~Happy Reading~
"Sudah berapa kali saya bilang, Sheza. Jangan pernah ceroboh dengan milik saya!"
Sheza hanya bisa diam dan menunduk di sofa dalam ruang kerja Qavin, sudah sekitar dua puluh menit-an Qavin memarahi Sheza karena kecerobohan gadis itu sendiri.
"Untung saya datang lebih cepat, kalau tidak.." Qavin menoleh ke arah Sheza.
Sheza yang mendengar Qavin diam, kembali mendongakkan kepalanya. "Kalau tidak?" Ulang Sheza.
Qavin berdiri kemudian mendekati Sheza, "hewan itu akan memangsa mainan yang seharusnya untuk saya!" Ucap Qavin sembari mencengkram kuat dagu Sheza.
"T-tapi, Tuan datang lebih cepat!"
"Berhenti memanggil saya Tuan, seolah kamu adalah pelayan terendah yang saya miliki." Marah Qavin, ia melepaskan cengkraman nya. Lalu melihat setiap jengkal pahatan wajah Sheza.
Deg
Sheza menunduk, "Kemarin Anda menyuruh saya untuk memanggil Anda dengan sebutan, Tuan." Meskipun takut Sheza memberanikan diri untuk menjawab.
"Tapi, mulai hari ini saya ingin kamu memanggil saya Mas atau apalah yang bisa di Terima dengan indah oleh telinga saya."
"M-mas?"
Qavin mengangguk, "yes, M-mas. Indah di dengar." Jawab Qavin dengan senyum miring, seperti nya dia punya rencana baru.
"Perlahan-lahan saya akan membuat kamu mencintai saya, Sheza. Cara itu lebih terlihat menyakitkan dari pada menunjukkan secara terang-terangan bahwa saya membenci, kamu. Dan setelah kamu mencintai saya, saya akan menyakitimu lebih dari kamu menyakiti hati saya dan putra saya." Batin Qavin.
oooOooo
Sheza masih berdiam diri di pinggir kolam renang, Ia memikirkan semua perkataan Qavin yang tadi siang di ruang kerja, "Apa mas Qavin lagi sakit?" Gumam Sheza penasaran.
"Apapun itu, Aku berharap tidak merugikan siapapun. Aku sudah terlalu lelah untuk di salahkan, sampai membela diri pun rasanya percuma. Tidak ada yang mau percaya." Lirih Sheza
"Mommy?"
Sheza terkejut saat ada yang memeluk nya dari belakang dan memanggil nya Mommy, perasaan baru kemarin ia lulus dari SMA dan sekarang sudah harus mengurusi seorang anak dan seorang lelaki dewasa.
Sheza memangku Kevan, "Why, honey? " Tanya Sheza.
"Besok kevan, mau ikut Mommy kuliah boleh enggak?"
"Emangnya kevan enggak bosen nanti?
Kevan menggeleng, " Enggak, Mom."
Sheza tersenyum lalu mengangguk, "Izin sama Daddy dulu ya, nanti kalau enggak izin di marahin."
"Sheza?" Panggil Qavin yang keliatannya baru keluar dari Ruang kerja nya.
Sheza menoleh, "Iya, kenapa?" Tanya Sheza. Kevan pun bangun dari pangkuan Sheza lalu berlari ke arah Qavin.
"Daddy, besok kevan mau ikut Mommy kuliah okey?" Tanya kevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJASTHAN QAVINDRA
Teen Fiction"Saya tidak pernah menjanjikan kehidupan untuk seorang Ratu, Sheza. yang saya janjikan hanya kehidupan untuk seorang babu yang terjebak di sebuah ruang luka!" Bagaimana kisah selanjutnya? Yuk baca! #Mengandung kata-kata kasar. #17+ #happy reading ...