04. dasar aneh

1.2K 127 7
                                    

Hari ini adalah hari yang di tunggu oleh Jano, sebenernya semalam dia sudah mendapatkan informasi tentang Zenan dan itu cari Chen.

Hanya untuk berjaga jaga saja, Jano tidak takut akan kalah ataupun luka. Yang dia takutkan adalah zenan nanti kenapa napa, jadi Jano tidak akan bermain secara serius bersama Zenan.

Namun karena Chen berkata jika Zenan ini bisa sedikit ilmu bela diri, apalagi Zenan juga terbilang anak yang ya di luar dugaan Jano intinya.

Zenan sering sekali ikut tawuran antar para geng motor, tidak bisa di pungkiri bahwa Jano pertama mendengar itu saja terkejut.

Zenan ketua geng motor dan dia ini selalu pergi malam, itu terjadi saat orang tuanya sedang di luar kota untuk berkerja.

Zenan juga anak tunggal yang nyatanya hanya tinggal sendiri di rumah ketika tidak ada siapa siapa, jano hanya berfikir bahwa Zenan kesepian akan hal itu.

Makanya Jano sudah membulatkan tekadnya dan ingin meminta satu hal dari Zenan, Zenan juga orang yang berpegang teguh jadi mungkin kesepakatan itu akan ditepati oleh Zenan.

"Gue bakal kalahin Zenan" ucap Jano antusias dengan menyemangati dirinya.

Dan saat ini adalah waktu istirahat, dia dengar jika Zenan ada kelas dadakan yang membuat semua murid harus ikut, meski Zenan bolos kan karena dia akan duel dengan jano di halaman nanti ketauan.

Saat ini Jano sedang di kantin bersama Marka juga pacarnya yang tak lain Hafarell, betul Hafarell adalah pacar Marka.

"Gue denger lo di tantang duel sama anak baru?" Tanya Marka.

"Anak baru?" Tanya Hafarell menatap Marka mimik wajah bingung.

"Iya, soalnya gk ada yang kenal dia jadi mereka baru lihat si anak ini kemaren" ucap Marka.

"Si Zenan" jawab Jano santai.

Marka langsung terkejut hingga membulatkan matanya, sedangkan Hafarell malah terlihat kebingungan dengan menatap Jano.

"Anjing!! Lo duel sama si Zenan temen Chen yang itu?!" Marka memekik kaget dengan menggebrak meja cukup keras.

"Hooh sama dia" jawab Jano sangat santai, seakan akan itu bukan masalah serius.

"Kok bisa si Jan?! Lo ada masalah apa sama dia!!" Tanya Marka dengan meninggikan suaranya.

"Gk ada si bang, gue cuman manggil dia cil tapi dia bilang mau adu tinju sama gue. Gue ladenin aja kebetulan gue gabut, tapi gue juga minta kesepakatan sih" tangan Jano sibuk mengaduk aduk minum sembari menopang dagunya.

"Kesepakatan?" Tanya Marka dan Hafarell secara bersamaan.

"Hooh, kesepakatannya itu soal dia yang gk boleh bolos sama kalo gue menang dia harus nurutin apapun satu keinginan gue" ucap Jano.

"Apa?" Tanya Marka.

"Apa keinginan lo?" Tanya Hafarell.

"Adadeh, rahasiaa hahaha" tawa renyah Jano.

Marka yang tadinya ingin kesal seketika tersenyum, karena dia tidak lagi melihat Jano terus terpuruk dalam putusnya hubungan Jano dan Naziko.

"Dasar Zenan itu bocah aneh ya" ucap Marka pelan.

"Zenan itu siapa sih kak?" Tanya Hafarell, ternyata dia masih kebingungan dan belum mengenal Zenan sama sekali.

"Nanti kita bakal liat anaknya kaya gimana, dan juga Jano, lo udah persiapan?" Tanya Marka.

"Emm tinggal tunggu kabar dari Chen kalo dia udah nunggu di luar. Karena, emang dia yang bilang bakal nunggu gue jadi gue gk mau bikin dia kecewa karena gue yang nunggu dia" ucap Jano.

suddenly comfortable | nosung [ End ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang