Tuan Ganas

1.5K 100 16
                                    

~Happy Reading~

"Mommy, udah pulang?" Tanya Kevan saat melihat Sheza yang baru saja masuk ke kamar Kevan.

Bukannya menjawab pertanyaan Kevan, Sheza malah mendekat ke arah Kevan yang sedang bermain Mobil-mobilan. Lalu memeluk Bocah empat tahunan itu.

"Mommy?"

Sheza melepaskan pelukan nya, "kenapa?" Tanya Sheza takut menyakiti Kevan Akibat pelukan nya.

Kevan menatap binggung ke arah Sheza, "Mommy yang kenapa? Pulang-pulang langsung meluk Kevan, kevan senang sih tapi ada rasa curiga juga. Mommy, Are you okey?" Jelas Kevan.

"Mommy cuma lagi capek aja, makanya meluk Kevan supaya capek nya hilang. Ngomong-ngomong Anak Mommy, lagi ngapain nih?"

"Main mobil, bosen banget ngak ada Mommy sama Daddy."

Sheza menatap prihatin ke arah Kevan, pasti sebelum dirinya menjadi istri Qavin. Kevan kesepian di mansion sebesar ini, "sekarang Kevan ngak akan pernah kesepian lagi, Kevan akan selalu punya?Mommy sebagai teman Kevan." Kata Sheza sembari mengusap lembut pucuk kepala bocah itu.

"Kalau Kevan punya adik, boleh ngak?"

Deg

Sheza mematung, bagaimana caranya menjelaskan pada Kevan bahwa Sheza tidak akan pernah bisa mewujudkan keinginan Kevan yang satu itu.

Bagaimana cara menjelaskan, bahwa hubungan dirinya dan Qavin tidak sehat. "Kevan mau keluar ngak? Kita main di taman aja!" Ajak Sheza berusaha mengalihkan pembicaraan Kevan.

"Ayok!!"

oooOooo

"Atur ulang jadwal saya Hari ini, Saya ingin pulang lebih awal." Titah Qavin pada sekretaris nya.

Sekretaris yang bername tag Luvira Emira, "Baik pak, Saya Permisi dulu." Pamit vira meninggalkan ruangan Qavin.

Usai sekretaris nya keluar, Qavin menghempaskan kembali Tubuhnya ke sandaran kursi besarnya. "Bagaimana bisa saya menjadikan gadis itu sebagai istri saya? Mengapa saya baru sadar bahwa ini adalah keputusan terkonyol yang saya ambil." Gumam Qavin tak habis pikir.

Qavin membuka laptop nya, lalu melihat rekaman CCTV seluruh mansion nya, kecuali kamar. Saat melihat rekaman CCTV di Area belakang Mansion Qavin tak sengaja melihat Sheza hendak ke lorong yang menuju ke kandang Cheetah.

Deg

"Sial! Gadis itu selalu ceroboh dengan milik saya!" Umpat Qavin yang langsung berdiri dan berlari untuk pulang.

Entah kenapa, jantung Qavin berdetak begitu cepat seolah tak Terima bahwa Sheza akan mati di tangan hewan buas itu.

Saat di perjalanan Qavin tak henti-hentinya mengumpat, "Sial, Rasanya saya ingin membunuh gadis itu agar tidak pernah ada lagi kecerobohan yang ia timbulkan!"

"Argghhhhh, Dasar gadis ceroboh. Pembawa masalah!"

oooOooo

Sheza masih sibuk melihat lorong yang baru ia temukan, awalnya ia berniat ke belakang mansion bersama Kevan. Tapi karena Kevan mengantuk, terpaksa Sheza harus pergi sendiri.

Rasa penasaran nya tiba-tiba meluap saat melihat ada sebuah lorong yang bisa di bilang agak unik, Sekitar lorong di tumbuhi tumbuhan melebihi tinggi Sheza. Bayangkan saja betapa uniknya untuk Sheza yang tak pernah melihat itu.

"Apa di sana ada sungai cantik? Atau danau indah? Kayak di TV." Gumam Sheza kegirangan saat memikirkan bahwa di sana terdapat hal-hal yang indah.

Saat sudah sampai, Sheza mematung seketika. Ada kisaran empat Kandang besar  Dan satu Aquarium besar di sini, Aquarium besar itu terdapat dua ekor Hiu ukuran sedang namun terlihat sangat ganas.

Dan dua Kandang Masing-masing berisi satu ular Piton ukuran sedang, dua lainnya pun masing-masing berisi seekor cheetah.

"Aaaaaaaa" Teriak Sheza saat kedua cheetah itu mengaum keras dan seolah ingin menggapai tubuh Sheza.

Sheza ingin berlari tapi tubuhnya seakan lemah untuk sekedar beranjak dari sana, ia pun langsung berjongkok."hiks, jangan makan aku. Daging aku ngak enak. Besok aku bawa Tuan Qavin aja, daging dia enak." Ucap Sheza dengan senggukannya.

"Daging saya emang enak, makanya saya ke sini untuk menyerahkan diri saya!"

Deg

Sheza buru-buru melirik ke belakang, "T-tuan?" Sheza bangun dari jongkok nya lalu menubruk tubuh Qavin.

"Tuan, Cheetah itu ganas kayak Tuan!"

"Saya bukan Hewan!"

Qavin mendorong kasar tubuh Sheza, "kamu tau kesalahan kamu?" Tanya Qavin menatap tajam ke arah Sheza.

Gadis itu pun menundukkan Kepala nya, "ikut saya, kecerobohan kamu selalu merugikan waktu berharga saya!" Qavin menarik kasar lengan Sheza.

TBC...

RAJASTHAN QAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang