L.O.M.L

372 20 0
                                    

Paginya sudah seperti semula lagi. Jika kalian mengira Mark sama seperti malam itu. BIG NO. Mark kembali pada sifat biasanya lagi yang menyebalkan, cuek ,kaku, gengsi'an, emosian,pemarah, bermuka datar. Sudah tampak berbedanya sangat jauh daripada sosok Mark semalam yang menangis konyol tak tau malu

Haechan sendiri saja kesal bisa-bisanya segampang itu memaafkan Mark.. apalagi di pagi hari ini Mark menatapnya datar tak berekspresi seperti manekin .

"Apa lu liat-liat?" Sentak Mark
"Apasih!" Dengus Haechan malas

Ekhemmmm dehem seseorang menyela jarak mereka. "Cuma mau lewat aja" gadis itu memang sengaja begitu, tak heran lagi jika bukan wonyoung orangnya.

Untung Mark sudah terbiasa menganggapnya sepele. Tak terlalu peduli sekarang tujuannya Ingin mengantarkan Haechan terlebih dahulu ke kelasnya.  Mark menarik tangan Haechan (?) Tanpa melihatnya Tau kan Mark itu gengsi'an. Jadi ga nyadar siapa yang ia gandeng tangannya

Langkah Mark berhenti merasakan ada keanehan saat menggandeng tangan kekasihnya, SEgengsi-gengsi' nya Mark bukan berarti Mark tak pernah menggandeng tangan Haechan sebelumnya. Tapi kali ini Mark menyadari ada ke'anehan Biasanya tangan Haechan itu lembut, mungil Dan hangat. Tapi ini. Kasar, besarnya Sama dan juga dingin (?)

Mark Melirik kesamping memastikan Siapa orang yang ia gandeng.....

"Sialan!" Geram Mark tertahan sedangkan persangkaannya tertawa renyah melihat ekspresi wajah Mark

"Jijik gue" sinis Mark merasa malu. Apa-apaan tadi ternyata itu adiknya sendiri. Terpaksa Mark balik lagi menyusul Haechan. Sedang berjalan santai bersama Yeri disampingnya

Sesampainya di dalam kelas Haechan sudah seperti artis saja. Di lempari pertanyaan-pertanyaan aneh dari teman-temannya . Seperti...

"Lu kok malah masuk sih? Ga jadi kaw- eummh nikah maksudnya"

"Lu jadikan nikahnya?"

"Soal kemaren lu ngomong itu bohong kan?"

"Kok lu masih masuk sekolah sih?"

"Bukannya diam dirumah ya kan hari H lu Deket banget"

Haechan menutup telinganya menggunakan kedua tangan. Berisik sekali teman-teman nya ini. Tak tau kah jika dia dalam mood buruk

"Besokkkk!" Satu kata menjawab semua pertanyaan.
"Jadi...lu Jadi nikahnya" beo Jake menatap tak percaya Haechan

"Seriusan Chan, l-lu nikah. Terus Siapa yang ngasih gue contekan- eh maksudnya temen gue ilang satu" lirih yeonjun dibuat-buat

"Alahhh alasan, bilang aja kan gada contekannya" sinis Haechan. Yeonjun tersenyum malu-malu

"Ini hari terakhir kamu masuk sekolah ya Chan. Pasti sepih deh kalo gada kamu" lirih hyunjin melas

"Tenang kok, ada yang lainnya juga, kan kamu udah akrab sama teman kelas juga. Kalo ga nyaman berteman aja sama mereka" kode Haechan melirik teman-temannya

"Eh Chan. Ini kan hari terakhir lu sekolah, gimana kalo kita jalan-jalan siang nanti sehabis pulang sekolah" Ujar Mina antusias
"Bagus banget tuh idenya. Tapi sayang sekali Haechan mana bisaa" tawa Jennie sengaja menyindir.

"Harusnya kalian Inget itu!" Ucap kyujin Menyenderkan kepalanya di senderan kursi. "Eummm tapi harus ada kenang-kenangan nya Chan kaya foto bareng gitu biar dapat liat perubahan lu nanti kekmana hahaha" Canda kyujin

"Nah iya tuh pasti badan lu lebih berisi lagi daripada yang disebelah kayak biting" timpal Jake mengundang tawa'an dari semua temannya kecuali kyujin sendiri menatapnya tajam

light of my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang