Sakit

513 44 6
                                    

Gak expect junseong sakit pas aku lagi buat cerita ini😭 get well soon urii junseong

---
Junseong dan Yonghee menuju perjalanan pulang. Suasana di dalam mobil begitu sunyi, hanya terdengar rintik hujan di luar jendela dan deru mesin yang setia menemani mereka dalam perjalanan pulang.

Yonghee memandang keluar jendela seperti ada yang menganggu pikirannya, sementara Junseong fokus menyetir dalam keheningan. Sesampainya di kediaman mereka, junseong dan yonghee keluar dari mobil dan masuk ke rumah mewah itu.

Tiba-tiba, junseong menghentikan langkahnya dan "lo duluan, gue ada urusan bentar  ." Katanya dan berbalik menuju mobil mewah itu.

"Tunggu, bg..
Ada yang mau gue tanya." Yonghee ragu ingin menanyakan ini atau tidak pada junseong.

"Apa?!." Jawab junseong sedikit penasaran dengan apa yang akan ditanyakan oleh yonghee.

"Apa lo benar-benar gak suka sama kak seonwoo, bg?"

Junseong menjawab dengan dingin,
"Gue gak punya perasaan khusus sama Seonwoo. Bagi gue, dia cuma temen bg Hyungjun,

"Yonghee, jika lo benar-benar suka. Buktiin perasaan lo dengan sikap bukan hanya kata-kata. Sebelum itu sayangi diri lo dulu sebelum lo menyayangi seseorang." Lanjutnya,

dan Kemudian berbalik masuk ke mobilnya dan perlahan meninggalkan yonghee yang masih terdiam mendengar Jawaban dan perkataan junseong.

---
Bohong jika Junseong tidak khawatir dengan seongho. Karena alasan itulah sekarang dia disini, melihat Seongho berjalan di tengah hujan lebat membuat perasaan baru mulai menelusuk kedalam hatinya.

Junseong meraih payung di kursi belakang, lalu dia keluar dari mobilnya dan berjalan perlahan mengikuti Seongho.

"Apakah sesakit itu?!. sehingga kau menangis begitu keras ditengah hujan ini!.
Kau tahu...perasaan baru ini membuat ku tak suka melihat keadaanmu yang seperti ini, seperti aku ikut merasakannya." Batinnya

Tak lama dia melihat Seongho terduduk. Dia maju mendekat untuk menghalangi hujan yang sepertinya ikut merasakan apa yang seongho rasakan.

Ketika Seongho melihatnya, dia seperti terjatuh sekali lagi kedalam pesona seorang shin seongho.

---
"Kak junseong" panggil seongho.
"Uhm".
"Kenapa kakak bisa ada disini, bukannya sudah pulang.?" Tanya Seongho heran dengan suara seraknya. Jelas sekali dia habis menangis.

"Saya khawatir".

"Ah, maaf kak, tapi gak ada yang perlu kakak khawatirkan kok... emangnya aku kenapa." Ujar seongho mencoba meyakinkan.

Seongho kemudian berdiri, tapi entah kenapa pandangan nya menggelap,  dan tiba-tiba...

Brukk

Seongho yang pingsan membuat Junseong panik dan dia dengan cepat  meraih seongho ke pelukannya hingga payung yang dipegang junseong terjatuh dan segera membawa Seongho ke rumah sakit terdekat.

---
Seonwoo mengenal junseong saat dia di bangku perkuliahan karena dia berteman dengan jeongwook dan jeongwook mengenalkannya kepada hyungjun yang merupakan kakak junseong. Saat, mereka bertiga mengerjakan tugas di rumah Hyungjun disitulah dia melihat junseong dan jatuh kedalam pesona nya.

Baginya junseong merupakan sosok yang dingin yang tak akan menaruh perhatian apapun kepada siapapun  kecuali keluarganya.

Tapi, melihat sosok junseong yang dia lihat sekarang adalah hal baru dan pertama kali baginya. Ya, seonwoo melihat bagaimana junseong mengikuti seongho, memayungi pemuda manis itu dan bagaimana paniknya junseong melihat Seongho pingsan.
"Bahkan dia tak pernah menunjukkan ekspresi seperti itu saat bersama ku." Batinnya. Dia masih terpaku melihat mobil junseong yang berjalan menjauh.

Seonwoo tidak cemburu, dia hanya iri dengan seongho yang dapat membuat  seorang junseong bisa membuat ekspresi itu.

Hal lainnya, jika dia ditanya, apakah dia tahuperasaan seongho terhadap dirinya?

Tentu dia tahu, tapi dia juga tidak ingin kehilangan teman dan sahabat seperti seongho. Jadi, dia memilih untuk pura-pura tidak mengetahui perasaan seongho terhadap dirinya.

Egois! Ya, seonwoo akui dia egois. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa disaat perasaannya untuk junseong masih terasa kuat. Dan disisi lain ada yunghee yang juga mulai menggoyahkan nya.

Tapi satu hal yang dia tahu setelah melihat bagaimana penampilan junseong hari ini dan perilakunya terhadap seongho, benar-benar tak ada harapan baginya untuk mendapatkan junseong.
"Seharusnya aku mendengarkan Yonghee untuk melupakannu, junseong~a. sulit rasanya bagi ku untuk melupakanmu. Tapi hari ini sepertinya aku harus benar-benar melepaskan perasaan ini." Monolognya sambil tersenyum getir dengan air mata yang entah kapan sudah keluar.

Hatinya terasa sakit, melepaskan cinta sepihak ini sungguh tidak mudah bagi seonwoo padahal hari belum berganti saat seonwoo menegaskan kepada yonghee bahwa dia akan memperjuangkan perasaannya kepada junseong. Tapi, sekarang dia harus melepaskan perasaan itu walaupun berat.

---
Junseong sudah sampai dirumah sakit dan sekarang Seongho lagi diperiksa oleh dokter dan berharap agar seongho baik-baik saja.

Bunyi pintu terbuka memecah keheningan.

Junseong Berdiri dan sekilas dia terlihat gelisah "bagaimana keadaan Seongho?"

"Apa anda wali dari pasien?"
"Ya"

Kemudian Dokter dengan Tenang menjelaskan keadaan seongho kepada Junseong "Seongho terkena tipes, dan keadaannya cukup serius. Kami akan merawatnya di sini selama beberapa hari dan memberinya perawatan yang dibutuhkan. Yang terpenting sekarang adalah memberinya istirahat dan perawatan medis yang baik."

Dokter bisa melihat perubahan wajah junseong yang terlihat Khawatir. "Apakah dia akan baik-baik saja, Dok?

Dokter mencoba menenangkan "Kami akan melakukan yang terbaik untuknya, Pak. Tipes adalah penyakit yang bisa diatasi dengan perawatan yang tepat. Yang harus Anda lakukan adalah mendukungnya dan pastikan dia istirahat dengan cukup. Semua pikiran dan kelelahannya hanya akan memperburuk keadaannya."

Junseong Mengangguk "Terima kasih, Dok."

Dokter (Ramah) "Itu sangat baik jika anda bisa mendukung nya, Pak. Dukungan Anda akan sangat berarti bagi pemulihan Seongho. Kami akan memberi tahu Anda perkembangan selanjutnya."
"Seongho akan di pindahkan ke ruang rawat inap anda bisa melihatnya setelah itu" lanjut dokter seakan mengerti pikiran junseong.

---
Seongho sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.

Junseong side

Saat ini aku duduk di samping ranjang seongho dimana mata indah itu masih tertutup dan tangan kecil itu sudah terpasang selang infus.

Perlahan tanganku menggenggam tangan kecil Seongho.
"Aku tidak tau jika perasaanku bisa berkembang secepat ini terhadap ini. Apa yang harus ku lakukan? Disaat aku tau hatimu sudah terpenuhi oleh satu nama dan bisakah aku menghapus nama itu??". Ucapku sambil menatap wajah cantiknya.

Walaupun aku tau dia tidak menjawab nya tapi entah kenapa saat bertemu dengannya ada banyak hal yang ku ketahui tentang dirinya atau pun diriku, hal baru yang ku lakukan yang bahkan tak pernah ku lakukan sebelumnya.

Ukhhh

aku terkesiap mendengar erang seongho dan melihat dia sudah mulai siuman.

"Seongho." Aku coba memanggilnya.
"A-air.." pintanya dengan suara serak. Aku pun langsung mengambil air minum untuk nya dan langsung membantu Seongho untuk minum.

Setelah seongho minum, aku memanggil dokter untuk memastikan keadaan seongho.

---

Tbc






about junseonghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang