9. COWO NERD

609 97 114
                                    

VOTE DULU WOI SEBELUM BACA😂🪶

Dunia terlalu jahat bagi mereka yang tak pernah mendapatkan keadilan.
-METANOIA- 🥀

****

Sejak kecil ia tak pernah berpikir jika adiknya itu akan semengerikan seperti yang telah ia lihat kemarin. Memang, tragedi beberapa tahun lalu membuat persaudaraan mereka menjadi renggang. Mereka merasa jauh satu sama lain.

Ia merasa kejadian itu sudah merenggut sebagian dari hidupnya, membuat hatinya terasa hampa beberapa tahun belakangan ini. Apakah dirinya sudah keterlaluan sehingga merubah adiknya menjadi pribadi yang pendendam? Ia selalu menanyakan hal yang sama pada dirinya sendiri terus menerus.

Zevan menatap nanar keluar jendela, tepatnya pada jalanan Jakarta yang dipadati oleh kendaraan. Luka di kepalanya tak sebanding dengan luka di hatinya, ia benar-benar dihantui rasa bersalah.

Suara derit pintu tak membuat Zevan mengalihkan perhatiannya dari kendaraan yang berlalu lalang, seseorang sudah memasuki kamar inap Zevan, tapi cowok itu sama sekali tidak peduli. Ia sibuk dengan dunianya sendiri.

Hingga orang itu menyibak gorden di ruang inap Zevan baru pemuda itu mengalihkan pandanganya.

Mata Zevan seketika berbinar, "Mi, Mami udah pulang?" tanya Zevan antusias, cowok itu bahkan sampai ingin loncat dari brankarnya jika tak di halangi oleh Elsa- ibu dari twins dan Meysha.

Elsa tersenyum lembut, ia tau anaknya ini pasti sangat merindukannya apalagi dalam keadaannya yang seperti sekarang, cowok itu pasti sangat membutuhkan dampingan dari seorang ibu.

Elsa ikut duduk di samping Zevan dan mengelus Surai anaknya itu, "Maaf Mami baru bisa jengukin kamu sekarang, sayang. Mami sama Papi benar-benar sibuk," ungkap Elsa merasa sangat bersalah, wanita itu memang sangat sibuk di ibu kota, tetapi saat mengetahui kabar bahwa anaknya terluka dan masuk ke rumah sakit ia langsung bergegas terbang pulang ke Jakarta. Bahkan wanita itu sampai memakai pesawat pribadi agar lekas tiba di Jakarta.

Zevan mengangguk maklum, yang terpenting maminya sudah ada di sampingnya untuk saat ini.

Elsa menatap anaknya dari samping. "Gimana ceritanya kamu bisa masuk rumah sakit gini?"

****

"Masih lama?" tanya Maudy sambil memperhatikan jam di pergelangan tangannya.

"Wait," jawab Meysha sedikit mempercepat proses bersiapnya. Ia memasang jepitan rambut berwarna black setelah selesai menguncir satu rambutnya.

Gadis itu memang sangat lama ketika sedang bersiap siap, karena menurutnya ia harus tampil sempurna sebelum keluar rumah. Ia sangat senang mempercantik diri sebagai bentuk apresiasi dan ingin orang-orang menatapnya dengan nyaman.

Tak lupa memakai jaket hitam berlambang kepala serigala yang terpampang jelas di sisi kanan dadanya.

Ia memperhatikan penampilannya di kaca, Meysha tersenyum miring, ah tubuh ini memang sangat sempurna. Kemudian gadis itu berpindah tempat ke meja belajar, ingin mencari buku paket yang akan ia bawa ke sekolah. Tak sengaja saat menarik buku pelajarannya, ada buku kecil yang terselip di sana, lebih tepatnya buku itu seperti diary.

Karena sangat penasaran ia ingin membuka diary tersebut tapi tertunda karena perkataan Maudy. "Udah kan? Ayo, bentar lagi udah mau bel nih."

"Eh iya-iya, lo turun duluan aja ntar gue nyusul," pinta Meysha pada Maudy, sedangkan Maudy hanya mengangguk lalu bergegas turun ke lantai bawah.

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang