Hujan

383 37 1
                                    

Double update??

---

"kau..."
"Menyebalkan"
"Datang-datang hanya untuk mengejekku anak kecil, dasar kulkas." Tekan seongho yang masih merengut dan menatap tajam junseong. Yang entah kenapa bagi junseong itu terlihat imut. Bukan hanya junseong Terkadang karena penampilan Seongho yang seperti itulah yang membuat teman dan keluarga nya suka mengusili seongho di setiap kesempatan.

Tanpa menjawab junseong pergi ke meja di sudut toko dan langsung mengeluarkan laptop nya yang diikuti yonghee.

Sedangkan seongho yang diabaikan setelah itu hanya bisa mengutuk Junseong dalam hati. "Dasar pria menyebalkan." Ingin mengatakan langsung tapi dia tidak berani. Baginya junseong tetaplah menakutkan.

Tidak lama pesanan seonwoo dan seongho datang. Karena yonghee dan junseong sudah makan siang sebelum datang jadi tidak ikut makan siang dan hanya melakukan pekerjaannya di meja mereka.

Setelah selesai makan siang, toko kembali dibuka dan seongho sudah siap bertempur dengan banyak nya pelanggan yang akan datang.

---
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, dan part time seongho di toko seonwoo akan berakhir. Memikirkan itu membuat seongho menghela nafas.
"Hufftt~~padahal aku ingin lebih lama bersama kak seonwoo." Cicitnya.

Disudut toko seongho melihat junseong yang masih mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Pria sibuk." Gumam seongho.
Dia baru sadar kalau pria yang datang bareng junseong tadi tidak ada dan seonwoo juga entah kemana. Sambil mengedikkan bahunya seongho berjalan untuk membuang sampah ke area pembuangan sampah usai membereskan semuanya.

Junseong memperhatikan seongho yang berjalan keluar dengan membawa kantong plastik hitam yang dapat dia pastikan seongho akan ke area pembuangan sampah. Dia mengerutkan keningnya saat sadar jika yonghee belum juga kembali dengan seonwoo yang pergi kearah yang sama dengan seongho pergi.

---
Sambil bersenandung kecil Seongho memilah sampah mana yang bisa di daur ulang. Saat akan kembali ke toko dia mendengar suara yang tak asing ditelinganya sedang berbicara dengan seseorang dan perlahan mendekati sumber suara itu.

Tapi sepertinya itu keputusan yang salah bagi seongho,  harusnya dia tidak penasaran dan langsung berjalan kedalam toko. Tetapi kakinya terasa kaku dan lidah nya juga terasa kelu untuk sekedar mengeluarkan suara. Pembicaraan seonwoo dan yonghee yang dia dengarkan sangat menyakiti hatinya.

---
Yonghee dan seonwoo side

"Kak-"
"Kau tahu yonghee, kamu masih muda dan aku yakin kau bisa dapatkan seseorang yang sepadan dengan mu dan itu pasti lebih baik dariku." Sela seonwoo saat yonghee akan berbicara. Seonwoo ingin menegaskan agar yonghee tidak menyia-nyiakan waktu untuk dirinya.

Yonghee terdiam mendengarnya, bahkan seonwoo tak memberikannya kesempatan untuk memperjelas bagaimana perasaan dia sebenarnya terhadap lelaki berlesung pipit itu.

"K-Kenapa? Kenapa kau tak memberi aku kesempatan untuk berjuang dan menunjukkan perasaanku yang sesungguhnya? Apa benar hanya karena perbedaan umur kita? Atau karena kau masih menyukai kakakku?" Tanya yonghee yang mulai putus asa.

"Yonghee~, kau tahu betul itu tak mudah untukku juga. Yaaa~ memang aku masih menyukai junseong. Tapi terlepas dari itu semua perbedaan usia juga tidak mungkin!. Kau memiliki masa depan yang masih panjang dan kau masih bisa memilih seseorang yang cocok untuk mu, tapi aku? sudah habis masa ku untuk itu yonghee." Jelas seonwoo.

Tetapi yonghee tidak bisa menerima alasan itu. Dia merasa seonwoo meremehkan perasaannya hanya karena masih muda.
" Apa kakak meremehkan perasaan ku karena merasa aku masih muda dan belum dewasa untuk menentukan bagaimana perasaan ku saat ini?" Yonghee jelas marah jika seonwoo menganggapnya begitu.

"Bukan be-" seonwoo mencoba menjelaskan tetapi disela yonghee dengan jawaban yang membuat seonwoo sangat terkejut.

" Itu hanya alasan mu kak. Alasan mu yang sebenarnya adalah karena kau MASIH MENYUKAI KAKAKKU dan bagimu aku tak sebanding dengannya!!. Tapi kau dan aku tahu bahwa kak junseong tidak menyukai mu. berhenti berharap kepadanya dan lihat aku!! . Kau yang paling tahu sampai kapanpun dia tid-"

"AKU TAHU.. a-aku tahu itu yonghee. Tapi seperti apa yang kau katakan tadi, tak bisakah aku juga berjuang untuk diriku sendiri? Apa aku salah yonghee?" Sela seonwoo sambil menangis. Yonghee terkejut melihat seonwoo menangis karena ini pertama kalinya dia melihat seonwoo menangis.
"Secinta itu kah kakak sama kak junseong hingga kakak gak bisa melihat ku" monolog nya dalam hati. Pada akhirnya, yonghee memilih pergi dari situ karena jika dia tinggal lebih lama itu hanya akan menyakiti hati nya bahkan juga seonwoo. Seonwoo yang melihat Yonghee pergi hanya menangis dan menatap punggung itu berjalan hingga perlahan menghilang.

---

Junseong side

"Lama sekali" gumamku.
Kupikir lebih baik untuk menyusul mereka karena ini sudah terlalu lama mereka keluar.

Tetapi  saat aku menemukan mereka malah dikejutkan dengan drama antara adiknya itu dan seonwoo atau jika bisa itu ditambah dengan seongho. Pemuda itu terlihat seperti akan kehilangan nyawa nya saja. Tapi satu hal tang pasti aku tak menyukai ekspresi sedihnya itu atau kenyataan ternyata dia menyukai seonwoo.

Satu hal yang bisa ku pastikan aku menyukai pemuda shin itu dan akan ku pastikan aku akan membuat nya melupakan seonwoo dan menjadikan nya milikku. Kemudian aku berbalik pergi dari situ karena sepertinya seongho akan beranjak pergi dari situ.
Dia memutuskan untuk menunggu yonghee di mobil dan tidak kembali ke toko itu.
---

Saat ini seongho sudah kembali ke toko seonwoo. Dia masih terkejut dengan kenyataan dan pernyataan seonwoo yang masih terngiang-ngiang di kepalanya. Dia mencoba menahan air matanya walau bagaimanapun ini juga resiko yang harus dia hadapi, bukan?.

Seonwoo akhirnya kembali dengan mata merahnya dan seongho sambil menunduk berpamitan dengan seonwoo. Seonwoo menawarkan bantuan untuk mengantarkannya karena hari hujan. seongho menolak dan langsung pamit pergi dari hadapan seonwoo.

Seonwoo yang melihat itu hanya bisa khawatir karena merasa ada yang berbeda dari Seongho tapi dia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak khawatir.

Dilain sisi seongho berjalan cepat keluar dari toko tersebut dan menerobos hujan yang sedang turun. Sepertinya  langit turut bersedih untuk dirinya makanya hujan turun semakin lebat.

Menuju halte bus seongho berjalan pelan dan menangis memikirkan semuanya baik percakapan seongho atau cinta sepihak nya. Memikirkan itu membuat kakinya lemas hingga dia terduduk.

Sebuah payung menghalangi air hujan turun membasahi seongho. Itu juga berhasil membuat Seongho berhenti menangis dan kemudian mendongakkan kepalanya melihat siapa yang memayungi dirinya.

"Kak junseong" panggil seongho. Benar sekali orang yang memayungi seongho adalah junseong.
"Uhm" dehem junseong.
"Kenapa kakak bisa ada disini, bukannya sudah pulang.?" Tanya Seongho heran dengan suara seraknya, jelas kali jika dia habis menangis dan junseong menyadari itu.

---

To be continued

about junseonghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang