Jennie menatap tajam layar yang menyala menampilkan aksi panggung kekasihnya Lalisa dengan lagu solonya "Money" Jennie menggertakkan giginya lalu mengumpat di dalam hati.
"Dia tidak memberi tahu ku tentang ini" Jennie mengepalkan tanganya darahnya mendidih saat melihat kekasihnya di angkat beberapa dancer.
"Sial"umpat Jennie, Jisoo yang berada di samping Jennie mengerutkan dahinya juga ikut bingung sejak kapan Lalisa berlatih.
" Hawanya sangat panas sekali ya Chaeng"Jisoo menyikut Chaeyoung yang sedang fokus menikmati cemilannya.
"Oh wow anak ayam, terlihat sangat sexy sekali benar kan Eonnie" Jisoo memelototi Chaeyoung.
"Apa" Bisik Chaeyoung, Jisoo melirik ke arah Jennie, Chaeyoung lalu tersenyum penuh arti.
"Psstt, Jennie Eonnie bukankah Lisa terlihat semakin berisi, kau Menservicenya dengan sangat baik ya" Chaeyoung terkekeh di akhir.
"Hey, berhenti memuji Liliku"Jennie menatap tajam Rosé, Rosé segera menutup mulutnya.
" Akh"Lisa meringis sakit saat pergelangan tangannya di tarik sangat keras, Lisa menoleh kebelakang dan ternyata itu Jennie.
"Nini, sakit" Jennie mengendurkan cengkraman tanganya lalu menarik Lisa menuju ruang ganti.
Jennie menutup pintu Lalu menyudutkan Lisa kedinding.
"Sengaja, mengelabuhiku ya" Lisa menatap Jennie gugup, Lisa tau maksud Jennie.
"Nini, sorry" Lisa menunjukan puppy eyesnya.
"Maaf tidak di terima, baby" Jennie menurunkan tanganya meraba bokong Lisa.
Plak
Jennie menamparnya
"Bokong sexy sialan" Umpat Jennie dalam hati.
Jennie sedikit meremasnya membuat Lisa meringis.
"Lili tau, Lili terlihat semakin berisi, dan aku suka itu" Bisik Jennie di telinga kiri Lisa lalu sedikit melumatnya, Lisa merinding, tubuhnya kaku seketika.
"Nini, se-sepertinya kita harus keluar sekarang, sebentar lagi kita akan tampil" Lisa berusaha menghindari Jennie yang sekarang tangan si mata kucing itu sudah meraba raba beberapa bagian tubuhnya, tidak lupa mengendus leher Lisa, Jennie suka aroma tubuh Lisa wangi parfum yang bercampur keringat aromanya sangat sexy.
"Kita masih punya waktu sayang"Jennie menarik dagu Lisa lalu menyatukan bibir keduanya, Jennie menghisap dengan rakus
Plak
Jennie kembali menampar bokong Lisa, tangan kanannya bergerak masuk ke dalam celana sangat sangat pendek yang Lisa pakai, jari telunjuknya menggesek naik turun di vagina Lisa.
Ciuman mereka terlepas, Jennie merunduk mengendus leher Lisa menjilati sepanjang leher gadis itu tanpa menghisap takut meninggalkan tanda karena mereka masih akan tampil.
" Ughh, Jennie, ah ah"gesekan jari Jennie semakin cepat di bawah sana, Lisa meremas rambut panjang Jennie.
Ntah sejak kapan bagian dadanya sudah terpampang di hadapan Jennie, Jennie segera melahap dada kiri Lisa, tangannya di bawah menurunkan celana dan dalaman Lisa sebatas lalu membuangnya asal.
"Eughh"lenguhan Lisa saat merasakan dua jari Jennie memasuki vaginanya.
Decapan mulut Jennie yang sedang menyusu di dadanya terdengar, Jennie mendongak menatap wajah Lisa dari bawah.
"Emmhhh, Jenniehh" Jennie memompa jarinya di vagina Lisa hingga bunyinya terdengar nyaring vagina Lisa semakin basah karena rangsangan yang Jennie berikan.
"Ah, aku akan keluar Nini" Otot perut Lisa menegang tubuhnya gemetar merasakan orgasmenya yang semakin dekat, gerakan Jari Jennie semakin cepat.
Gadis bermata kucing itu menyatukan kening keduanya, tersenyum miring menatap wajah horny Lisa yang terlihat sangat sexy.
"Ah ah ah... " Cairan putih itu keluar membasahi jari hingga telapak tangan Jennie.
Jennie menurunkan tubuhnya mengangkat kaki kiri Lisa meletakan di atas bahunya.
Wajahnya sudah dekat di depan vagina Lisa tanpa berlama lama Jennie menjulurkan Lidahnya, membersihkan sisa cairan orgasme Lisa dengan Lidahnya.
"Ah Nini, emmhh, kalau begitu aku akan kembali terangsang eghhh" Lisa menekan kepala Jennie agar memperdalam hisapannya, Jennie tersenyum senang.
Jennie menggerakan Lidahnya naik turun, memutar dan menggigit kecil.
"Uh, sial, Nini kenapa enak sekalih ah ah" Lisa merasakan tusukan Lidah Jennie di lubang vaginanya, itu hanya membuatnya tidak ingin berhenti.
"Oh sayang ah emm... " Lisa mencengkram rambut hitam Jennie.
"Ughh aku ingin ah stop Nini, please aku tidak tahan" Jennie menahan bokong Lisa yang tidak bisa diam.
"Ah terus sayang ah ah" Lisa menekan kepala Jennie.
"Ughh" Lisa mengatur nafasnya setelah merasakan pelepasan kedua kalinya, Jennie menjilati vagina Lisa hingga bersih lalu kembali berdiri menarik wajah Lisa dan menyatukan bibir keduanya.
Lisa mengalungkan lengannya di leher Jennie, keduanya bertarung lidah.
Lisa mendorong tubuh Jennie hingga terduduk di kursi lalu mengangkangi tubuh gadis bermata kucing itu, Jennie tersenyum miring.
"Sudah, Lili lelah, biarkan aku tidur lima menit saja Nini"Lisa meletakan kepalanya di bahu kiri Jennie, Jennie terkekeh, mengelus punggung Lisa.
"Lili akan tidur telanjang begini? " Tidak ada sahutan, Jennie melirik kesamping Lilinya sudah tidur.
"Cepat sekali tidurnya" Jennie mengelus pipi chubby Lisa, Jennie sangat suka bentuk tubuh Lisa sekarang itu semakin berisi dan padat, meskipun sedikit berat, Jennie bisa menahannya.
"Selamat tidur tuan putri" Jennie mengelus sayang punggung polos Lisa, juga ikut menutup matanya tidak lupa sebelumnya gadis itu menyetal alarm untuk Lima menit kemudian.
Lisa gueh makin semok yaaw 🌚
Tadi pas lagi scroll toktok lewat fyp gw terus caption yang punya akun ttnya bilang Lisa teriak "oppa Jennie let's go" Pas gue denger pake headset lah kok iya, Aaaaa😂jiwa jiwa ingin bikin jentop ku meronta ronta.
Terus gak lama ini juga ada yg jenlisa naik scooter terus jennie ngebonceng Lisa, Lisa teriak"lari oppa lari"di pendengaran gue sama yang punya akun itu begitu gitu gak tau bahasa koreanya yang jelas itu bagian oppanya "calio" Atau apa anying gitu lah yg pasti terjemahannya "let's go Jennie"
Jadi botlisa ini gak cuma di wattpad gue kayak "ya ampun tersalurkan maksd gue selama ini"
Jennie itu lebih dominan di mata gue tau gak sih, dari auranya yang dingin cuma ketutupan sama style sexynya aja mangkanya kebalik sama Lisa yang suka style tomboy tapi di mata gue tetep aja Jennie lebih dominan apalagi mode bang Jen udahlah.