"Aku akan mengantarmu ke sekolah." Ucapnya kepada sang adik yang sedang memakai sepatu.
Adik nya pun mengangguk setuju. "Baiklah, kakak keluarkan saja sepedanya dulu." Ia pun bergegas mengeluarkan sepeda dan menunggu adiknya di depan.
Setelah itu ia pun dan adiknya pergi menuju sekolah, dalam perjalanan mereka berdua bercanda tawa. Sesampainya disanah sudah banyak murid yang datang.
"Kau belajarlah yang benar, jangan sampai membolos awas saja." Ucap Jisoo kepada adiknya yang bernama Yeonjun.
"Iya kakak ku tersayang, sekarang cepatlah pulang ini sudah mendung akan sangat bahaya kalau kau terkena air." Jelas Yeonjun panjang lebar, sedikit khawatir dengan kakaknya. Semoga saja tidak hujan.
Jisoo menganggukan kepalanya, tapi saat ia ingin menjawab matanya terpaku kepada laki laki yang memakai masker dan juga mengantar adiknya sekolah menggunakan mobil.
"Wajahnya tidak asing." Batin Jisoo.
Yeonjun menatap kakaknya bingung, bukannya pulang malah bengong. "Kak" Yeonjun menupuk pundak kakaknya.
Jisoo pun tersadar. "Kakak akan pulang." Jisoo pun pergi dari sekolah adiknya, begitupun juga Yeonjun yang langsung menuju kelasnya.
Di sepanjang jalan ia terus memikirkan orang itu, Jisoo berpikir orang itu mirip sekali dengan teman kelasnya.
"Kenapa dia mirip sekali dengan teman kelasku, apa mungkin dia?. Tapi waktu ku dengar dia anak pembantu, lalu darimana dia mendapatkan uang untuk membeli mobil Lamborghini." Jisoo sangat heran sekarang, Ia mengayuh sepeda dengan pelan. Ia melihat awan yang sudah menghitam membuat ia panik.
Sekarang pun sudah gerimis, hujan turun satu persatu membuat Jisoo mau tak mau harus meneduhkan di suatu tempat.
"Ish gara gara memikirkan dia, jadi seperti ini kan aku." Kesal Jisoo, pasti sekarang ayahnya sangat khawatir.
"Mau aku paksakan keluar pun akan sangat berbahaya untuk diriku, bisa bisa nanti identitas ku terbongkar." Jisoo menghela napasnya, bagaimana nanti reaksi orang orang melihat dirinya yang asli. Ia jadi tidak bisa membayangkan nya.
Satu jam kemudian hujan pun sudah berhenti dan langit pun sudah cerah, Jisoo tersenyum senang melihat itu. Langsung saja ia menuju rumahnya.
Saat sesampainya dirumahnya, Ayahnya sudah menunggu di depan pintu dengan wajah yang panik dan khawatir.
"Ayah" Jisoo pun menghampiri Ayahnya.
Brian mengecek ngecek keadaan Jisoo ada yang lecet atau tidak, saat semua baik baik saja Brian pun bernapas dengan lega.
"Aku baik baik saja, ayo masuk Yah." Jisoo pun masuk Brian pun juga.
"Syukur kamu baik baik saja." Brian tersenyum lega, saat hujan Brian terus memikirkan putrinya karna belum sampai rumah juga.
"Aku masuk kamar dulu deh Yah." Brian mengangguk, Jisoo bergegas naik ke kamarnya.
Istrinya Brian dimana? jadi ia dan Istrinya itu sudah bercerai 5 tahun yang lalu karna ketahuan selingkuh oleh Yeonjun, Yeonjun juga tidak tahu dimana ibunya sekarang.
Jisoo begitu senang saat tubuhnya sudah terkena air, inilah kesukaan nya. Kakinya perlahan berubah menjadi ekor, dengan warna biru yang begitu cantik. Ia memainkan air dengan menggunakan kekuatannya.
"Inilah yang paling aku sukai, saat diriku sudah sepenuhnya menjadi mermaid." Jisoo tersenyum bangga, ia sesekali memainkan air di lempar kesana kemari dan membuat air itu berputar dengan kekuatan yang ia punya tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗢𝗩𝗘 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬
Short Storyhanya cerita one shoot dan two shoot. foto dari Pinterest semua.