mission 1. || pelatihan

128 11 1
                                    

"Perkataan nya membuat kami panik,tapi itu membuat kami bisa berani menghadapi tantangan baru"- Ikbal Mahendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkataan nya membuat kami panik,tapi itu membuat kami bisa berani menghadapi tantangan baru"
- Ikbal Mahendra
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading flying-!!

Langkah kaki berlarian kesana-kemari melewati genangan air dari yang besar hingga ke yg kecil, dilewati oleh seorang siswa bertubuh tinggi.

"Bangsat, cepetan lari nya tolol!!" Pekik sang kapten yang saat itu sedang mengendarai mobil. Kedua pria itu melompat masuk ke dalam mobil dan mulai melaju kencang yang di kendarai oleh sang kapten sendiri.

"Kapten anjing, pelan-pelan kocak,"

"Lo mau kita mati di tembak sama kumpulan mafia!?"
Mata yang sangar namun dia sangat panik mengendarai mobil begitu kencang dan mereka di buntuti oleh 2 motor di belakang nya yang merupakan salah satu anak mafia disana.

"Bangsat ...," sang kapten bernama Ikbal Mahendra mulai mengendarai mobil lebih kencang dari sebelumnya dan tepat saat itu tim penembak datang tepat pada waktunya.

Senyuman miring di wajah sang kapten mulai terbentuk dan mulai melajukan mobilnya.

«. . . . . .»

Suara dentuman keras ternyata suara itu berasal dari kapten yang baru saja datang menyelesaikan misi bersama keempat Teman nya.

"Pms lo bal??" Seorang wanita bernama Devania Azallea yang merupakan tim inti dari penyusun rencana disana.

"Gue sama yang lain hampir mati"

"HAH, WTF KOK BISA?!" sontak yang lain terkejut mendengar pernyataan dari kapten di hadapan nya yang sepertinya sedang kelelahan. "Si Daniel simpan bom di gedung nya untung dia berhasil kabur, yaa walaupun tadi sempat dikejar sama mafia nya" jelas Ikbal di sana.

"Misi baru guys--" belum selesai Shara menjelaskan alarm sekolah tiba-tiba berbunyi menandakan ada bahaya yang datang "seperti nya ini misi baru kita guys,bersiap--"

"Tunggu, kita butuh 2 rencana ..,"

Dan setelah beberapa waktu Devania menjelaskan rencana mereka, akhirnya mereka semua keluar bersama senjata mereka masing-masing, sedangkan tim kesehatan menunggu di dalam dan tidak lupa dengan senjata dan alat medis lain nya.

"Anak anak--" komandan Rachell datang dengan keadaan panik namun ekspresi nya berubah melihat siswa-siswi nya sudah lebih dulu mengetahuinya "kerja yang bagus, guys".

"Persiapan sudah selesai saat nya kita--" perkataan itu terpotong oleh Ikbal yang tampak sudah siap "gua bakal balik lagi!!" Pekik sang kapten dengan cepat berlari menuju motor nya dengan tujuan untuk mengelabuhi para mafia itu untuk mengejar nya saja.

"IKBAL, TUNGGU!!!" sudah tak ada harapan, suara mesin motor itu kian menjauh dari area sekolah dan tak terdengar lagi dan tampak nya rencana sang kapten Ikbal Mahendra ternyata cukup mengelabui mafia yang tampak kesetanan itu dengan jumlah mereka terbilang yang cukup banyak.

"Gue susul Ikbal, lo semua jaga yang lain!!" seru Raven menyusul sang kapten menggunakan motor dengan kecepatan tinggi dan melesat menjauh dari area sekolah. "Semoga kalian selamat Raven dan Ikbal" monolog Kelvin.

Sementara itu Ikbal tampak nya ia yang sedang mengendarai motor tersadar saat ia tau bahwa ia sedang berada di tempat yang tidak ia ketahui sebelum nya, hutan gelap yang hanya ada pencahayaan remang-remang untung saja Raven dapat menyusul Ikbal dan bertemu dengan nya.

Hampir saja Raven tertembak oleh sekumpulan mafia kesetanan itu, Ikbal segera mendorong nya dan segera bersembunyi di sebuah goa dekat di sana.

"Sampai kapan kita bertahan di sini?"

"Sampai kita benar-benar aman"

"Lalu, bagaimana dengan yang lain?"

"Kelvin bisa mengatasi nya"

Dengan sigap ia melempar kan bom sebanyak 5 buah dan seketika bom itu meledak dan mereka bisa kembali ke area sekolah dan membantu teman-teman nya.

Saat mereka sampai, semua tampak porak-poranda
Dan yang mereka pikirkan saat ini adalah keadaan teman-teman lain nya bukan yang lain.

"Bajingan, kemana yang lain!?"

Hampir sebuah peluru mengenai sang kapten untung saja dia segera berlari menuju ke dalam kelas bertuliskan 'IX C' yang ada di sana, ia mulai bernafas lega saat semua nya berada di dalam kelas.

«. . . . . .»

"Nin, lo pertahanin kelas cok jangan sampai nih kelas di bobol sama setan kayak gini bisa bahaya kita"

"Iya sih bisa, tapi gue gak nyaman...." Hanindhia Dengan mulai memutar bola matanya malas melihat 2 sejoli saling melindungi padahal ada yang harus lebih di lindungi.

"Bima anjing, cewek nya doang yang dilindungi yang lain kagak" oceh Shara karna ia tim pelindung.
"Ini lagi, argghh!! emang gue gulung juga ni bumi"
Tim pengobatan tertawa mendengar ocehan dari teman kelas nya walaupun sedang bertugas.

PRANGG!!..

"ANJING, BERANAK SETAN!!BABI BABI BABI BABI.....BABI BABI BABI" latah sang wakil kapten membuat 1 ruangan kelas tertawa puas "apasih Vin,astaga itu lagi malah jatoh segala".

"Uang kas woi, uang kas"

"Kita sekolah agen--" perkataan kapten yang baru saja datang terpotong oleh tim keuangan "gua tau, kalau kagak ada uang kas lo mau dapat peluru darimana?".

"Berapa cok!?" Tim keuangan bernama Nazeera Saevana sedang menghitung uang yang harus teman-teman nya bayar "sekitar 100k lah 1 bulan" dan satu kelas tampak terkejut.

"Perampokan njirr"

"Heh, lo kira tuh peluru sama pistol mainan semua??kagak anjing mangkanya uang kas segitu".

"Wait,gue denger alarm bom" dan ternyata bom itu berada di ujung ruangan kelas mereka. "Bangsat!!"

To be continued....

Author's Instagram account:
@bubble.bunnies_
@fluffyviii_

Class 9C Instagram account:
@gofec.dutemur

IX C class story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang