Jano melangkahkan kakinya menuju arah loker berniat mengganti baju seragamnya, dia yang memang masih terfikirkan soal hubungannya dengan Naziko membuatnya murung.
Pukh
Jano membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menepuk bahunya, ah orang itu tersenyum kearahnya dan dia membalasnya dengan senyuman kecil.
"Wajah lo keliatan murung, lo gk papa kan Jan?" Tanyanya dengan menatap Jano penuh bingung.
"Gue gk papa kok bang, lo kenapa disini dah?" Jano mencoba mengalihkan pembicaraan membalikkan pertanyaan untuknya.
"MARKAAA"
Orang itu adalah Marka. Jano dan Marka mengalihkan atensinya menatap seseorang yang tengah melambaikan tangan, di adalah seseorang yang memanggil Marka baru saja.
"Apaan woy? Gue nunggu si Jano nih" balas Marka, dia juga menunjuk Jano yang sedang berdiri mematung.
"Ah yoooooo"
Setelah berteriak yang tidak cukup keras, orang itu berlalu pergi dengan melambaikan tangannya, namanya adalah Hendri.
"Bang Marka lo napa nunggu gue dah? Gue kan bisa sendiri" ucap Jano.
"Sebenernya gue juga nunggu si Vyechen" ucap Marka dengan terkekeh.
"Anjing, harusnya lo bilang gitu gosah bawa bawa gue" gerutu Jano memutar bola matanya malas.
"Hehehehe, btw Jan? Hubungan lo sama Nana itu baik baik aja kan? Soalnya Nana kan dari tadi gk sama lo" tanya Marka.
"Eh emm, engg anuu -"
"Bang Marka, bang Jano"
Seorang anak kelas 10 dan teriakannya yang melengking membuat Marka dan Jano menatap ke arah anak itu, dia berlari dengan wajah bahagia.
"Chen ntar jatoh lo lari lari" tegur Marka dengan nada khawatir.
"Hehe sorry, gini loh bang bang ada berita baik buat lo" ucap Chen meghadap Marka.
"Apatuhh" balas Marka.
"Lo taukan waktu itu lo nyuruh gue buat hehemm ekhemm sama temen gue itu intinya" ucap Chen.
"Ah hooh, hah?! Jangan jangan lo di terima!!" Marka memekik kaget mendengar ucapan dari Chen.
Chen hanya tersenyum mengangguk dengan wajah malu malu dan bahagia, sedari tadi Jano hanya diam karena tidak tau alur pembicaraan kedua orang tersebut. Tapi akhirnya dia teringat anak yang baru saja bertemu dengannya tadi, dia kan teman Chen?
"Hah?! Lo jadian sama si Zenan!!" Spontan saja Jano mengucapkan kata itu dengan wajah terkejutnya.
Kedua orang itu malah memberikan ekspresi heran dengan wajah penuh bertanya tanya, itu membuat Jano menatap mereka bingung.
"Zenan siapa?" Tanya Marka menaikan satu alisnya menatap Jano.
"Lah bang Jano kenal Zenan?!" Tanya Chen dengan tidak santainya.
"Lah, yang kalian maksud bukan si zenan?" Tanya Jano kembali yang makin kebingungan tidak biasa.
"Ya bukan, orang kita lagi bahas si Sungchan kok anak yang deket sama Chen tapi beda kelas" balas Marka.
"Ohhh gue pikir si Zenan heheee" balas Jano dengan kikuk.
Marka hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan Vyechen menganga menatap heran Jano yang tiba tiba kenal temannya si problematik dan juga orangnya pemalu dan introvert.
"Bang Jano kenal Zenan?" Tanya Chen kembali.
"Em baru kenal tadi si, gk sengaja ketemu di halaman gitu terus dia ngasih gue kopi katanya salah beli" balas Jano.
KAMU SEDANG MEMBACA
suddenly comfortable | nosung [ End ] Revisi
Teen Fictionawalnya cuman dipertemukan lewat sebuah sapaan singkat, dan saling kasih kesepakatan. Gimana jadinya kalo tiba tiba suka, padahal niatnya cuman mau bantu dia belajar dan jadi anak yang rajin. kisah jano yang akhirnya suka ke si adkel kelas 10 itu, m...