Inses

2K 136 12
                                    












Memiliki suami yang tampan dengan kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan adalah impian semua wanita di seluruh dunia.

Lalisa adalah salah satu wanita itu yang mendapat keberuntungan memiliki dan dimiliki oleh suaminya, mereka saling mencintai sudah 18 tahun usia pernikahan mereka dan juga pasangan suami istri itu di karuniai satu orang anak.

Kebahagiaan yang semakin bertambah Lalisa di kelilingi orang orang yang mencintainya.






"Sayang aku harus keluar kota untuk beberapa hari kamu dan Jennie tidak apa aku tinggal?" Kwon Ji Yong, pria berusia 39 tahun itu mengusap surai hitam panjang istrinya.

"Tidak masalah yeobo, lagian aku juga tidak bisa ikut denganmu karena Jennie, akan mengikuti ujian akhir semesternya, aku tidak bisa meninggalkan anak kita" Lisa menatap suaminya penuh cinta begitu juga Jiyong, yang selalu mengagumi wajah cantik istrinya meskipun usia wanita itu sudah hampir kepala 4 tapi tetap awet muda.

"Baiklah jaga dirimu dan Jennie, baik baik ya, ingin aku bawakan oleh oleh apa? " Lisa bergelayut manja di tubuh suaminya yang akan segera berangkat itu.

"Tidak perlu, yang penting kau pulang dengan selamat" Jiyong mengusap pipi kiri istrinya.

"Daddy, apa masih lama, Jennie akan telat berangkat sekolah jika mommy dan Daddy terus terusan bermesraan seperti itu" Jennie menampilkan wajah masamanya yang jengkel sedari tadi melihat kemesran orang tuanya, Lisa dan Jiyong seketika itu juga langsung melepaskan rengkuhan masing masing.

"Baiklah sayang ayo kita berangkat pamit dulu dengan mommy" Jiyong memegang bahu Jennie, Jennie menghampiri Lisa, mengecup pipi kiri ibunya itu.

"Jennie berangkat sekolah dulu mommy" Lisa sedikit merapikan dasi Jennie.

"Hati hati di jalan, belajar yang rajin" Gadis berusia 17 tahun itu mengangguk, lalu berjalan mengikuti Daddynya.

Lisa mengikuti anak dan suaminya itu sampai di depan pintu.



























Lisa akan bersiap untuk tidur, setelah melakukan panggilan video dengan suaminya.

"Mommy, boleh Nini tidur dengan mommy, Nini tidak bisa tidur di kamar Nini" Lisa urung menutup pintu kamar saat mendapati anak semata wayangnya itu yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Tentu boleh sayang, ayo masuk" Lisa menggenggam pergelangan tangan Jennie membawa gadis berpipi mandu itu ke tempat tidurnya.

Lisa menaiki tempat tidur diikuti Jennie, Lisa tidur miring menghadap Jennie, sudah lama mereka tidak tidur bersama terakhir kali saat Jennie berusia 12 tahun dia akan tidur di tengah tengah orang tuanya.

"Anak mommy sudah besar sekali" Lisa mengelus kepala Jennie, Jennie menatap mata Lisa, cantik sekali rasanya Jennie tidak bosan menatap wajah cantik ibu kandungnya itu.

"Mommy kenapa masih tetap cantik, tidak berubah sama sekali bahkan mommy terlihat seperti seumuran teman Nini" Lisa tersenyum malu mendengar pujian Jennie.

"Nini sama seperti Daddy pintar sekali menggoda mommy" Jennie menyentuh pipi Lisa.

"Tapi mommy benar benar cantik, Nini ingin punya istri yang wajahnya sama seperti mommy" Lisa memegang tangan Jennie yang berada dipipinya.

"Sudahlah sebaiknya kita tidur, besok Nini akan sekolah" Lisa menurunkan tangan Jennie dari pipinya.

"Nyanyikan lagu tidur untuk Nini" Jennie memeluk tubuh Lisa dari dalam selimut, Lisa menuruti permintaan Jennie, menepuk nepuk pelan punggung Nini sambil menyanyikan lagu tidur.















BotLisa (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang