Glencia bangun dari tidurnya dan merasa sedikit pusing lalu ia menatap ke ponselnya yang menunjukkan jam 9.00.
"Aduhh, kesiangan gua." Glencia mulai bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
Glencia menuruni tangga dengan sangat buru-buru lalu mengambil roti selai kacang secepat kilat dari meja makan.
"Mau kemana?" Pertanyaan Jayden mampu menghentikan langkah kaki Glencia.
"Kerja," jawab Glencia singkat.
"Kamu lupa, hm? Kamu udah gak kerja sekarang."
Glencia menepuk jidatnya, dia lupa kalau dia tidak boleh bekerja dengan Jayden.
"Ayo makan dulu."
Glencia duduk lalu memakan makanannya dengan lahap. Tiba-tiba Jayden menarik kursi di samping Glencia lalu duduk di samping Glencia.
"Kenapa lu?" Glencia mengernyitkan dahinya.
"Cuman mau makan."
"Tau, tapi biasanya lu gak duduk di sini, tapi di sana." Glencia menunjuk kursi yang biasanya tempat Jayden.
"Rumah siapa? Jadi terserah aku mau duduk di mana."
Mendengar jawaban Jayden Glencia hanya memutar matanya malas lalu segera menyelesaikan makanya dan pergi.
Setelah selesai makan ia beranjak pergi, tetapi tangan Jayden menggenggam pergelangan tangannya."Kenapa?" Glencia berbalik badan.
"Mau ke mana?"
"Keluar gua stress di rumah mulu." Glencia menepis tangan Jayden.
"Ikut."
"Kenapa ikut?"
"Kenapa? Aku kan suami kamu."
"Suami di atas kertas aja belagu."
"Aku kan bos kamu."
"Ck, yaudah ayo."
Jayden sudah siap dengan mobilnya di depan rumah."Kita mau ke mana?"
"Ke mana enaknya?"
"Mall?"
"Bosen."
"Terus ke mana?"
"Terserah."
"Ke taman?"
"Ah, gak, gak, bosen. Gak usah kemana-mana, kita jalan-jalan aja gak jelas pake motor lu aja."
"Kamu yakin pake motor? Hari ini panas banget, lho."
"Gapapa gua dah pake sunscreen."
Jayden mengambil motornya dan Glencia langsung naik dan Jayden mulai menjalankan motornya untuk pergi jalan-jalan ke mana saja tanpa tujuan yang jelas.
"Kamu gak pegangan?" Suara Jayden tidak terdengar Jelas karena memakai helm.
"HAH?!" Glencia berteriak mendekat ke arah Jayden.
"KAMU GAK PEGANGAN?" Jayden menaikkan nada bicaranya.
"Oh, gak tenang aja gua gak bakal jatuh."
Jayden langsung menambah kecepatan motonya membuat tubuh Glencia membentur punggungnya."Pelan-pelan pak supir," ujar Glencia sembari menepuk helm Jayden.
"Makanya pegangan."
"Heleh modus ye lu, lu mau cari kesempatan lagi?"
"Siapa sih yang mau cari kesempatan? Aku kan cuman khawatir sama keselamatan kamu nanti. Kalau kamu jatuh terus kecelakaan nanti aku yang salah." Tiba-tiba Jayden teringat kejadian kematian adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE HIATUS
Lãng mạnGlencia Agnesca tak pernah membayangkan kehidupannya akan seburuk ini saat ia dewasa. Kehidupan seolah menghukumnya atas dosa yang tidak pernah ia buat, ia harus hidup di dunia yang gelap yang membuatnya terus di hina karena takdirnya. Tak ada yang...