Stepsister

1.9K 114 8
                                    

Ini lanjutan stepsister yang pertama kalo gak rame awas aja!















Jennie membawa tubuh Lisa, yang tidak sadarkan diri, memasukan tubuh lemah itu ke dalam mobil.

Air mata Jennie, tidak berhenti mengalir tubuhnya bergetar, menggenggam setir sesekali melihat keadaan Lisa.

"Sabar sayang, sebentar lagi kita sampai" Jennie mengemudi dengan kecepatan tinggi menyalip beberapa kendaraan.

Tidak butuh waktu lama, Jennie berhasil membawa Lisa, kerumah sakit.

"Cepat tolong adik saya! " Petugas rumah  sakit segera membantu Jennie, menaikan tubuh Lisa, diatas brangkar.

"Lisa, sayang kamu harus kuat"









Cklek

Pintu terbuka menampilkan sosok dokter yang memeriksa keadaan Lisa.

Jennie, segera berdiri dari duduknya menghampiri dokter cantik itu.

"Gimana? Keadaan adik saya dok" Dokter itu menghela nafas sejenak.

Dokter itu mengajak Jennie, untuk berbicara diruangannya.

"Nona Lisa, mengalami dehidrasi, kondisinya sangat lemah, saya juga menemukan lecet di bagian intim nona Lisa, jangan terlalu keras, dalam kondisi yang sekarang sebaiknya jangan melakukan hubungan sex dulu karena sangat berbahaya bagi janin dan juga ibunya"jelas dokter itu, kepala Jennie, tertunduk merutuki kebodohannya, lalu Jennie, mendongakan lagi kepalanya.

"Ja-jadi bayinya? " Dokter itu tersenyum tipis.

"Untungnya bayi yang nona Lisa, kandung sangat kuat, saya rasa jenis kelaminnya laki laki" Tebak dokter itu, darah Jennie, berdesir, jantungnya terasa seperti disentil.

"Terimakasih banyak dokter, kalau begitu saya permisi" Setelah berpamitan Jennie, kembali menemui Lisa.
Lisa sudah dipindahkan ke ruang rawat.

Jennie membuka pintu bercat putih itu, jantungnya berdegub kencang, tanganya pun masih bergetar.

Sosok Lisa, yang lemah terbaring diatas tempat tidur, bibirnya pucat dan pipinya sedikit lebih tirus, Jennie mendekati Lisa, duduk disamping Lisa, menggengam tangan adiknya itu.

"Maaf, maafin kaka Li, maafin kakak kamu yang kurang ajar ini, kakak yang udah rusak kamu, dan kakak juga yang hampir bunuh kamu Li, maafin kakak Li... Cepat sembuh kakak janji setelah ini kakak bakal bahagiain kamu seperti sebelumnya" Jennie, mengecup punggung tangan Lisa, matanya melirik kearah perut datar Lisa.

"Aku hamir bikin nyawamu hilang"










Sudah satu minggu Lisa, dirawat dirumah sakit, hari ini saatnya gadis itu pulang ke rumah.

"Bisa, atau mau kakak gendong" Lisa, menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Aku bisa sendiri kak, makasih" Lisa turun perlahan dari ranjang rumah sakit itu.

Jennie, terus memperhatikan Lisa, seolah takut adiknya itu akan terluka, anggap saja, Jennie berlebihan sejak kejadian tempo lalu, Jennie seperti mendapatkan hidayah.

Keduanya sudah keluar dari rumah sakit, Lisa merasa lega akhirnya bisa bebas dari tempat yang ia anggap penjara baginya.

"Silakan masuk tuan putri" Setelah membuka pintu mobilnya, Jennie mempersilahkan Lisa masuk lalu menutup pintu mobilnya.

"Mau jalan jalan dulu atau langsung pulang? " Tanya Jennie yang sudah duduk di kursi kemudinya.

"Pulang aja, aku pengen makan sop iga buatan kakak" Ucap Lisa, kepalanya sudah menyender dibahu Jennie, tanganya juga memeluk posesif lengan kakanya itu, Jennie tidak terganggu sama sekali.

BotLisa (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang