17. boyfriend day?

1K 110 2
                                    

Jano saat ini sedang berjalan bersama Hafarell juga Marka, mereka saat ini akan menuju lapangan untuk bermain basket.

"Ngomong ngomong dimana Chen?" Tanya Marka tiba tiba teringat sesuatu.

"Ah iya, semenjak kejadian kemarin gue gk liat dia tuh, bahkan gk liat Zenan hari ini. Dia baik baik aja kan?" Ucap Hafarell, dia menatap kearah Jano bahkan Marka juga.

"Gue si sempat chatan sama dia kemarin, tapi gue gk liat dia hari ini. Kalo Chen sih, sama kaya Hafarell dari kemarin" ucap Jano sembari menjawab.

"Mereka kemana ya" ucap Hafarell.

Saat ini mereka sudah berada di lapangan, mereka langsung menuju teman temannya yang sudah menunggu mereka saat ini.

"Lah chen?" Ucap Hafarell terkejut, karena Chen sudah berada di lapangan.

"Oh hai bang, kenapa?" Tanya Chen, dia menghampiri Hafarell dan juga berdiri di hadapannya.

"Apanya yang kenapa?" Tanya Hafarell.

"Lo manggil gue kan?" Tanya Chen.

"Gk manggil njir, gue cuman kaget lo ada disini" ucap Hafarell.

"Oh hehe, sorry galfok" ucap Chen dengan kikuk.

"Chen, dimana Zenan?" Tanya Jano.

"Terakhir dia bilang mau ketemu bang Hendri, tapi bang Hendri udah disini" ucap Chen, mereka bahkan melirik kearah Hendri.

"Terus, dimana Nana sama Riyan?" Tanya Marka.

"Gk tau" ucap Chen yang memang dia sangat malas jika sudah menyangkut sesuatu tentang Riyan.

"Mereka pergi berdua sih udah bukan hal aneh" ucap Hafarell, namun dia terlihat malas saat membicarakan kedua orang itu.

Semenjak kejadian malam minggu lalu, perlakuan Riyan menurut Hafarell itu sangat tidak baik dan juga tidak sepatutnya seperti itu kepada Zenan. Meski ada rasa kesal, dia tetap saja keterlaluan sudah seperti itu.

"Btw bang, lo udah dikasih tau Zenan kalo bang Hafarell bahkan anak lain team basket ini bakalan datang ke ultah zenan?" Tanya Chen.

"Hah? maksud lo Zenan undang semuanya?" Tanya Jano.

"Bang Hendri, Jean, Dimas. Intinya tuh yang kemarin ikut malming di undang, karena dia bilang sebagai permintaan maaf udah bikin kacau nongkrong waktu itu" ucap Chen terkekeh malu.

"Yang harus di salahin di Riyan sih" celetuk Hafarell.

"Riyan?" Tanya Jano dan Marka secara bersamaan bersamaan.

"Kan dia yang banyak omong di depan Zenan, andai waktu itu dia gk mulai duluan dan seakan kaya mancing emosi Zenan" ucap Hafarell.

"Udahlah bang, biarin aja" ucap Chen.

"Sebenarnya apa yang terjadi pas gue sama Jano bantu si Jefan dah?" Tanya Marka.

"Banyak sih, gk bisa dijelasin" ucap Hafarell, lalu dia menarik Chen menujunya tengah lapangan.

"Ayo cepetan kalo mau latihan" ucap Hafarell.

suddenly comfortable | nosung [ End ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang