01. pertemuan pertama

2.9K 138 3
                                    

Seorang lelaki tengah berjalan menghampiri sang kekasih yang sedang duduk dengan wajah murungnya, disana dia langsung duduk di sebelah sang kekasih menyunggingkan senyum hangat saat sang kekasih mengalihkan pandangan menatap dirinya.

"Kok wajahnya di tekuk gitu sayang, kamu kenapa?" Tuturnya lembut, dengan pelan dia mengusap surai sang kekasih.

"Gk kok" jawabnya singkat, lalu dia mengalihkan pandangannya kembali menatap ke arah depan.

Janoafando adalah nama dari lelaki ini, dia tersenyum kearah kekasihnya meski ada rasa sesak dan sakit hati didalam benaknya.

"Na?" Panggil Jano kepada sang kekasih.

"Hemmm?" Jawabnya, namun dia sama sekali tidak menoleh ke arah Jano dan terus fokus menatap ke arah depan.

"Naziko? Bisa hadap sini sebentar?" Tanya Jano dengan suara pelan.

"Akutuh lagi makan Janoo" jawabnya dengan kesal, bahkan dia tidak melirik sedikitpun kearah Jano.

Jano menaikan pandangannya menatap langit, rasanya begitu menyakitkan, dia tau yang kekasihnya katakan ini berbohong.

"Na? Aku kasih kamu dua pilihan. Memilih untuk membangun hubungan kita kembali dengan perasaan sama sama cinta, atau memilih untuk menyudahi hubungan ini" ucap Jano dengan serius.

"Kamu ini ngomong apasih Jano" kesal terdengar jelas dari ucapan Naziko, dia akhirnya menatap Jano meski dengan raut wajah yang murka.

"Berhenti bohong na, aku tau selama ini kamu gk pernah cinta ke aku kan Na? Kamu pura pura dan gunain aku buat lupain masa lalu kamu. Aku tau kamu dari tadi natap kedepan karena ada Riyan sama bang Dimas kan? Na, ini sakit" ucap Jano.

Naziko mengalihkan pandangan dia, sekarang dia menunduk dan tidak lagi memakan roti yang dia pegang.

"Aku selama 6 bulan ngejalanin hubungan ini itu rasanya ada yang beda, karena apa? Karena aku cinta sendirian Na. Aku pikir karena hubungan kita udah selama ini kamu udah ada perasaan ke aku, nyatanya gk kan Na? Bahkan sedikitpun hati kamu dibuka buat aku itu gk pernah" sambung Jano.

Naziko sang kekasih hanya bisa menunduk, Jano ini memang emosi tapi dia tidak pernah marah, dia jarang marah bahkan hal sebesar apapun dia terus tersenyum.

"Udah Na, sekarang kamu pilih yang mana?" Tanya Jano.

"Udahan Jan, maaf" cicit Naziko dengan sangat lirih.

Perasaan Jano hancur tentunya, orang yang selama ini dia cintai tidak pernah sedikitpun membalas perasaanya, bahkan di akhir seperti ini Jano masih berharap bahwa Naziko akan berkata mengulang dari awal. Namun kenyataannya tidak, Naziko memilih menyudahi hubungan mereka yang dibilang cukup lama dan menyakitkan bagi keduanya.

Naziko terus berbohong pada perasaannya sendiri, sedangkan Jano terus merasakan sakitnya tidak pernah dicintai oleh sang pujaan hati.

Bagi Naziko mungkin 6 bulan ini tidak berarti apa apa karena dia tidak memiliki perasaan, tapi bagi Jano ini begitu berarti dan sangat mengisi waktunya menjadi berharga.

"Yaudah Na, makasih 6 bulan dan rasa sakitnya ya? Akhir akhir ini juga aku sering liat kamu jalan sama Riyan, semoga kalian bisa balikan" ucap Jano, dia menepuk bahu Naziko.

suddenly comfortable | nosung [ End ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang