8

94 6 0
                                    


Malam hari ini menjadi malam hari penyesalan seorang pria berumur 43 tahun itu.

Dia meraup mukanya dengan tangannya,dia telah menyadari dirinya salah memilih tindakan merawat anak. Harus bagaimana lagi..dia ingin memperbaiki semuanya,tapi sudah terlambat sang anak telah menngalami trauma yg berat.

Lagi lagi Raffael menghela nafas panjang,dirinya merasakan penyesalan yg sangat teramat,satu satunya cara untuk menebus kesalahnnya walaupun tak semua,yaitu......meminta maaf pada anaknya.

Sebab itu dia masih kukuh menunggu duduk dikursi samping ranjang yg berisi tubuh seorang remaja sma.

Ya dia taufan yg sedang terbaring lemah diranjang tidur,Raffael memperhatikan tiap sudut kamar.

Hingga netra yg berhenti dan menatap sebuah foto yg terpajang dimeja belajarnya.dia mengambilnya lalu mengelus nya.

Foto itu...adalah gambar keluarga lengkap taufan,pada saat itu anak nya tersenyum bebas tanpa beban,tertawa lepas,bermain bersama,bercanda ria bersama keluarganya,namun itu tak bertahan lama ketika ibunya pergi meninggalkan dia untuk selama lamanya.

Tanpa Raffael sadari sepasang manik shappir sedang memperhatikannya dengan mata berkaca kaca.

"Papa ingat.." ujarnya lirih.
Tangisan Raffael pun pecah.dia terisak dengan memeluk tubuh ringkih taufan.

Sedangkan yg dipeluk hanya bisa memeluk balik dan tersenyum sendu."ma-maafkan papa fan..hiks..papa gk bisa jaga kamu dwngan baik..hiks.."isak Raffael. "Akhirnya papa udah sadar..taufan udah maafin papa..taufan bersyukur punya ayah kayak papa." lirih taufan.

Dan malam yg sunyi itupun terisi dengan suara isakan Raffael.

Is is is...cengeng betul lah jadi bapak bapak..
Tak patut tak patut tak patut..._author

Kau yg buat aku begini anji..!! Eh..maksudnya sapi!!!_Raffael

-_-_all






Namun kebahagian itu tak berlangsung lama.
Taufan mulai merasakan sesak nafas,membuatnya menarik nafas panjang yg malah menyebabkan dadanya nyeri.

merasakan keanehan pada diri anaknya Raffael mendongak,betapa terkejut nya dia melihat wajah anaknya yg kesulitan mengambil nafas.

Dengan tergesa gesa Raffael melepas pelukannya lalu memanggil dokter untuk kembali kesini.
Bamun belum sempat perolingan didapatkan mata taufan pun tertutup rapat.

Hal yg terakhir dilihatnya adalah ayahnya yg sedang dilanda panik.kemudian semuanya gelap.

Karna dokter tak kunjung datang pun Raffael memutuskan untuk membawa taufan ke rumah sakit onamisaka.

(Btw nama rumah sakitnya abaikan yak )

_________***________
End

Gimana chapter kali ini
Seru..gk..
Kali seru budayakan vote yakkk...
😊😊..
Yaudah author balik duluuu...
Babayyy....

Cinta Pertama Dan Terakhir TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang