8. ROBERT ANEH

576 116 155
                                    

Ayo vote biar aku makin semangat nulisnya 💙

*****

Malam ini tentu malam yang begitu memuaskan bagi empat gadis yang sedang bergurau di dalam mobil. Mereka tak lain adalah geng Viloli. Suasana jalanan malam di Jakarta begitu padat juga brisik oleh kendaraan yang berlalu lalang keluar masuk kota, itu membuat mereka dengan leluasa mengeraskan suara.

Mereka baru saja selesai girl's time dengan maksud merayakan kesembuhan Meysha yang baru baru ini mengalami koma dan tak sadarkan diri selama satu Minggu lebih.

"Wah gila nggak kebayang bakal seseru ini, apalagi Lala yang keliatan paling excited tadi," ujar Nara sambil menaik turunkan alisnya menggoda Lala, sedangkan Lala hanya tersenyum malu malu. Jujur saja ia tak pernah sesenang ini sebelumnya, dan sahabat sahabatnya itu berhasil mendorongnya keluar dari lingkaran kesedihan.

Gadis gadis itu bisa dibilang berkeliling kota mengunjungi semua Mall terbesar di Jakarta, tentu belanjanya tak jauh dari barang barang branded seperti Chanel, Dior, Gucci, Hermes, dan Prada.

Posisi duduk mereka saat ini yaitu Meysha yang mengendarai mobil dengan Nara di samping kursi pengemudi, sedangkan Lala dan Maudy duduk di kursi belakang. Mereka akan pulang ke rumah Meysha dan menginap di sana.

Beberapa menit kemudian mobil Meysha telah sampai di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi di penglihatan, Meysha membunyikan klakson dua kali hingga benda yang berdiri kokoh itu terlihat terbuka sedikit demi sedikit hingga terbuka sepenuhnya.

Meysha mulai memasukkan mobilnya di halaman rumah, ia dapat melihat banyaknya motor terparkir di parkiran khusus motor, dan satu mobil yang terlihat sangat asing di penglihatannya? Apakah ada tamu? Jam memang baru menunjukkan pukul tujuh lewat, jadi mungkin saja ada tamu.

"Lah itu mobilnya Om sama Tante," celetuk Nara setelah gadis itu turun dari mobil, tentu ia sangat mengenali mobil Ferrari milik Mami dan Papinya Meysha.

Mereka berempat memperhatikan semua motor yang ada di parkiran, sepertinya ada banyak tamu yang tak diundang.

Meysha dkk yang penasaran langsung berjalan ke arah pintu, baru terbuka sedikit saja sudah terdengar samar samar ada seseorang yang sedang tertawa dan mengobrol. Meysha pun membuka pintu itu lebar dan menyuruh teman temannya untuk masuk.

Kedatangan Meysha dkk disambut oleh tatapan tak suka oleh para tamu yang sedang bersantai santai di ruang keluarga, bungkusan makanan berserakan di mana mana, itu membuat Meysha menjadi dongkol dan jijik.

"Baru pulang lo? Abis ngejalang di mana? Suara bariton yang terkesan sinis menyambut Meysha dkk, mereka menatap asal suara yang tak asing itu.

Di sofa ada Arkan, Angkasa, Raka, Azura, Mentari, dan Robert. Sedangkan anggota inti Ravloska yang lain sedang rebahan, tapi tatapan mereka mengarah ke Meysha dan sahabatnya.

"Kenapa nanya ke gue? Tanyain noh dua ratu lo," balas Meysha menunjuk Azura dan Mentari dengan dagunya. Mereka bingung, apa maksudnya?

Meysha menyunggingkan senyum sinis. "Mereka cewe tapi berani banget malem malem nongkrong sama puluhan cowo di dalam rumah," lanjut Meysha telak, membuat mereka semua tak bisa menjawab. Azura dan Mentari hanya bisa menunduk menatap tangannya yang mengepal kuat dengan badan yang bergetar hebat.

Angkasa yang tau jika badan Azura bergetar langsung mengusap punggung gadis itu, ia menatap Meysha dengan kilatan emosi yang terlihat jelas di matanya. "Dia beda sama lo, Meysha. Dia bukan cewe pelacur kayak lo, yang hobinya gatel sama cowo."

Meysha mengepalkan tangannya, "Mana ada cewe gatel yang setia sama satu cowo walau udah tau cowo itu suka sama cewe lain, mana ada cewe gatel yang tetap sabar nerima cacian dari cowo yang dia suka dan nggak ada pikiran sama sekali buat berhenti ngejar, mana ada cewe gatel yang siap ngorbanin apa aja demi satu cowo doang, NGGAK ADA ANJING, NGGAK ADA CEWE GATEL YANG KAYAK GITU," balas Meysha yang diakhiri dengan teriakan menggema, seisi ruangan sampai dibuat terkejut.

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang