06. teman chatting

1.2K 116 5
                                    

"Loh tunggu ini kenapa?! Ada apa ini!!"

Sesosok wanita cantik berdiri di ambang pintu dengan wajah bingung dan panik, dia menatap Zenan dan Jano disana.

"Hiksss bundaaaa"

Jano melepaskan Zenan, dia merentangkan tangannya seperti anak kecil lalu wanita itu mendekap Zenan dengan sangat erat.

"Ada apa? Kenapa nangis sayangnya bunda" ucap wanita itu, ternyata dia adalah orang tua dari Zenan.

"Hikss bunda, tikusnya di wastafel hikss tikusnya" tangis pecah Zenan dengan menunjuk ke arah wastafel.

"Tahan jan tahan plis jangan ketawa, terus juga woy si Zenan lucu bener gara gara tikus diwastafelnya doang" batin Jano.

"Bunda ini kenapa, Enan kok nangis" ucap seseorang pria yang tiba tiba saja datang.

"Ayah hikss tikusnya di wastafel hikss" ucap Zenan dengan menangis yang makin menjadi saat menunjuk wastafel.

Pria itu langsung melihat ke arah wastafel, dia menggelengkan kepalanya lalu melirik ke arah Zenan.

"Ini ngapain disuruh berenang gini?" tanya ayahnya.

"Hikss berenang sendiri, jijik ayah itu ganti wastafel aja besok ya" ucap Zenan.

"Hmpp plis anjing sumpah perkara tikus woy, ganti wastafel plis gue udah gk bisa nahan ketawa gue" batin Jano, dia hanya terus meremat tangannya.

"Iya besok ganti, tapi yaudah jangan nangis perkara gini doang dan ini siapa Zenan?" Tanya ayah Zenan, dia menunjuk ke arah Jano.

Jano tersadar, dia membungkuk sebentar tanda sopan dan menghormati yang lebih tua, tentu dengan perkenalan.

"Hallo om, hallo tante saya Jano kakak kelas Zenan"

"Oh astaga, tunggu itu muka kamu kenapa?" Tanya ayah Zenan kaget dan baru tersadar.

"Anjing mati gue" dia melirik ke arah Zenan, Zenan langsung mengedipkan mata agar Jano diam.

"Tadi hikss Zenan kan pulang kan dari sekolah, terus Zenan emang mau jalan kaki sekalian mampir ke toko buku malah hikss, Zenan di cegat sama orang orang yang sering keroyokk Zenan huaaaaaaaa" dia menangis kembali.

"Hah?! Siapa yang berani keroyok anak kesayangan bunda!! Sini bilang ke bunda biar bunda smackdown dia" ucap bunda Zenan dengan menggebu gebu.

"Tapi Zenan di tolong sama bang Jano terus di anterin pulang, karena di keroyok jadi dia ikut bonyok kayak gitu" ucap Zenan dengan menyeka air matanya.

"Heran deh, pinter bohong" batin Jano.

"Aduh maafin Enan ya Jano, Enan tuh emang suka nakal jadi musuhnya dimana mana, maaf ini Jano jadi ikut bonyok kaya gini pasti sakit ya" ucap ayah Zenan, dia mendekati Jano.

"Gk papa kok om gk terlalu sakit" Jano membalas dengan senyuman.

"Enan itu makanya udah gk usah pergi malam malam terus, kalo gk ditolong orang Enan bisa mati loh" celetuk ayah Zenan.

suddenly comfortable | nosung [ End ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang