meluapkan perasaan anda sepuasnya hari ini." Jawab Althea yang melihat Wilbert menutup setengah wajahnya dengan tangan.

Mereka kemudian duduk di ruangan tersebut. Saintess berdiri diantara mereka, menghadap ke depan tempat sebuah pohon kecil yang dikelilingi kolam dengan air yang mengalir. Saintess Alyssa memimpin doa untuk mendiang Duke Archibald.

******

Andrew baru pulang setelah matahari tenggelam. Ia segera masuk ke mansion mencari Alyssa. Tentu saja janjinya dengan Alyssa untuk minum teh gagal.

"Ada dimana Lisa? Apakah dia sudah makan?" Tanya Andrew kepada Kyle yang sedang melepas jasnya.

"Nona baru saja selesai makan. Sekarang Nona sedang berada di halaman belakang bersama pelayan, Tuan." Kyle menyerahkan jas Andrew kepada pelayan.

"Ini sudah malam dan udaranya dingin. Apa aku harus memberitau hal kecil ini padamu?" Andrew khawatir Alyssa sakit jika ia keluar malam-malam.

"Maaf Tuan. Saya akan meminta Nona untuk kembali ke kamar."

"Tidak perlu. Aku yang akan menemuinya. Sepertinya aku terlalu emosional dan tidak sengaja berkata keras padamu." Ucap Andrew.

"Ini kesalahan saya, Tuan. Kalau begitu saya akan menyiapkan keperluan anda, Tuan." Kyle menunduk kemudian pergi dari sana. Merasa sedikit canggung mendengar Tuannya yang merasa bersalah telah terbawa emosi.

Saintess Alyssa : Who Am I? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang