2. In the Morning

345 35 5
                                    

Tahun telah berlalu dengan begitu cepat dan sudah banyak perubahan pada keluarga ini.

Papa dan Mama telah meninggal dunia menyusul Bunda yang sudah lebih dulu berpulang. Mereka meninggal dunia tepat setelah Papa membawa Harua, anggota keluarga baru ke rumah mereka.

Berpulangnya Papa dan Mama tentu saja membawa dampak yang luar biasa bagi seluruh Anaknya.

Contohnya adalah K yang kehilangan sosok panutannya. Di usianya yang masih 12 tahun, K harus merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang tuanya dan harus bertanggung jawab atas kedelapan Adiknya, bahkan si bungsu saja baru berusia 3 tahun waktu itu.

Namun, seiring berjalannya waktu semua aman terkendali. K juga Fuma kini sudah mulai beranjak dewasa dan telah menggantikan peran orang tua mereka.

Semua berjalan normal hanya saja Fuma masih belum bisa menerima kehadiran Harua.

***

"KAK YUMA!!!"pagi itu, suara teriakan Taki terdengar sampai ke seluruh penjuru rumah.

K yang baru saja keluar dari kamar Maki dengan si pemilik kamar di gendongannya itu hanya menghela napas, sudah tidak asing dengan suara teriakan Taki yang setiap pagi pasti terdengar. Jam masih menunjukkan pukul 05.45 namun beberapa anggota keluarga sudah mulai membuat rusuh rumah ini.

K membiarkan Yuma dan Taki melanjutkan kegiatan bertengkar mereka sementara dia pergi ke dapur untuk menengok Fuma dan Nicholas yang sedang memasak. Jangan salah, memang dari kecil mereka bisa memasak karena memang tidak ada pekerja di rumah mereka, ya terkecuali supir, satpam, dan tukang bersih-bersih mungkin.

Maki di gendongannya masih tampak memejamkan mata, dia sudah bangun namun matanya masih berat untuk terbuka, jadilah Maki nempel banget sama K.

"Butuh bantuan?"tanya K basa-basi.

"Baru sekarang mau bantuin? Telat, makasih Kak nggak usah."balas Fuma sambil mendengus sebal. Daripada K, Nicholas lebih sangat membantu kalau urusan dapur bahkan mungkin kemampuan memasak Nicholas akan melebihi dirinya kalau sudah dewasa nanti.

K terkekeh mendengar jawaban Adik tertuanya tersebut.

"Yaudah kalau gitu Kakak mau lihat yang lain dulu deh."yang dimaksud yang lain adalah Adik-adiknya tentu saja.

Fuma sama Nicholas kan lagi nyiapin sarapan, mari kita lihat apa yang sedang dilakukan EJ.

Oh salah bukan hanya EJ namun Adiknya yang lain juga ternyata ada di ruang keluarga sedang menonton TV bersama.

EJ dan Harua duduk di karpet mantengin TV yang menampilkan kartun di pagi hari.

Yuma juga ikut nonton, sesekali ngisengin Taki sih yang juga fokus nonton kartun di atas sofa.

Sementara Jo, Anak itu tidak kelihatan di antara saudaranya yang lain, mungkin lagi mandi karena Jo tidak akan pernah mau ribut rebutan kamar mandi sama yang lain, jadi selagi kamar mandi masih kosong lebih baik Jo gunakan terlebih dahulu.

"Kalian bukannya mandi terus siap-siap sekolah malah ribut di sini."kata K sambil membaringkan Maki ke sofa, di samping Taki yang asik nonton TV, Anak itu masih sangat mengantuk rupanya, terbukti dari Maki yang tertidur kembali di gendongannya.

"Kak EJ aja dulu."sahut Taki.

"Harua aja lah duluan."balas EJ.

"Eh kok aku?"

"Halah lama."Yuma berdiri dari duduknya.

"Nah gitu dong kayak Yuma."puji K. Namun, sepertinya pujian itu tidak perlu diucapkan karena Yuma ternyata berbelok ke dapur, ingin menemui Nicholas.

"Haduuh dasar kembar siam."K lelah dengan tingkah semua Adiknya itu.

"EJ mandi sana ajak Harua sekalian."titah K sambil menunjuk ke arah kamar mandi membuat EJ mau tidak mau harus menurutinya.

"Selamat pagi Kakak."Jo yang telah siap dengan seragam sekolahnya berseru di depan K, K pikir Jo ingin menghampirinya ternyata hanya melewatinya saja dan menuju ke tempat Taki dan Maki.

"Selamat pagi Adek."Jo mengusak rambut Taki yang sedang fokus nonton TV lalu duduk di bawah bersiap menganggu si bungsu.

"Adek, bangun."Jo mengusap pipi gembil Maki. Tak cukup sampai di situ Jo juga menciumi wajah Adiknya bahkan sampai menggigit pipinya hingga merah membuat Maki mengerang kesal juga hey pipinya sakit digigit begitu.

Rengekan-rengekan mulai keluar saat Jo semakin gencar mengganggu Maki.

K masa bodoh, capek banget sama kelakuan mereka lebih baik nyamperin Fuma, Nicholas, sama Yuma.

"Maki mana?"baru saja Fuma bertanya, suara tangisan Maki terdengar sampai dapur.

"Maki sama siapa Kak?"tanya Yuma penasaran.

"Jo."

"Oohh."mereka tahu walaupun pendiam begitu kan Jo orangnya agak jahil memang.

"Sarapan siap!"seru Nicholas.
"Aku mau mandi dulu ya."ucapnya lalu melesat pergi meninggalkan dapur.

"Kak Nicho tunggu!"Yuma berlari menyusul Nicholas yang sudah menghilang dari pandangan.

Tak lama Jo datang dengan Maki di gendongannya dan Taki yang mengekor di belakangnya.

"Ayo Maki Kita sarapan."Jo mendudukkan Maki di kursi meja makan, lucu cuma kelihatan kepalanya dari balik meja, lalu mulai menyuapi Maki yang sepertinya masih enggan memasukkan apapun ke mulutnya.

K yang melihat itu hanya mengendikkan bahunya lalu mengajak Fuma dan Taki bergabung ke meja makan untuk sarapan sembari menunggu giliran mandi.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Our Live || &TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang