4. Obligation

295 27 2
                                    

K kembali ke rumah dengan wajah masam, niatnya untuk beristirahat sebelum berangkat kuliah harus sirna saat mendapatkan Email dari Kakeknya, tentang pekerjaan di kantor Papanya dulu.

Memang, saat ini K dan Fuma telah belajar bagaimana cara mengurus perusahaan, karena kalau bukan mereka siapa lagi yang akan mewarisi perusahaan Papa. Untungnya mereka saat ini masih dibantu oleh sang Kakek selama K masih melanjutkan kuliahnya. Tinggal menunggu K lulus kuliah dan perusahaan utama akan langsung di bebankan kepadanya tanpa ada campur tangan Kakek. Karena kan Kakek memang sudah pensiun sejak perusahaan diberikan kepada Papanya K. Intinya itu adalah perusahaan turun temurun.

Namun karena meninggalnya Papa tidak terduga makanya Kakek harus turun tangan kembali.

Kenapa tidak ke Anaknya yang lain?

Papa sebenarnya punya Kakak namun dia lebih memilih menjadi seorang Dokter. Jadi, satu-satunya yang menjadi harapan adalah Papa. Juga tentang Anak-anak dari Kakaknya Papa ya sepupu kami, mereka sudah memiliki bagian perusahaannya sendiri. Entah siapa yang mengolahnya saat ini karena bahkan putra tertua mereka masih ada di jenjang sekolah.

K dengan cepat membuka laptopnya dan membaca laporan yang dikirim. K memang sepertinya ditakdirkan untuk meneruskan perusahaan, pasalnya K sangat cepat belajar dan terlihat menikmati apa yang dia kerjakan berbeda dengan Fuma yang sedikit terpaksa.

Tidak banyak yang harus diperiksa hanya beberapa anggaran kecil jadi selesai dengan cepat.

Sebenarnya, K punya rencana begitu sampai di rumah. Sudah lama dirinya tidak berbincang pribadi dengan seluruh Adiknya tanpa terkecuali. Tugas seorang Kakak yang K emban ini memanglah berat namun apa daya jika semua itu terpaksa dilakukan.

Lusa, disaat semua Adiknya libur sekolah juga kuliah, K akan melakukan percakapan dengan seluruh Adiknya satu-persatu. Dimulai dari Fuma hingga Maki, K ingin mengetahui hal apa saja yang telah ia lewatkan selama ini.

***

K yang baru saja menyelesaikan jadwal kuliahnya dan menjemput Harua, Taki, juga Maki dari tempat les di sore hari terkejut melihat Nicholas dan EJ yang sudah rebahan di rumah namun masih memakai seragam. Seharusnya mereka masih ada di sekolah sekarang.

"Kok udah pulang?"tanya K menghampiri kedua Adiknya diikuti oleh Harua, Taki, dan Maki di belakangnya.

"Nggak tahu tadi ada pengumuman apa lupa."jawab Nicholas sekenanya.

"Heleh, kalian berdua mandi sana udah sore."suruh K.

"Ah bentar."Nicholas masih belum bangkit dari acara rebahannya.

"Cepet gantian sama Adek nanti, kasian kalau kesorean mandinya."

"Kalau gitu mereka aja dulu."timpal EJ.

"Nicholas, EJ cepet habis ini Kakak masih harus jemput Jo sama Yuma."

Oh iya Jo sama Yuma sebentar lagi keluar dari tempat les kasian kalau harus nunggu.

"Yaudah mereka dulu aja yang man..."

Nicholas berdiri dan dengan cepat masuk ke kamarnya bersiap untuk mandi membuat EJ menghentikan bicaranya.

"Nah tunggu apa lagi?"K bersidekap dada sambil menatap EJ dengan pandangan bertanya.

EJ menghela napas kasar lalu mau tak mau bangkit dari tidurnya. EJ kira dirinya bisa kompak dengan Nicholas nyatanya saat mendengar nama Yuma, Nicholas lupa segalanya.

Sesusah itukan mendapatkan atensi seseorang?

***

K tidak jadi menjemput Jo dan Yuma karena ternyata Fuma sudah menjemput keduanya. Kebetulan tadi kerja kelompok yang Fuma lakukan selesai lebih cepat jadi dia punya waktu untuk menjemput Jo dan Yuma yang sebentar lagi selesai les.

"Harua kamu juga mandi sana udah sore, biar nggak rebutan nanti."suruh K. Nicholas dan EJ masih mandi jadi K akan mempersiapkan baju Adik kecilnya sembari menunggu keduanya selesai.

Kamar mandi di rumah mereka ada 3 dan 2 sedang dipakai makanya K menyuruh Harua untuk mandi sekalian. Sebenarnya ada 2 lagi di lantai bawah tapi ada di dalam kamar Mama sama Bunda jadi yang di sana tidak pernah tersentuh yaa mungkin kalau kepepet bisa sih.

"Oke Kak."

K naik ke atas dan menuju ke kamar Taki lalu ke kamar Maki juga, hendak mengambilkan baju juga peralatan lainnya untuk mereka berdua mandi, walaupun sudah cukup besar namun K tetap menganggap mereka berdua bayi kecilnya.

Saat turun K melihat Nicholas dan EJ yang sudah selesai mandi juga, mereka sedang menemani Taki dan Maki menonton TV.

"Sana mandi nonton TV-nya nanti lagi."

Taki sama Maki mah nurut nggak kaya Kakak-kakaknya yang susah diatur, apalagi Kak Nicho.

"Aku mau masak dulu deh kasian Kak Fuma pasti capek."Nicholas bangkit dari duduknya dan menuju ke dapur, setidaknya dia harus mengurangi beban Fuma nanti.

Kini tinggal EJ dan K di ruang keluarga.

"Sana bantuin Nicho."suruh K, EJ tersenyum senang dan melesat secepat kilat menyusul Nicholas. K emang paling peka deh.

K duduk di sofa, dia bagian nungguin si Adek yang lagi mandi aja.

Semua sudah punya tugasnya masing-masing.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Our Live || &TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang