17. CEMBURU

258 3 0
                                    

Hari ini Glencia tidak bisa ke rumah sakit karena hari ini hari minggu dan semua ada di rumah termasuk Jayden.

"Tuan, Nyonya Arumi datang." Seorang pelayan menghampiri Jayden yang tengah bersantai dengan bukunya.

Jayden hanya mengangguk lalu segera ia turun ke bawah untuk menemui Arumi. Glencia yang mendengar hal itu ikut turun untuk menemui Arumi dengan rasa penasarannya.

"Apa kabar anda sekarang." Jayden langsung duduk di sofa lalu di ikuti dengan Glencia yang duduk di sebelah Jayden.

"Baik. Apa ini istrimu?" Arumi tampak sedikit terkejut.

"Iya, ini istri ku Glencia namanya." Jayden memperkenalkan Glencia pada Arumi.

"Ini Nyonya Arumi dia Ibunya Aurel." Jayden memperkenalkan Arumi pada Glencia.

"Astaga, istrimu cantik sekali kamu beruntung mendapatkannya," ujar Arumi ia tampak senang.

"Iya, saya sangat beruntung mendapatkannya," tatapan Jayden menatap wajah Glencia dengan tatapan teduh.

"Terimakasih." Glencia tampak malu-malu saat mendengar pujian itu.

"Maaf aku tidak bisa datang ke acara pernikahan kalian karena aku harus ke Singapura." Arumi tampak mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Ini kado pernikahan untuk kalian." Sebuah kotak berwarna biru ia sodorkan pada pengantin baru itu.

"Maaf, aku mengganggu pembicaraannya, tapi sepertinya aku harus bergabung." Aurel baru saja memasuki rumah.

"Maaf aku terlambat ke sini karena ada sesuatu yang harus aku urus," dia tersenyum lalu duduk di sofa dekat Ibunya.

"Anda tidak perlu repot-repot." Glencia tersenyum hangat pada Arumi.

"Sudah seharusnya memberi kado untuk pengantin baru, kan," ujar Aurel.

"Iya benar kata Anakku, terima lah." Arumi memaksa Glencia menerimanya.

"Terimakasih." Glencia menerimanya.

"Apa kalian sudah berbulan madu?" Tiba-tiba pertanyaan itu mereka dapatkan dari Arumi.

"Tentu, kami sudah berbulan madu," jemari Jayden menggenggam Jemari Glencia lebih erat lalu melirik tajam pada Aurel.

Glencia menatap tajam Jayden lalu ia memutar matanya malas dan menyeruput secangkir teh yang ada di meja.

"Apa sudah ada isinya?" Pertanyaan itu membuat Glencia memuncratkan teh yang ada di dalam mulutnya karena terkejut.

"Apa kau baik-baik saja?" Aurel memberi tisu kepada Glencia.

"Maaf, aku baik-baik saja terimakasih."Glencia menerima tisu dari Aurel untuk membersihkan sisa teh di mulutnya.

"Maaf membuatmu terkejut." Arumi tampak tidak enak setelah menanyakan hal itu.

"Kita sudah melakukannya beberapa kali tapi belum ada hasil kurasa aku harus lebih berusaha melakukannya." Jayden tanpa malu menjelaskan hal itu.

Glencia menatap tajam Jayden, sebenarnya apa yang di ucapkan Jayden padahal selama ini mereka tidak melakukan apapun bahkan untuk mendapatkan hak hubungan suami istri pun.

Aurel tampak kesal dengan jawaban yang di berikan Jayden."Berarti kamu harus berusaha lebih untuk mendapatkan keturunan," ujar Aurel.

"Terimakasih, akan aku usahakan setiap malamnya." Jawaban Jayden yang ambigu membuat Glencia pusing rasanya.

Suara langkah kaki terdengar begitu cepat. Jessica berlari dari tangga ke ruang tamu lalu memeluk Arumi."Aaaaa...Bu Arumiii!" Ia langsung cipika cipiki dengan Arumi.

SECRET LOVE HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang