mission 10. || masalah baru

11 2 0
                                    

"Setiap masa ada kenangan nya masing-masing, yang membuat netra terbuka bahwa masa itu telah usai"- Idha Afkar Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap masa ada kenangan nya masing-masing, yang membuat netra terbuka bahwa masa itu telah usai"
- Idha Afkar Pradipta.
.
.
.
.
.
Happy reading flying-!!!

"Lo jangan pernah macam-macam sama cewek gua, apalagi sampai memanggil dirinya dengan sebutan hama, kapten Sampah...."

Ikbal mendapat julukan baru 'kapten sampah' terdengar sangat sakit, namun ia tahan dan tak melawan ataupun membalas pukulan dari sahabat nya sendiri.

"Lo sudah dibutakan oleh cinta Devandra, semoga misi ini masih bisa berlangsung sebelum nyawa lo hilang nanti....." Perkataan Ikbal membuat Sabrina berfikir keras, misi??cinta??apa maksudnya??.

Saat Sabrina Tengah bergelut dengan fikiran nya, suara dari radio membuat lamunan nya menghilang.

"Kabar terbaru datang dari salah satu pasukan Black Eagle, seorang gadis diperkirakan berusia 15 tahun yang diduga salah satu kapten unit ini terjatuh dari langit saat bertugas dan saat ini masih dalam pencarian". Siaran berita dari radio mampu membuat Sabrina berfikir keras.

"Jangan-jangan Aerys dan Devania?!" Dengan sigap Sabrina mencari Kelvin untuk ikut dengan nya dan menjemput kedua teman nya tersebut.

«. . . . . . .»

"Devania!!!"

"Devania Azallea, Vania lo di mana!!!"

Benar yang terjatuh itu adalah Devania, Parasut yang tidak berada dalam ransel milik Devania membuat dirinya memberanikan diri untuk terjun tanpa parasut dan saat ini ia menghilang.

"Arka juga dimana lagi" Mahen tampak kebingungan mencari anggota nya termasuk Devania itu sendiri.

"Harimau pada Rubah, apakah anda di sana??"

Tidak ada yang merespon, mungkin jika Langit mengecek nya lebih teliti kejadian ini tidak terjadi.

"Sudah ku bilang, membawa 2 anggota Black Eagle merupakan rencana yang buruk, bukti nya salah satu nya hilang dan yang repot kita" Kaivan yang mendengar ada salah satu suara dari anggota Elang Merah menarik kerah kemeja nya dengan tatapan tajam "Lo bilang gitu sekali lagi, gue gak segan-segan untuk bunuh lo di sini".

Radevan yang melihat pertikaian tersebut mulai melerai "Ivan, ingat lo bukan siapa-siapa nya Vania dan lo cuma sahabat kecil nya bukan pasangan nya" dan itu sukses membuat Pemikiran Kaivan terbuka.

«. . . . . . .»

Devania terbangun dengan sekujur tubuh yang merasa sakit dan luka di beberapa bagian. "Kak Arka!!!" Ia berteriak sekeras mungkin, namun hasil nya Nihil, Arka selamat karna dalam ransel nya terdapat parasut namun Devania tak tau Mantan nya itu mendarat ke arah mana.

IX C class story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang