Hari minggu adalah dimana mereka berkumpul bersama di sebuah villa yang mereka bangun untuk berkumpul semua.
seperti sekarang, sedang berkumpul di belakang villa sambil memasang tenda yang cukup besar untuk mereka. sambil menikmati malam yang indah, sunyi dan angin yang begitu sejuk.Melempar sebuah sandal kearah teman nya yang sedang tiduran di atas karpet. "gantian woi manggang daging nya, jangan rebahan mulu bangsat. keenakan lu."
"Aduh goblok, santai dikit napa." bangun dari tidurnya, ia mengaduh sakit karena sandal itu tepat mengenai wajah tampan nya.
"Bantuin anjing, gausah sok kayak raja lo Jake." berjalan menghampiri Jake sambil menggenggam pisau yang ia bawa.
"Sampe hitungan ketiga lu belum bangun juga, gua sunatin lu dua kali." bergidik ngeri, segera bangun dari tidur nya lalu bergantian dengan Jane untuk memanggang daging.
"Si Jisya sama Victor kemana anjing, belum sampe juga itu dua manusia." ucap si Taksa yang sedang bermain gitar diatas karpet.
"Si banteng bilang sih mau beli makanan dulu, makanya lama biarin aja udah kalo ada dia hawa nya udah ngeri bangat anjing." ucap Rosa membayangkan bagaimana menyeramkan nya Victor, yang ia sebut "banteng" itu Victor karena baginya tu Victor selalu mengamuk kalau jauh dari Jisya yang notabenya pacarnya.
"Kalau orangnya denger bisa dilempar ke amazon lo Ros." ucap Lily menakut nakuti Rosa, walaupun perkataan Rosa ada benarnya juga.
"Orangnya apa?." ternyata yang mereka bicarakan sudah tiba, membuat mereka saling melirik mendengar suara yang begitu dingin.
"E-eh udah dateng Vic, lama bangat dah ngapain?." tanya Jay dengan sedikit gugup.
"Ngantri tadi." sahutnya sambil menaruh plastik yang berisi beraneka makanan di meja.
Jisya menarik narik ujung baju Victor, membuat Victor menatap sang kekasih. "Aku mau bantuin mereka, boleh kan?."
menggeleng keras. "No sayang!, kamu diam duduk dibangku saja. tidak boleh berbuat apa apa." Jisya mendengus sebal, begini nih Victor sangat posesif sekali.
"Aaaaaa aku mau coba bakar sosis." Jisya merengek wajahnya sudah cemberut, Victor tetep saja tidak mengizinkan nya.
"No sayang!. turutin perkataan saya. sebaiknya kamu sama Taksa, sambil mendengarnya bermain gitar." Jisya tetep menolak, mau dia merengek atau menangis pun tidak akan diizinkan oleh Victor, percuma juga.
Kesal kesal pun tapi tetep menuruti perkataan sang kekasih, duduk disamping Taksa sambil mendengar Taksa bermain gitar.
Victor pun menyiapkan minuman, karna sebentar lagi mungkin makanan nya akan segera matang.
"Victor formal bangat anjir ngomong sama Jisya, coba kalau sama kita gaada santai santai nya anjing." bisik Jane ke Lily, Lily pun menyetujui ucapan Jane.
"Heh! yang disanah, gausah bisik bisik anjing! nanti gosong lu berdua yang gua panggang." Teriak Taksa, Jane dan Lily melempar tatapan tajam nya ke Taksa.
makanan pun siap, mereka pun bersiap duduk diatas karpet menunggu makanan yang sudah matang ditaruh diatas karpet.
"Cepet woi gua udah laper ini." Rosa mendengus sebal mendengar teriakkan pacarnya, kalau sudah kena makanan saja nomor satu.
Rosa meletakkan makanan itu di atas karpet.
Jake menatap lapar beraneka makanan, rasanya ia ingin makan semuanya kalau tidak ingat yang lain wkwk."Selamat makan." seru mereka semua. mereka pun menyantap makanan yang sudah tersedia itu dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗢𝗩𝗘 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬
Short Storyhanya cerita one shoot dan two shoot. foto dari Pinterest semua.