Bab 10

265 18 0
                                    

Sudah lima tahun berlalu, semua siswa lulus dari akademi dan kembali membuka pendaftaran baru bagi siswa bangsawan. Althea pun lulus dengan peringkat terbaik. Di bidang akademis ia meraih posisi pertama.

Di bidang praktek diraih oleh Wilbert dan disusul oleh kakaknya, Aegis diposisi kedua. Mereka telah mengenakan pakaian formal untuk wisuda. Dan sekolah sudah dihias sedemikian rupa meriah. Setelah penerimaan penghargaan akan ada acara teater dan dansa.

Althea terlihat anggun dengan gaunnya, usianya sudah memasuki usia dewasa saat ia kembali ke Kerajaan nantinya. Mungkin Istana akan menggelar pesta kedewasaan Althea sebagai Putri Kerajaan saat ia pulang nanti.

Menjadi gadis yang semakin cantik dan berpendidikan tentunya membuat Althea makin di gemari oleh semua orang termasuk para bangsawan yang berebutan untuk mengantre membentuk relasi dengannya selama lima tahun ini. Althea tidak sabar menantikan hari kelulusannya.

"Mari, adik." Aegis melipat satu tangannya dipinggang.

Althea mengalungkan tangannya kedalam tangan Aegis. Berjalan bersama menuju aula sekolah. Aula yang di hias dengan bunga-bunga.

"Anda terlihat sangat menawan, Yang Mulia."

Ruella Barnett, putri Viscount yang menjadi teman dekat Althea selama di akademi menyapa. Menunduk hormat kepada Althea dan Aegis.

"Anda juga menawan, Nona." Balas Althea.

"Senang bertemu dengan anda, Yang Mulia Putri. Selamat datang, Yang Mulia Pangeran."

"Senang bertemu kembali, Tuan Hollins."

Aron Hollins, putra tunggal Marquess Hollins memberi hormat singkat. Mengajak mereka beegabung dan duduk di deretan kursi depan. Mendengarkan kata pembuka dari kepala sekolah lalu menyambut siswa yang mendapat penghargaan di posisi yang tinggi.

Althea beberapa kali menoleh ke kanan kiri, melihat setiap sudut aula. Saat kakaknya bertanya, Althea hanya bilang ia hanya mengagumi dekorasi dan bunga-bunga yang ada. Padahal dalam hatinya sampai acara dansa selesai seseorang yang ia cari tidak muncul.

Dua hari kemudian saat Althea dan Aegis kembali ke Istana, ia tau bahwa orang yang ia cari pulang ke kediamannya lebih awal.

Althea segera mengirim surat ke Duchy saat mendengar kabar bahwa dalam peperangan Duke Archibald gugur.

*****

Di Rumah Mutiara, Alyssa turun dari pohon. Kiran pun mengikutinya. Turun dari pohon dan berjalan mendekati danau. Tanpa berkata apa-apa mereka duduk di rerumputan. Alyssa yang memakai daster putih polos terlihat tenang dan lembut.

"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Kiran.

"Iya. Aku hanya lelah bicara."

"Maaf kalau aku keterlaluan."

Alyssa menoleh. Melihat Kiran menunduk. Alyssa tau, Kiran pun pasti muak dengan dunianya sendiri dan sekarang ia juga harus bertahan di dunia lain. Alyssa ingin memberitaunya hal yang ingin ia capai semasa kecil. Mengalihkan topik obrolan mereka.

"Apa kamu tau Kiran, impianku saat aku sadar memiliki kekuatan suci?"

Kiran menggeleng. Melihat Alyssa yang kembali tersenyum seperti biasa kepadanya.

"Saat aku tau aku bisa membuat orang lain tersenyum dan pujian mereka menghujani hatiku, aku ingin lebih dikenal lagi. Impian anak kecil yang terbakar semangat.

Aku saat ingin seluruh dunia mengenalku, agar orang tuaku melihatku. Agar orang-orang bangga menatap bayanganku, aku sangat ingin berada di puncak dunia karna kekuatanku. Aku berusaha untuk mengeluarkan semua kekuatan dan hanya melakukan apa yang diajarkan pendeta, aku melakukan semuanya.

Saintess Alyssa : Who Am I? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang