11. KORBAN ATAU PELAKU?

432 60 110
                                    

HALO HALOO, SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTEE YA. JANGAN JADI SILENT READER❤️

VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA DAN JADI SALAH SATU PENYEMANGAT AKU BUAT UPDATE TERUS.

HAPPY READING

_____________

ALAN itu belum pernah berpacaran
sebelumnya, bahkan sekedar dekat dengan yang namanya perempuan saja belum pernah.

Ia tidak peduli dengan cinta, karena menurutnya itu hanya akan menimbulkan rasa sakit saja untuk dirinya di masa mendatang.

Dirinya juga tidak terlalu menonjol dan terkenal di sekolah, hanya murid biasa saja yang hidupnya datar dan monoton.

Dia telah bertemu dengan banyak wanita, baik di dalam maupun luar negeri. Meski sering melihat wanita cantik dan menawan yang menarik perhatian, hanya Meysha yang mampu membuatnya terpaku sejak hari pertama masa pengenalan sekolah.

Tatapan kagum banyak ditunjukkan untuk Meysha karena gadis itu berada di peringkat pertama dengan lulusan tes terbaik dari banyaknya siswa yang bersaing.

Hidup Alan berubah saat itu juga, yang sebelumnya bertahan di zona nyaman, perlahan keluar dari sana karena ingin mencoba mendekati Meysha. 

Tapi entah kenapa, setelah Azura datang, perlahan prestasi dari gadis itu ikut menghilang.

"Nanti malam lo free nggak?"

Meysha menggeleng. "Gue sibuk, ada urusan di kantor," jawabnya jujur, saat ini Alan berjalan bersama dengan Meysha ke parkiran, mereka akan pulang. Sedangkan temannya yang lain sudah menunggu.

Alan ingin mengajak Meysha jalan-jalan berkeliling kota sambil melihat citylight. Ini adalah salah satu wishlistnya, tapi sangat sulit untuk diwujudkan.

"Oh gitu, yaudah. Kirain lo nggak sibuk," kata Alan dengan nada kecewa.

Jantung Meysha berdebar sangat kencang, itu sedikit menyiksa, ia mempercepat langkahnya diikuti oleh Alan yang kebingungan. "Gue duluan," pamit Meysha berjalan masuk ke mobilnya.

"Lo kenapa anjir, buru-buru amat masuk mobilnya," tanya Nara yang duduk di kursi sebelah pengemudi.

Meysha tidak menjawab pertanyaan Nara, dadanya masih berdebar kuat. "Lo yang nyetir dulu bisa nggak Nar?"

Nara mengangguk, ia beralih ke kursi kemudi lalu Meysha di sebelahnya.

Notif pesan masuk menyita perhatian Meysha, ia segera membuka handphonenya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Unknown
Cepat pulang, Mami sama Papi mau ketemu sama lo.

Bukannya dari kemarin mereka dah balik ya? tapi kenapa baru mau ketemu sama gue sekarang? kata Meysha dalam hati.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 4 lewat, Nara sudah menjalankan mobil menuju ke kediaman Atmaja. Maudy dan Lala hanya diam menatap khawatir Meysha, akhir-akhir ini sangat banyak perubahan pada sahabatnya itu.

*****

Beberapa motor ninja terparkir rapih di samping rumah Meysha. Sudah dipastikan geng Ravloska juga ada di dalam.

Lala menggerutu. "Mereka nggak punya rumah apa, nongkrong mulu di sini. Ganggu yang punya rumah aja."

Mereka bertiga kompak menganggukkan kepalanya setuju, setiap mereka ke rumah Meysha pasti selalu saja ada para pecundang itu. Membuat mood mereka menjadi buruk.

"Kuy masuk," ajak Nara. Sudah seperti tuan rumah sekali dia.

Maudy membuka pintu sedikit kasar, jiwa pria sepertinya bersemedi di dalam tubuh cewek itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang