mission 9. || pemencaran

14 4 0
                                    

"Apakah perkataan ku menyakiti hati nya, atau aku yang terlalu tempramental pada anggota ku??"- Ikbal Mahendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah perkataan ku menyakiti hati nya, atau aku yang terlalu tempramental pada anggota ku??"
- Ikbal Mahendra.
.
.
.
.
.
.
Happy reading flying-!!!

"Gue keluar dari Black Eagle...."

"DAN UNTUK SELURUH ANGGOTA WHITE TIGER DAN LANGIT SENJA KALIAN IKUT IKBAL, SAYA DAN AERYS AKAN MELANJUTKAN MISI INI SENDIRI, KALIAN MENGERTI!!" Perintah Devania dan hening tanpa jawaban dan Devania berseru kembali "KALIAN SEMUA MENGERTI!!!" Suara nyaring dari Aerys berhasil membuat lamunan seluruh anggota menghilang.

"SIAP, LAKSANAKAN KAPTEN" seru dua pasukan.

"Aerys, Devania!!! Gua kapten nya di sini!!!"

"Dan gue bukan lagi anggota dari Black Eagle...." Kata-kata itu membuat Ikbal runtuh, apakah Ia saat kembali ke North City ia akan di cap "kapten sialan"?.
Tanpa fikir panjang, Devania dan Aerys pergi melaju dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan Ikbal.

«. . . . . . . .»

"Lo serius mau di sini beberapa hari sama Aerys?? kalian ada masalah di Black Eagle sampai-sampai kalian keluar dari Black Eagle?!" Pertanyaan dari salah satu anggota Elang Merah yaitu Langit Pradipta bertanya pada Aerys dan Devania.

Arka mengusap Surai rambut Devania yang tampak murung dan menarik dagu nya "Mengapa kau melakukan hal yang berbahaya seperti ini sayang??".

"Aku hanya membantu Aerys, tapi jika aku memberitahu hal ini pada komandan Rachell, ia tidak akan memberikan izin ini" jelas Devania.

"Padahal kata gue, kalo Lo butuh bantuan bisa minta tolong ke kita ini, itu juga kalo kita gak sibuk" Yang berbicara itu adalah Radevan Agnibrata, sang kapten dari Elang Merah yaitu Mahendra Diaskara menatap kapten unit White Tiger itu secara datar.

"Jadi, kau pergi tanpa memberitahu komandan maupun Ikbal sendiri??" Tanya Mahen dan Devania mengangguk. "Tau gak bang Arka, tiga minggu sebelum kejadian ini Devania melakukan hal yang lebih-lebih dari ini" penyataan Kaivan membuat Devania sekaligus Arka terkejut, tanpa Arka ketahui ia menatap tajam ke arah Devania.

"Kamu ngapain, cari mati?!" Devania menggeleng cepat dan menunduk, Kaivan melanjutkan perkataannya lagi "Devania masuk ke markas tersebar mafia untuk membunuh Zevandra" Arka dan Mahen tampak sangat terkejut dengan pernyataan Kaivan baru saja dan membuat dirinya menatap Devania.

Arka menghembuskan nafasnya kasar dan mengusap Surai rambut Devania yang panjang, Sedangkan Devania tampak memeluk tubuh Arka dan mengeratkan pelukannya "Sayang dengar kak Arka baik-baik. Zevandra itu mafia terkuat, jika dia tau bahwa dirimu ingin membunuhnya maka dia akan membunuhmu lebih dulu" jelas Arka dengan lembut.

IX C class story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang