Jano menuruni anak tangga satu persatu menuju ruang makan, dia melihat sang mama yang masih sibuk merapikan bekas makanan di meja sana.
"Mama, nanti Jano pulang agak malem" ucap Jano dengan menggendong tasnya.
"Loh kenapa?" Tanya mama Jano.
"Adadehh, yaudah Jano berangkat dulu ya" ucap Jano, dia berpamitan kepada mamanya.
"Iya Jano, tapi kapan kamu bawa Naziko kerumah lagi?" Tanya sang mama.
Jano menghentikan langkahnya, dia terdiam dan membalikkan badannya dengan menunduk tidak berani menatap wajah mamanya.
Memang hubungan Jano dan Naziko ini diketahui oleh orang tuanya, tapi hanya orang tua Jano saja. Berbeda dengan Naziko yang tidak pernah memperkenalkan Jano adalah pacarnya, sedangkan Jano sangat terang terangan.
"Jano? Kenapa tiba tiba murung nak?" Tanya mama Jano khawatir.
"Maaf ma, Jano gk bisa bawa Naziko kesini lagi dan gk tau mungkin gk akan pernah" ucap Jano.
"Kenapa? Kalian berantem?" Tanya mama Jano.
"Iya, hubungan Jano sama Nana udah bukan kaya dulu bahkan kita saling ngejauh" ucap Jano.
Mama Jano terlihat mendekati Jano, dia langsung mengusap usap punggung Jano.
"Nyatanya berakhir juga kan Jano, mama udah selalu takut akan hal ini karena dari sisi positif pun dia gk pernah ngecintai kamu. Tapi yaudah semuanya terlanjur, Jano gk papa kan?"
"Makasih mama, Jano harusnya nurut mama dari dulu" ucap Jano dengan tersenyum paksa.
"Tapi menjauh juga bukan hal yang baik, kalian sebelumnya juga sahabat jadi Jano harus terus gitu ya" ucap mama Jano mengelus rambut Jano pelan.
"Iya ma, makasih ya Jano berangkat" ucap Jano, sang mama melepaskan Jano dan ia langsung pergi begitu saja.
Jano memberhentikan mobilnya saat di parkiran, namun saat melihat ketempat duduk ada Riyan yang berbeda disana seperti menunggu seseorang.
Jano langsung keluar begitu saja dari mobil dan berjalan ke arah Riyan, nampak juga raut wajah yang ditunjukkan tadi sangat gelisah kini berubah menjadi lebih baik.
"Lo kok disini, tunggu Naziko kah?" Tanya Jano.
"Nungguin lo, gue khawatir anjing" ucapnya dengan nada kesal.
"Kan gue udah bilang gue gk papa, lo gimana dah bestod" ucap Jano, dia juga menonyol kepala Riyan.
"Ya gk usah tonyol tonyol anjir, gue kan perduli ke lo Jan" jawab Riyan dengan reaksi kesalnya.
"Iya iya sorry gue tuh bukannya gk mau bales pesan dari lo cepet, tapi akhir akhir ini gue sering lupa karena sangking fokusnya chatan sama orang" ucap Jano.
KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ] Revisi
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...