Bab 2

400 39 0
                                    

Kedua jantungnya berdegup kencang. Anak berambut merah itu pun perlahan membuka lemari kamarnya. Setelah suara ribut yang memekakkan telinga itu terhenti, ia berniat melihat apakah semuanya baik-baik saja. Segera ia membuka pintu perlahan.

"Bibi..." Anak kecil itu menangis tersedu melihat orang-orang terutama orang yang selalu merawatnya tergeletak di lantai depan kamarnya. Ada dua anak panah yang menusuk dada kirinya. Ia mencabut panah tersebut dari tubuh Bibi. Hatinya hancur melihat satu-satunya orang yang melindunginya diam tak bersuara. Ia yang hanya tau semua terjadi dengan cepat dan keadaan sedang tidak baik. Ia berharap wanita itu bangun lalu mengatakan semua akan membaik seperti biasa. Tangisannya terdengar oleh prajurit yang dengan sigap mengarahkan pedang ke arah gadis itu tak jauh dari sana. Para pemanah dari jauh pun bersiap melihat para prajurit pedang yang waspada dan bersiap menyerang.

"Tahan." Ujar seorang laki-laki yang merupakan komandan ksatria perang sambil mengangkat satu tangannya keatas. Perlahan ia menurunkan tangannya melihat gadis kecil yang memegang tangan Bibi sambil menutup matanya seakan tak percaya. Merasa sendiri dan kesepian ia berharap bibinya setidaknya memanggil namanya meski hanya sekali. Segera cahaya putih bersinar dari tangan mungil yang menggenggam Bibinya. Sambil menangis tersedu ia mendengar rintihan suara, "n-no... na. La-ri."

Sang gadis membuka matanya. Ia langsung memeluk Bibinya yang melihatnya sendu sambil tersenyum tipis. Dari kejauhan komandan memerintahkan prajuritnya untuk membawa gadis itu ke Kuil Suci lalu melangkah pergi tanpa berbalik. Meski berhasil menyembuhkan Bibi, hanya dalam waktu beberapa hari Bibi kembali dalam keadaan kritis lalu meninggalkan gadis kecil itu dalam kesepian.

*****

Kini usianya delapan tahun. Sesuai apa yang tertulis di cerita asli, sebentar lagi akan terjadi peperangan di wilayah Selatan. Kerajaan Capella akan memperluas wilayahnya dan melakukan penyerangan di beberapa tempat. Selain karena perluasan wilayah, adanya rumor dari petinggi Selatan bahwa doa-doa dari Kuil Suci menarik perhatian monster di bagian Timur membuat pihak dari Kuil Suci merasa terhina dan meminta kemurahan hati Raja Barat untuk menghapuskan perkataan kotor dan hinaan dari pihak Selatan meskipun Kuil Suci dan Wilayah Barat tidak saling berhubungan sedikit pun.

Maka Raja Barat pun mengirim pasukan untuk memberikan bantuannya sekaligus menguasai daerah Selatan. Wilayah Baron Frederick juga akan menjadi salah satu lautan darah tanpa tau bahwa area mansion mereka juga akan diserang. Disanalah Alyssa ditemukan oleh Komandan Pasukan dan mengirimnya ke Kuil Suci untuk menjadi seorang Saintess. Alyssa ingin mengubah alur cerita asli.

Semakin lama Alyssa seperti boneka hidup. Tak ada pelayan atau pengawal yang menganggapnya seorang putri bangsawan. Hidupnya sangat berbeda sejak empat tahun lalu Kiran masuk ke tubuh ini. Kamarnya pun dipindah, kamarnya yang dulu sudah menjadi milik adiknya. Kini ia tinggal diruangan yang tak jauh dari kamar pengawal dan kandang kuda. Untungnya ada satu orang yang selalu setia menemaninya, Bibi. Bahkan Bibi sendiri yang memohon agar bisa merawat Alyssa sendirian.

Alyssa sedang memegang buku yang diberikan oleh Bibi. Kata Bibi buku itu sebelumnya adalah milik putri kandung Baron, para pelayan ingin membuangnya karena putri bangsawan tersebut tidak menyukainya lagi. Bibi pun punya ide untuk memberikannya pada Alyssa dan memohon agar Bibi bisa mengambil buku-buku itu. Alyssa tidak mendapat pelajaran dari guru atau kesempatan belajar.

Bibi ingin membantu Alyssa setidaknya agar ia bisa membaca, menulis dan berhitung. Sebenarnya cukup membantu, tapi setelah pandai membaca sejujurnya Alyssa bosan dengan buku yang hanya berisi cara membaca dan menulis itu. Tak ada bahasan lain seperti materi tata krama, sejarah, dan lain sebagainya. Alyssa dengan cepat mengerti huruf, angka dan mudah mengingat apa yang ia baca. Mungkin itu juga salah satu kelebihan Saintess, begitu pikirnya.

Saintess Alyssa : Who Am I? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang