.
.
.
.Telmia berdiri disini sendirian. Harusnya tadi dia melompat dari mobil Celo! Sekarang dia jadi bingung ingin pulang naik apa. Memesan taxi? Mana dia tau caranya bagaimana!
Dengan kesal dia menendang kerikil - kerikil yang ada didekatnya.
"Sssssstt akh siapa sih yang nendang?"
Telmia mendongak. "Lo ya?" Tuduh pemuda itu.
"Sorry, batu nya kan ga kena kepala lo juga" ucap Telmia
"Bukan masalah batu nya. Mata gue nih kena debu" tunjuk kesal pemuda itu pada matanya yang memerah.
"Kok bisa?" Tanya Telmia.
Sepertinya gadis didepannya ini dungu. "Lo liat lah bego, yang lo injek itu tanah kering yang debunya banyak" tunjuk pemuda itu.
Apa katanya? Bego? "Ya santai dong woy, kan gue ga tau" elak gadis itu. Ingin marah balik tapi dia yang salah. Kan malu kalau sudah salah malah ngegas.
"Buat apa bego?" Tanya pemuda itu saat gadis didepannya menyodorkan plester dengan gambar menyeramkan.
"Buat plester mata lo biar ga merah lagi!" sesudah mengatakan itu dirinya langsung berlari meninggalkan pemuda itu yang sedang emosi. Sepertinya permainan kejar-kejaran sekarang menjadi hobinya.
"Ck cewe bego" ketus pemuda itu.
"Zeil" pemuda itu mengangkat alisnya
"Lho kamu dapet plester ini darimana?" Gadis didepannya ini menatap bingung.
Zeil menatap tangannya yang memegang plester bergambar hulk dengan background pink. "Ck nyusahin" tangan pemuda itu bergerak memasukannya kedalam kantong.
"Dari penggemar kamu?" Selidik gadis itu. Tangannya hendak masuk kedalam kantong tapi langsung ditepis oleh Zeil.
"Kenapa ga dibuang kayak biasanya aja Zeil?!" Tanya gadis itu marah. "Itu cuman plester biasa, aku bisa beliin yang baru buat kamu!"
Pemuda itu memutar bola matanya malas. "Gue males buangnya, tong sampah jauh dari sini"
Gadis itu menatap mata pemuda yang selama ini dia suka. "Yaudah sini biar aku buangin. Kalo kamu nolak berarti itu dari selingkuhan kamu!" Tuduh gadis itu.
"Cazzia..."
"Betul kan?" Bagaimana dia tidak curiga. Selama ini jika ada hadiah dari penggemar langsung Zeil buang. Kali ini tidak.
"Gue ga perduli apa yang cewe bego kayak lo pikirin. Gue cape harus nurutin semua perintah lo!" Kaki Zeil mulai menjauh. Dia tidak perduli apa yang akan terjadi nanti.
***
Sepertinya lingkungan sekolah sangat tidak aman untuk Telmia. Dimana-mana ada tokoh gila. Telmia beruntung kali ini karena Darel tidak melihatnya.
Sungguh, saat dia melihat Darel dia seperti melihat hantu di siang bolong!
"Ini gada yang waras apa ya?" Tanya gadis itu pada dirinya sendiri. "Kecuali gue si" ralat gadis itu.
Tin
Tin
Telmia menoleh ke belakang. Mobil dibelakang nya perlahan bergerak lalu berhenti tepat disampingnya.
"Gembel ya mba?" Telmia melotot, ingin sekali dia potong mulut orang yang mengatai gembel.
"Ojek online ya mas?" Tanya balik Telmia.
"Atas nama Telmia kan?" Tanya gadis itu lagi. "Lokasinya sesuai pesanan ya mas" dan entah bagaimana gadis itu bisa sudah berada di dalam mobil.
Daripada dia lelah berjalan dan tidak bisa pulang, lebih baik menebeng dengan pemuda gila ini. Lagian pemuda ini sudah mengetahui tempat tinggal nya.
Celo mendengus. Telmia sekarang menjadi menyebalkan juga. Berbeda dengan yang dulu..
Ah kenapa dia jadi membanding-bandingkan orang yang sama?
"Sesuai pesanan kan?" Tanya Celo
Telmia mengangguk, tapi mobil pemuda ini malah berhenti di depan gang. "Lo ga mau turun?"
"Ini bukan apart gue. Lo anterin yang bener dong" gadis itu masih nampak bingung.
Pemuda itu terkekeh. "Dibalik gang ini kan memang apart lo, apart yang menyerupai kost-an"
Telmia menatap pemuda itu garang. "Apart gua itu yang kemaren goblok!" Kesal gadis itu.
Arcelo tampak berpikir. "Bukannya itu tempat lo ketemuan sama orang yang nyewa lo ya?" Pikir Celo begitu, mana mungkin Telmia yang miskin berubah menjadi kaya dalam sekejap malam. Pakai sekte mana gadis ini?
Wajah Telmia langsung berubah menjadi gelap. "Lo pikir gue cewe apaan? Keliatan banget gue murahan?"
Gadis itu menghirup napas panjang untuk meredakan emosinya. "Buka pintunya, lo anterin gue sampe sini aja"
Celo terdiam beberapa saat. "Gue anterin lo ke apart yang kemaren" putusnya
Telmia tidak menjawab. Saat sampai di depan apartemen nya pun dia tetap diam.
Celo juga tidak mengeluarkan suara. Hanya memandangi punggung Telmia yang hampir menghilang. "Ini informasi nya yang salah apa memang tu anak mendadak kaya?"
***
"Gila, sakit hati gue dikatain murahan" Telmia menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan kasar.
"Hidup gini amat ya? Kalo ga penyakitan ya stress"
Ting
Telmia membuka ponselnya. Dia nampak syok setelah mendapat pesan dari seseorang.
"Yang gue kasih nomornya kan si Celo? Kenapa si mesum ini tau nomor gue?" Dirinya menjadi panik, buru buru dia blokir nomor orang itu.
"Authorrrr, kenapa hidup gini amat..."
| T B C |
★ ㅤ ❍ㅤ ㅤ⎙ ⌲
ˡᶦᵏᵉ ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ ˢᵃᵛᵉ ˢʰᵃʳᵉ
Masing-masing chap targetnya cuman 50 vote aja kok, jadi aku bakal up kalo udah memenuhi target.
See u and gud night
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Harem
Fantasy⚠️Follow sebelum membaca⚠️ Telmia Hayara gadis pas-pasan yang meninggal waktu berumur 20 tahun karena penyakit asma. Dia kira hidupnya sudah berakhir, tapi mengapa dia malah memasuki dunia kegelapan ini?!!! ... "Mau kemana?" "Kabur" "Kenapa?" 'YA...