05. JANJI

164 14 16
                                    

"Bagus! Mama akan mengatur tanggal pernikahannya dan semuanya." Endah terlihat sangat gembira.

"Tidak perlu, kami akan mengurusnya sendiri." Jayden menggenggam tangan Glencia.

"Tidak! Harus Mama yang menyiapkan." Endah terlihat sangat antusias.

Glencia hanya terdiam, ia sama sekali tak bisa memikirkan apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah menikah dengan pria kejam seperti Jayden. Bagaimana?

✧⁠✧⁠✧⁠

"Seharunya anda tersenyum tadi." Jayden memprotes sikap Glencia saat bersama orang tuanya.

Tak ada jawaban dari Glencia."Apa yang anda mau?" Tanya Jayden sembari menatap wajah Glencia.

"Orang kaya memang tidak bisa meminta maaf," hanya itu yang keluar dari mulut Glencia.

"Saya minta maaf, oke!" Jayden sedikit kesal.

Glencia memutar matanya malas. Jayden tak menanggapi lagi sifat Glencia yang kekanak-kanakan menurutnya.

✧⁠✧⁠✧⁠

Setibanya di villa. Glencia langsung masuk ke dalam villa tanpa bersuara.

Jayden memandangi tubuh Glencia yang menghilang dari balik pintu berwarna coklat."Dasar keras kepala," gumam Jayden.

"Sepertinya anda harus membujuknya," ujar Alvino.

"Membujuknya? Untuk apa membujuk perempuan keras kepala seperti dia, menyusahkan saja."

"Ini demi rencana anda."

"Sudah ada banyak bodyguard yang akan menjaganya, dia tak akan kabur lagi, tapi jika dia kabur lagi maka anda yang harus mencarinya."

"S-saya? Kenapa harus saya?" Alvino mengernyitkan dahinya.

"Untuk apa saya gaji anda jika anda tidak bekerja?" Jayden mengangkat satu alisnya.

Alvino diam seribu bahasa. Ia tak bisa berdebat lagi dengan atasannya yang jago dalam hal debat dengannya.

✧⁠✧⁠✧⁠

"Aku dengar kau akan segera menikah," terdengar suara seorang perempuan dari seberang sana.

"Ya, dan jangan menelpon ku lagi!" Jayden berniat mematikan teleponnya.

"Karena perempuan itu semua hancur. Ibumu membatalkan pertunangan kita."

"Karena aku tak ingin menikah denganmu!"

"Kau adalah tunangan ku dan tak akan ku biarkan siapapun memilikimu!"

Jayden langsung menekan tombol off dan mengakhiri pembicaraan. Ia kembali kepada pekerjaannya yang ada di laptopnya, tetapi tak lama kemudian seseorang menelponnya lagi, itu dari Sara.

"Kau tau ini jam berapa? Aku sedang bekerja!" Jayden merasa kesal.

"Tuan, Nona Glencia tak ingin makan sama sekali dari tadi," terdengar suara Sara dari seberang sana.

"Paksa dia!"

"Tetap tidak mau."

Jayden menghela nafas. Ia bergegas pergi ke villa untuk menemui Glencia yang keras kepala ingin melakukan mogok makan.

SECRET LOVE HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang