9

97 6 0
                                    

Pagi hari ini terlihat seorang telah siap dengan pakaian yg telah ia pilih.dia bercermin.

"Heh...dah cakep..sekarang tinggal nyusul si musooonn..." ujar pemuda itu riang,tak biasanya dia bersifat seperti itu.

Diapun menaiki motor sport nya dan melaju cepat kemansion wind.

Tapi saaat dia tiba dia tak menemukan taufan disana,sampai sebuah tepulan mengagetkan fokusnya.

"Hey." ujar seorang yg menepuk pundak halilintar,halilintar pun terlonjak kaget membuat sang penepuk tertawa.

"Haha..maaf lah ya telah kagetkan kau." ujar seprang pria yg menepuk pundak halilintar.
"Gk papa kok om.." ujar hali."kamu kesini cari taufan ya.."tanya orang tersebut. "Iya om..saya lagi cari temen saya." ucap hali lagi.

"Taufan...dia sedang dirumah sakit." ujar Raffael."hah..memang taufan kenapa om,dan om ini siapa nya taufan,rumah sakit mana om.."tanya halilintar bertubi tubi.

"Erkk...satu satu dulu..jawaban nya...dia sakit..nanti kamu tahu sendiri, saya papanya,rumah sakit..*******" jelas Raffael.

Dan jadilah mereka berangkat kerumah sakit bersama, sesampainya disana halilintar melihat taufan tertidur lemas tak bertenaga dari balik jendela kaca.

"Sebenarnya apa penyakitnya om." tanya halilintar. "Penyakit taufan sudah lama ada dan dia menyembunyikannya dari saya." ucap Raffael."penyakit sebenar taufan itu...










Kanker paru paru stadium 3..."

Halilintar mematung mendengar kabar kalo taufan mempunyai suatu penyakit yg berbahaya,sebenarnya sudah lama dia menyukai taufan,namun pada saat dia ingin menyatakan cintanya malah kenyataan pahit ini yg diterima oleh halilintar.

"Ekhem...mohon waktunya sebentar pak." ujar dokter yg keluar dari ruangan taufan.

Raffael pun berdiri dan menuju kedokter tersebut. "Iya dengan saya dokter,bagaimana keadaan anak saya.." tanya Raffael.

"Kanker nya semakin cepat menyebar..bila tak diobati secepat mungkin,pasti anak bapak sudah tidak ada didunia ini." ucap dokter itu.

"Tolong anak saya dokter..saya berani bayar berapapun asalkan anak saya selamat." ujar Raffael.halilintar yg melihat itu tidak tega kepada Raffael.

"Sudah om..kita doakan taufan supaya baik baik saja.." ucap hali menenangkan raffael."baiklah.."

Skip

"Hali pamit dulu ya om.." ujar halilintar sambil menyalimi Raffael."iya..baik baik tau.."nasihat ayah Taufan.

Halipun menaiki motornya dan pergi pulang keruamah nya.

Sesampainya dirumah halilintar segera membaringkan tubuhnya dikasur,lalu melamun.

'Apakah benar yg dikatakan om Raffael tadi..'batin hali 'taufan sudah lama mengidap kanker itu,tapi kenapa taufan tak bagi aku tau..'

Seribu pertanyaan berkecamuk dikepala halilintar sampai dia tak sadar kalau ibunya membuka pintu kamar nya.

"Halilintar..tidurlah..hari sudah gelap." ucap ibunya."baik ibu."ujar halilintar lalu mengganti bajunya dan menarik selimut hingga keatas perut dan tidur dengan nyenyak.

Skip

Pagi hari ini halilintar berangkat kesekolah dengan tidak ada semangat sama sekali.

Setibanya dikelas dia ditanyai berbagai pertanyaan dari teman temannya.

"Whuuutt...apa..taufan masuk kerumah sakit..kenapa.." tanya blaze "huh...dia punya kanker paru paru stadium dua." ujar halilintar.

"Astagfirulloh.." ucap gempa."thorn turut berduka..kenapa taufan sembunyiin ini dari kita.."cicit thorn."sudah thorn kita positif thinking aja...semoga taufan cepet sadar."ucap solar menenangkan thorn.

Pelajaran berlangsung, hari ini adalah hari tersial bagi halilintar sudah dia dimarahi guru,karna tidak konsen dalam belajar..hingga lain lainnya.

Bel istirahat yg ditunggu tunggu pun terdengar nyaring keseluruh ruangan.para siswa dan siswi pun keluar untuk mengisi perut mereka yg kosong.

Tapi tidak dengan halilintar,pemuda itu berdiri diatas rooftop,memandangi kota dari atas.
Dia tidak bisa fokus dan hanya memikirkan taufan.

" li..ngantin yuk..gw laper nih.."ujar blaze yg dateng tiba tiba."maaf gw lagi gk nafsu..lo sendiri aja deh."tolak halilintar. Blaze pun menghela nafas pasrah,lalu pergi dari sana.

Halilintar pun lanjut melamun...

Namun sedang asik melamun,lamunannya terbuyar ketika suara notifikasi dari handpone nya berbunyi.

Terlihat pesan dari 'om Raffael '
Halilintar segera melihat notif tersebut.

' Taufan sudah sadar hali..kau mau menjenguknya...'

Halipun berlari dari sekolah menuju rumah sakit,ya..dia bolos tapi dia tak memikirkan bagaimana kalau ini menjadi aib baginya yg tidak pernah bolos,yg ada dalam pikirannya sekarang adalah satu titik..yaitu...













'Taufan'











_________***_________
End

Hay hay hayy...
Taungga sebenarnya..
Author udah bikin banyak chapter tinggal di publis aja..tapi kouta author abis..hehe..
Dan author juga males beli paket...
Jadi maaf y kalo lama nunggu....
Yaudah author balik dulu.
Asalamualaikum...

Cinta Pertama Dan Terakhir TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang