Tidak akan luluh

1.5K 108 120
                                    

~Happy Reading~

"Bunuh aku!"

Qavin menatap beling itu, ia menggeram marah. "Kamu tidak semudah itu untuk mati, Sheiza!" Geram Qavin menghempaskan beling itu dari tangan Sheiza.

Gadis itu menjatuhkan tubuh nya di kaki Qavin, "A-aku minta maaf sama semua kesalahan aku, aku selalu ceroboh sama milik mu. Tapi aku beneran ngak sengaja, Aku minta maaf." Pinta Sheiza dengan air mata yang kian deras keluar.

Qavin hanya berdiri tanpa berniat untuk membantu Sheiza bangkit, "Saya tidak akan memaafkan seseorang yang sudah memusnahkan milik saya, Saya akan tenang ketika pembunuh itu mati, tapi tidak dalam waktu yang secepatnya. Saya lebih suka melihat pembunuh seperti kamu hidup menderita sebelum kamu sendiri yang meminta mati ke Tuhan!" Tolak Qavin.

Kemudian, laki-laki itu menarik Sheiza ke kamar gadis itu. Dengan tak berperasaan nya, ia melempar Sheiza ke dalam kamar sederhana itu.

Hingga siku Sheiza tak sengaja terkena sudut meja rias, "Tuan mau ngapain saya lagi?" Tanya Sheiza.

"ARLAS!!!"

Dengan langkah cepat yang di panggil pun datang, Arlas menantap kasihan pada Sheiza. Namun karena status nya yang bawahan Qavin, terpaksa Arlas harus mengabaikan Sheiza.

"Tuan panggil saya?" Tanya Arlas.

Qavin mengangguk, "cari seekor kucing untuk saya, harus bersih!" Titah Qavin.

"Siap Tuan."

Setelah Arlas pergi, Qavin mendekat dan berjongkok demi mensejajarkan wajahnya dengan Sheiza. "Ini hanya bagian kecil dari hukuman yang seharusnya kamu Terima, Sheiza!"

"Hukum aku sesuka hati mu, tapi jangan pernah dekatkan aku dengan seekor kucing."

"Permintaan di tolak!" Balas Qavin tersenyum mengejek.

Qavin mencondongkan tubuhnya ke samping Sheiza, lalu berbisik di telinga Sheiza.

"Saya hanya membawa teman baru untukmu, bukan melenyapkan orang tersayang mu. Seperti kamu melenyapkan orang yang saya sayangi!"

oooOooo

"Ralin, lo keliatan nya happy banget akhir-akhir ini? Kenapa sih?!" Tanya teman Ralin yang penasaran dengan raut wajah Ralin yang terlihat seperti baru mendapatkan kupon hadiah.

Dengan wajah yang masih ceria Ralin menatap kedua temannya, "Gue bahagia, karena Si Sheiza udah di usir dari rumah. Dan lo tau? Dia nikah sama orang kaya raya, tapi gue ngak iri sih. Karena tu cowok nikah sama dia karena pengen balas dendam doang." Jelas Ralin

"SERIUS?!" Kaget teman Ralin.

Teman Ralin hampir tak percaya akan hal ini, "Tapi bentar, jadi. Sekarang lo jadi anak satu satunya bokap tiri lo?" Tanya salah satu teman Ralin lagi. Zasya.

Ralin mengangguk, "Gue sekarang jadi anak satu satunya, dan gue rencananya pengen deketin Lerof." Jawab Ralin.

Tepat sekali setelah mengatakan itu, yang di sebut Ralin datang menghampiri nya. "Lin, Sheiza ke mana? Biasanya setiap sore dia ke taman samping rumah lo. Kok beberapa hari ini enggak pernah keliatan lagi?" Tanya Lerof pada Ralin.

RAJASTHAN QAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang