Lee junseong

420 40 2
                                    

Lee Junseong, seorang CEO muda dari Hisman Entertainment, dikenal sebagai pria yang dingin dan cuek. Bagi banyak orang, ia mungkin terlihat tak peduli, tetapi pada kenyataannya, Junseong hanya peduli dengan caranya sendiri. Di balik ketegasannya, ia memiliki satu-satunya keluarga yang selalu berada di sisinya: abangnya, Hyungjun, dan adiknya Yonghee.

Hyungjun, seorang pengusaha sukses di dunia hiburan malam, memiliki dua wajah. Di depan publik, ia adalah sosok baik dan populer yang sering tampil sebagai DJ. Namun, di balik wajah baiknya, Hyungjun adalah ketua di dunia bawah tanah yang gelap. Dalam dunia yang keras itu, ia melindungi adik-adiknya dengan segala cara.

Sementara itu, Yonghee adalah adik bungsu yang masih menjadi mahasiswa. Ia hidup dalam dua dunia yang berbeda dari kakak-kakaknya. Meskipun demikian, hubungan mereka begitu erat. Yonghee adalah sosok yang ceria dan bersemangat, yang selalu menjadi sumber kebahagiaan bagi keluarganya.

Meskipun berbeda karakter, mereka tetap saling mendukung satu sama lain dengan cara mereka sendiri. Mereka juga memiliki kisah cinta yang berbeda.
---

Tiba-tiba, ketukan pintu menggema di ruangan yang tidak lain merupakan ruangan tempat junseong menghabiskan hari-harinya. Ketukan itu tidak membuat junseong berhenti dari melihat kertas putih yang ada diatas mejanya , dan Junseong menyuruh sekretarisnya masuk dengan suara yang dingin dan tatapan tajamnya yang bisa menusuk hati.

Sekretaris itu kemudian membacakan jadwal Junseong untuk beberapa hari ke depan, mencoba mempertahankan ketenangannya. "Lusa, ada pemotretan untuk music video album terbaru Dabit," ucapnya dengan hati-hati. "Apakah Anda akan datang untuk melihatnya?"

Junseong mengangguk tanpa ekspresi yang berubah. "Ya," jawabnya dengan suara dingin yang tidak mengungkapkan perasaannya. Bagaimanapun juga, Dabit adalah sahabat kakaknya, Hyungjun, dan ia merasa harus memberikan dukungan karena dabit pun sudah dia anggap seperti kakaknya jugaa.

Kemudian, dengan nada yang sama dinginnya, Junseong berkata kepada sekretaris, "Setelah ini, saya akan sarapan bersama adik saya, Yonghee." Kata-katanya membuat atmosfer di ruangan semakin tegang, meninggalkan sekretarisnya dengan perasaan yang tak terelakkan di tengah ketegangan yang menggantung.
---

Di sebuah restoran yang tenang, Yonghee dan Junseong duduk bersama. Suasana terasa hening sebelum Yonghee akhirnya mengambil inisiatif untuk bertanya, "Bang, lo gak ada niatan buat cari pacar gitu?"

Junseong menatapnya dengan tatapan singkat dan dingin, "gak, gue belum tertarik untuk cari pacar." Jawabannya singkat, mencerminkan ketegasan dalam keputusannya.

Yonghee merenung sejenak, terdiam oleh jawaban kakaknya. Tapi dia juga tahu bahwa hati seseorang bisa berubah. "Siapa tahu, nanti bakal ada sosok yang akan mencairkan hati lo yang sedingin es kutub itu kan," bisik Yonghee dengan harapan dalam suaranya. Karena dia ingin ada seseorang yang dapat menemani kakaknya dan membuatnya tersenyum lagi setelah kematian orang tua mereka.

Cinta, seperti yang mereka katakan, adalah sebuah misteri yang bisa datang kapan saja. Kita tidak tahu kisah cinta seperti apa yang akan menghampiri mereka.

Sebuah suara mengalihkan perhatian kedua bersaudara itu.

Brakk

Brukk

about junseonghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang