absurd

2.4K 158 28
                                    








Lisa, duduk di depan meja riasnya menatap pantulan dirinya sendiri di cermin sembari memoles liptint di bibirnya.

Jisoo memasuki kamar Lisa, melihat sahabatnya itu yang sudah rapi, sepertinya ingin pergi ke suatu tempat karena ini hari libur.

"Lisa" Jisoo, menundukan kepalanya agar Lisa, tidak bisa melihat wajah sedihnya.

"Kenapa? "Lisa menoleh menatap Jisoo, setelah merapikan beberapa alat make up.

" Mau pergi ya? Sebenarnya gue mau curhat dikit "Lisa tersenyum tipis.

" Gue masih punya waktu 45 menit, ayo duduk dulu, gue bakal dengerin curhatan lo"Lisa mendudukan dirinya di tepi tempat tidur lalu di ikuti Jisoo.

"Jennie akhir akhir ini berubah" Jisoo, menghela nafasnya.

"Berubah gimana? " Lisa, tipe pendengar yang baik.

"Dia gak se excited dulu, kayak udah berubah, kalo ngobrol sama gue tuh lebih banyak gue yang ngomong padahal dulu dia cerewet banget, sekarang malah kayak gak senang kalo ngobrol sama gue" Lisa menghela nafasnya lalu merangkul bahu Jisoo.

"Lo udah ngomongin soal ini ke dia, atau nanya gitu, maybe dia lagi ada masalah" Jisoo menggeleng pelan.

"Gue udah nanya dan lo tau jawabannya apa? Lagi gak mood, nanti juga kalo mood nya udah balik bakalan kayak dulu lagi, jadi gue harus nunggu mood dia balik dulu? Egois gak sih menurut lo" Lisa mengusap bahu Jisoo, perempuan yang memiliki bibir seperti hati itu terlihat lesu sekarang.

"Ya egois! Secara gak langsung dia nyuruh lo buat ngertiin dia tapi dia sendiri gk mikirin perasaan lo" Jisoo akhirnya tidak bisa menahan tangis, gadis itu meluruhkan air matanya, Lisa segera membawa Jisoo kedalam pelukannya.

"Gue capek Lis, udah hampir sebulan dia berulah gini, kadang kalo gue ajak jalan dia beralasan sibuk atau capek lah padahal waktu kita buat ketemu itu jarang banget " Lisa mengusap punggung Jisoo, yang bergetar.

"Coba obrolan masalah ini baik baik sama dia jangan sambil emosi salah satunya harus ngalah, mungkin aja emang dia lagi sibuk punya masalah yang emang gk bisa di ceritain sama lo, siapa tau setelah masalah dia selesai dia bakal balik kayak dulu lagi" Jisoo mengusap air matanya dengan punggung tangan lalu melepaskan pelukannya dengan Lisa.

"Semoga aja ya, gue pasrah aja deh maunya dia gimana udah capek kalau gini terus, lo mau pergi kan? Sana deh pergi ntar telat"

"Dih ngusir, yaudah deh gue pergi kalo gitu, jaga rumah baik baik bye"
























Ahhh

Emhh

Suara desahan bersahutan di dalam kamar hotel bintang lima itu dua insan beda gender itu sedang bergelut mencari kenikmatan.

"Apa dia bisa begini emhhh" Sang wanita bergerak diatas dengan tatapan menggodanya berusaha menggoda wanita spesial yang ada di bawahnya.

"No, kamu yang terbaik"berubah posisi hingga si wanita berada di bawah, keduanya hampir mencapai pelepasan.

Suara kulit yang bertubrukan menjadi musik di dalam kamar hotel yang hening.

Lisahh

Jenniehh

Keduanya saling bersahutan setelah mencapai pelepasan.

Jennie menusuk penisnya semakin dalam ke lubang surgawi Lisa hingga mengenai G-spot wanita itu.

Jennie tersenyum menatap wajah lelah Lisa setelah di gempur hingga hampir dua jam.

"Capek? " Jennie, mengelus pipi kanan Lisa.

BotLisa (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang