mission 7. || Rahasia

9 4 0
                                    

"Diriku mulai membenci hari itu dan dimana tim emas telah tiada,takkan ada yang bisa gantikan dirinya walaupun itu komandan sekalipun,diriku telah gagal menjadi pemimpin pasukan" - Kelvin Alexandro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diriku mulai membenci hari itu dan dimana tim emas telah tiada,takkan ada yang bisa gantikan dirinya walaupun itu komandan sekalipun,diriku telah gagal menjadi pemimpin pasukan" - Kelvin Alexandro
.
.
.
.
.
.
Happy reading flying-!!!

"Hanin gak bisa gue selamatkan...."

Jantung berdegup kencang mendengar kabar dari tim pengobatan, apakah ia gagal menjadi seorang kapten? bagaimana ia akan memberitahu kabar ini pada Aerys yang notabene nya adalah sahabat Hanindhia? Ikbal berfikir keras namun yang keluar adalah tetesan air mata dengan posisi ia terduduk di kursi sembari mengacak rambutnya frustasi.

"Kau tidak salah ikbal, itu sudah takdir!!"

"Lo tidak akan tau bangsat!! kalau lo jadi gua lo bakal ngerasain gimana terkejut nya salah satu anggota pasukan gugur!!!gimana gua kasih tau ke Aerys...." Ikbal tak bisa membendung air matanya lagi,ia benar-benar hancur, tidak...Bukan karna percintaan sama seperti remaja yang lain, ia benar-benar hancur karna ia gagal melindungi anggota pasukan nya.

Semua yang berada di sana terdiam melihat keadaan Ikbal yang tengah menetralkan fikiran nya, Kelvin yang sejak tadi ingin menenangkan sang kapten namun Lilya menahan tangan Kelvin dan menggelengkan kepalanya menandakan jangan mendekati ikbal terlebih dahulu, biarkan ia tetap menenangkan diri sejenak.

«.. . . . . . .»

Pasukan Black Fox Tim A dan B telah kembali dan berhasil menyelesaikan misi walaupun salah satu dari mereka kehilangan nyawa nya akibat ulah anak buah dari Reygan Gideon yang telah dipenjarakan.

"Baiklah, apakah sudah dikuburkan??" Ikbal menggeleng lemah dan komandan mengetahui situasi seperti ini menepuknya pundak sang kapten dan tersenyum sesaat "kau tidak bersalah Ikbal, ini takdir untuk Hanindhia dan itu tidak bisa di tolak, kau kapten yang baik bagi anggota lain".

Ikbal hanya tersenyum singkat dan pergi ke markas, Aerys dan yang lain berada di dalam markas namun ia tidak kuat memberitahu bahwa sahabat nya telah tewas,pasti ia akan marah pada Ikbal sebagai kapten.

"Ikbal!!! syukurlah kalian kembali, lalu di mana Hanin!?apakah terjadi sesuatu pada dirinya?" Ikbal yang ingin menjawab pertanyaan itu di tepuk oleh Devandra dan menggeleng pelan pertanda jangan memberitahu pada Aerys dahulu dan ia mengangguk.

"A-Aerys, Hanindhia saat ini sedang--"

"Sedang cuti selama beberapa waktu, ia diberi izin oleh komandan untuk cuti dan istirahat dahulu" potong cepat Rio dan itu membuat Aerys ragu pada jawaban kedua teman nya itu sedangkan Sang kapten jantung nya berdegup kencang dan sangat cemas.

IX C class story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang