Tangisan bayi

980 21 0
                                    

Leona viona si gadis cantik yang bekerja paruh waktu di minimarket.
Dia bekerja dari jam 4 sampai jam 11 malam. Seperti biasa dia pulang naik bus dan Taxi, hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di rumah.
Leona tinggal bersama ibu dan kedua adiknya yang masih bersekolah.

Tidak seperti biasanya malam itu minimarket tempat Leona bekerja masuk barang - barang baru, jadi Leona harus kerja sampai jam 12.
  " Leona kamu tidak apa-apa pulang jam 12 hari ini"?.
Tanya Alex yang merupakan kakak leting ku.

  " tidak kok, nanti aku kabari mama"!.
Leona mengambil kotak lalu masuk kedalam.

Jam sudah menunjukkan jam 12 tepat namun barang yang tiba tadi belum sempat diatur terpaksa semua harus pulang karena di minimarket tempat Leona bekerja tidak di bolehkan kerja larut malam.

  " Leona aku pulang duluan ya"!.
Ucap Reza teman kerja Leona.

" sippp".
Leona mengajukan jempol kepada Reza.

Leona lebih suka pulang dengan Taxi, atau bus daripada harus boncengan sama temen-temen nya karena rumah mereka tidak berdekatan.
Jadi menurut Leona jika mereka mengantar nya hanya akan merepotkan mereka saja.

Sudah setengah jam tidak ada satu pun Taxi yang nongol jadi Leona harus berjalan kaki sementara.
Saat Leona ingin menyebrang jalan Leona mendengar tangisan bayi.
Karena penasaran Leona mengikuti suara bayi tersebut hingga dia menemukan bayi yang tergeletak di tanah.
   Tampa pikir panjang Leona mengambil bayi tersebut.
" aduh sayang kok kamu sendirian di mana orang tua kamu"?.
Leona memeluk bayi itu.

Saat ingin meninggalkan tempat itu Leona mendengar suara tolong.
  " kok kayak ada yang minta tolong".

Leona mendekati rumah tua di samping jalan dan Leona melihat perempuan cantik yang sudah di tusuk di perut nya.

" ahhhhhhh,,, tidak".
Leona sangat terkejut melihat wanita itu.

Wanita itu mengulurkan tangannya dan berkata " tolong saya, tolong saya"!.

Leona kebingungan dan menelpon ambulans dan polisi. Leona tidak berani mendekati wanita itu dia sangat ketakutan dan menangis sambil memeluk bayi itu.

Wanita itu tidak lagi meminta tolong karena Leona sudah menelepon polisi dan ambulance.
Tidak lama kemudian ambulan dan polisi tiba bersama.
Wanita itu dibawa ke rumah sakit Melati. Leona juga ikut bersama mereka.

Sesampai di rumah sakit wanita itu di baya ke UGD dan tidak lama di pindahkan ke ruang ICU karena kondisinya tidak memungkinkan.

Leona bersama bayi itu menunggu di luar. Lalu seorang perawat mendatangi Leona.
" Apakah anda keluarganya"?.

"Eummm,, iya"!.
Leona bangkit dari tempat duduk nya.

" kalau begitu mbak mohon untuk masuk ke dalam"!.
Ajak suster lalu berjalan di depan ku.

Leona pun masuk menemui wanita tersebut. Saat berada di dalam ruangan Leona tersenyum lega melihat wanita itu siuman.
Leona membawa anak itu dan di perlihatkan kepadanya.

" terimakasih kamu telah menolong saya".
Ucap wanita itu dengan suaranya yang terputus.

" sama mbak".
Leona tersenyum lebar.

Leona menidurkan bayi itu di samping ibunya.
Wanita itu belum siuman total namun Leona ingin dia bersama dengan bayinya. Wanita itu membelai rambut putra nya yang berusia 3 bulan.

Tidak lama wanita itu membelai rambut banyinya. Tangan ibunya terjatuh di kepala banyinya dan mata wanita itu terpejamkan.

Leona sangat panik.
" Dok kenapa ini dok"?.

Dokter Arnold memeriksa keadaanya namun dokter tidak bisa menyelamatkan nyawanya.
Dokter Arnold menutup wajah wanita itu dan berkata.
" kami hanya manusia biasa nyawa manusia telah Allah atur jadi kamu harus bersabar".

Lalu seorang pria berkulit putih memakai jas hitam memasuki ruangan. Dia terdiam ketika melihat istrinya sudah berbaring di ranjang.

" Rora kenapa kamu meninggalkan ku dan anak kita"?.
Ucap pria itu saat membuka kain penutup wajah istrinya.

" yang sabar tuan ini takdir yang tidak bisa kita hindari".
Ucap dokter Arnold menepuk pundak pria itu.

Pria berjas itu menutup wajah istrinya dia tidak kuasa melihat jasat orang tercintanya. Lalu dia menoleh kearah Leona.

  " Kamu apain istri ku"?.
Bentak pria itu.

Leona ketakutan menjawab pertanyaan nya. Leona memeluk erat bayi di dalam dekapan nya.

" jawab nona kau apakan istriku"?.
Pria itu memegang kedua bahuku sambil menangis.

Leona tidak berani menatapnya.
Leona terdiam seribu bahasa.
Lalu dokter Arnold menarik tangan pria itu yang memegang erat bahuku.
" Sabar bro sabar, bukan dia pelakunya dialah yang membawa istrimu kesini, bayangkan jika tidak ada orang yang menolong istri mu sampai sekarang".

Pria itu melepaskan tangan nya di bahuku. Dia berteriak histeris.

" ahhhhhhhhhhh, gue tidak peduli gue akan mencari pembunuh istriku".

Teriakannya membuat bayi di dekapan Leona menangis.

" usssssttttt, sayang, sayang "!.
Ucap Leona.

" sini sayang, sini ini ayah".
Pria itu mengambil anaknya.

Karena merasa Leona tidak berhak ada di sana jadi Leona keluar dari kamar itu.

******

Duda anak 1( mafia Kim).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang